Pemujaan pada Peringatan Kematian

Ini merujuk pada kegiatan pemujaan yang dilakukan pada peringatan kematian kerabat. Pada hari ini, kerabat dan teman yang meninggal akan berkumpul, baik dir umah, rumah duka, atau di kuburan. Mereka akan memberi persembahan pada yang meninggal, menyalakan hio, bersujud, dan mengungkapkan kesedihan mereka. 

Menurut sistem patriarkal China kuno, wanita hamil tidak diperkenankan mengikuti pemujaan karena takut arwah yang meninggal menguasai janin. Selain itu, wanita dilarang memuja di kuburan karena menyatakan tidak ada keturunan lelaki dalam keluarga. Juga tabu bagi orang yang pernah dipenajara untuk menghadiri pemujaan leluhur dan menyapu kuburan, karena orang kuno percaya bahwa orang itu ajab mengotori kuburan leluhurnya. Sampai sekarang, orang akan percaya bahwa adalah tabu bila berselisih jalan dengan biksu Buddha atau pendeta Tao ketika memberi persembahan pada leluhur. Bila bertemu, maka makanan vegetarian harus ditawarkan pada biksu Buddha atau pendeta Tao. Dengan melakukan itu, dosa yang meninggal bisa berkurang dan ditebus, memungkinkan jiwanya naik ke surga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.