Kenapa Burung Gagak Disebut sebagai 'Pembawa Pesan Kematian'?


Burung gagak juga dikenal sebagai 'pembawa pesan kematian'. Ada pepatah rakyat, "Burung gereja membawa ucapan selamat; gagak menyampaikan kematian."

Sebelum Dinasti Ting, gagak dianggap sebagai burung spiritual peramal. Ada legenda yang mengataakan, 'gagak membawa berita baik, ini adalah permulaan Dinasti Zhou yang makmur.' Dong Zongshu dari Dinasti Han menulis dalam Embun Mewah Catatatn Musim Semi dan Gugur, mengutip koleksi teks kuno. "Rombongan gagak akan berkumpu; di atap istana kaisar ketika Dinasti Zhou mulai maju, untuk menyenangkan kaisar Wu dan Pejabatnya. 

Setelah Dinasti Tang, Teori bahwa gagak dianggap sebagai pertanda buruk muncul. Duang Chengshi dari Dinasti Tang nebylus dalam Bermacam Remah-Remah Youyang, "Gagak berkoak di tanah bukan berita bagus. Akan bagus bila gagak pergi sebelum seseorang mengucapkan selamat tinggal. Ini tidak dicatat di masa lalu. 

Kenyataannya, gagak memiliki indra penciuman yang tajam dan suka makan daging busuk dari binatang mati. Pasien di pintu kematian memancarkan bau busuk yang menarik gagak, maka, gagak menjadi pembawa pesan kematian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.