Pakaian Berkabung

Dalam semua adat pemakaman, keluarga berduka diminta memakai pakaian berkabung. Ini adalah komponen penting dalam pemakaman karena mengungkapkan kehilangan dan perkabungan bagi yang meninggal. Ini sama dengan sisterm patriarkal kunoyang  merupakan salah satu unsur paling menonjol dalam masyarakat kuno.  

Tujuan awal memakai pakaian berkabung adalah untuk mengelakkan bencana. Pada zaman kuno, karena takut hantu, roh dan arwah yang meninggal bisa mengganggu, orang China akan menyamarkan diri selama pemakaman. Merka mengurai rambut, menodai wajahdengan lumpur, dan memakai pakaian tidak biasa untuk menghindari pengenalan oleh para roh. Namun semakin masyarakat maju, memakai pakaian berkabung sekarang dianggap sebagai cara berkabung bagi yang mati. Bagi keluarga yang berduka, ini mewakili derita kehilangan orang terkasih. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.