Pakaian Penguburan

Ketika seseorang meninggal dunia, pakaian penguburan harus dikenakan pada almarhum sebelum terjadi kaku mayat. Orang China Han utara mrmsksiksn pakaian dalam putih, luaran atas dan bawah katun hitam, dan jubah panjang. Pakaian pemakaman diikan dengan tali untuk menyatakan 'punya keturunan'. Yang meninggal akan memakai topi hitam dengan sisinya digulung, dan simpul yang terbuat dari kain merah dijahit di ujung topi untuk mengusir pengaruh jahat dan membawa nasib baik bagi keturunan.

Biasanya, putra dari almarhum akan mengambil pakaian penguburan sehari sehelai. Pakaian yang dilepaskan dari almarhum dibakarselama penguburan atau dipaparkan terkena matahari atau hujan, dan disingkirkan mengusir nasib buruk. Orang Han China percaya bahwa jumlah pakaian penguburan harus angka ganjil, seperti lima, tujuh, atau sembilan helai. Angka genap tabu karena bisa membawa kematian lain. Juga tabu bila menggunakan satin untuk pakaian penguburan karena homofon dengan huruf China yang merujuk pada berhentinya garis keluarga. Di beberapa tempat, setelahemakaikan pakaian pada almarhum, biskuit dan tongkat terbuat dari terigu akan diselipkan di lengan baju atau di tangan almarhum. Ada kepercayaan rakyat bahwa ketika sedang berjalan menuju dunia lain, orang mati harus melewati sekawanan anjing galak dan karenanya , harus menggunakan benda-benda itu untuk membela diri.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.