Ritual Pemakaman untuk Orang yang Mati Tidak Wajar

Orang yang mati tidak wajar adalah mereka yang mati dalam kekerasan . Ini termasuk mereka yang tewas oleh sambaran kilat, mati gantung diri, tenggelam, jatuh ke jurang, luka pisau atau tembak, gigitan ular, atau pekerjaan keras. 

Suku minoritas Shui di provinsi Guizhou tidak membawa jenazah ke rumah dan mereka tidak memandikan jenazah ke rumah dan mereka tidak memandikan jenazah. Namun, yang mati akan dipakaikan pakaian  putih dan ditempatkan di kotak kayu. Upacara penguburan tidak dilaksanakan, mayat hanya dikremasi untuk membunuh roh jahat, dan abunya dikuburkan di pemakaman bagi mereka yang mati tidak wajar. Juga tabu bagi orang Muslim menguburkan orang yang mati tidak wajar di kuburan umum. Orang suku Evenki dan Daur yang mati karena serangan beruang, luka tembak, disambar petir, atau pekerjaan keras tidak mendapatkan penguburan formal dan tidak diizinkan dikuburkan di perkuburan suku. Orang Zhuang melakukan upacara khusus untuk mereka yang mati dalam kekerasan dan tiba-tiba. Upacara seperti menaiki gunung atau melangkahi api menyala dilakukan untuk meneus dosa yang meninggal. Dipercaya dengan melakukan hal ini, jiwa yang meninggal akan bebas dari kesulitan dan kembali ke tanah pemakaman leluhur. Berbagai daerah memiliki cara berbeda untuk menguburkan orang mati. Misalnya, beberapa diletakkan menelungkup atau mnyamping, sedangkan yang lainnya ditempatkan di tong atau guci, bukan di peti mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.