Memuja Dewa sebelum Berburu

Pada zaman ketika peralatan masih sederhana dan kasar, hati orang diliputi rasa segan dan ketakutan. Mereka sangat menghormati alam. Maka, sebelum berburu, pemburu akan mengadakan upacara persembahan [ada Dewa Gunung baru akan melindungi para pemburu dan anjing mereka dan memberkahinya dengan perburuan yang berhasil. 

Pemburu di Sehnnongjia di provinsi Hubei akan memilih hari baik untuk berburu. Pada hari yang dpilih, pemburu akan memuja Dewa Gunung dengan mepersembahkan kertas dupa dan bakpau ayam sebelum memulai perjalanan ke gunung. Begitu tiba, mereka akn berlutut untuk menghormat dan memohon buruan yang banyak. Setelah tertangkap, hewan buruan tidak boleh dibawa segera. Kaki hewan itu harus dipaku di tanah menggunakan pasak kayu. Pemburu kemudian memuja dewa untuk menunjukkan rasa terima kasih atas berkatnya. 

Beberapa suku mempraktikkan tetemisme, yang memuja hewan tertentu sebagai leluhur mereka. Tak seorang pun boleh melukai atau membunuh hewan sembarangan. Bila hewan in dilukai, upacara khusus harus dilakukan. 


1 komentar

  1. Senapan Angin merupakan senapan / senjata yang digemari karena sensasi ketegangan; sensasi kekuatan; serta sensasi kebanggan luar biasa yang didapatkan hanya karena senjata angin ini. Distro Sniper Group sebagai Distributor Senapan Angin menjawab semua keperluan anda untuk mendapatkan sensasi-sensasi luar biasa.

    BalasHapus

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.