Festival yang Formalnya Setara dengan Festival Musim Semi

Bangsa Cina kuni menekankan sekali pentingnya Festival Musim Dingin. Seperti ditulis "setelah titik balik musim dingin, waktu siang menjadi lebih lama. Ini merupakan tanda yang sangat menjanjikan, maka kita harus merayakannya." Di dalam records of festival tertulis, festival musim dingin sama resminya dengan festival musim semi. Ini adalah festival yang paling penting bagi rakyat." Pada masa DinastI Song selatan, perayaan lengkap dengan makan-makan besar diselenggarakan di ibukota Lin'an selama fetival Musim Dingin dalam karya Zhou Mi, Bygone Events in Wulin, diceritakan bahwa "pemerintah akan mengadakan perayaan besar selama festival musim dingin sama resminya dengan perayaan selama festival musim semi." Saat ini juga merupakan hari ketika kaisar menunjukkan hormatnya kepada kaisar Jade. Banyak catatan kuno seperti Huainanzi dan Rites of Zhou memperlihatkan bahwa para kaisar akan memimpin warga negara mereka dalam memeriahkan upacara untuk memanjatkan doa kepada kaisar Jade selama Festival Musim Dingin. 

Bangsa Cina kuno meyakini bahwa karena waktu siang mnjadi lebih lama setelah titik balik matahari musim dingin, maka yang atau energi positifakan kembali ke bumi. Akibat ada perubahan dalam iklim, hal ini dianggap sebagai hari menjanjikan yang layak untuk dirayakan. Meskipun  mereka harus menanggung cuaca dingin, musim semi tidak akan lama lagi. Semua orang yang sedang berada jauh dari rumah akan kembali pulang untuk merayakan festival Musim Dingin bersama keluarga. Ini menandai pulang kampung pada akhir tahun. Bagi orang Fujian-Taiwan yang yang bersembahyang kepada leluhurnya pada hari ini, seandainya tidak pulang selama masa festival ini, hal itu berarti mereka tidak mengakui leluhurnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.