Upacara Penguburan untuk Anak yang Mati Muda

Jenis kematian tidak wajar lain adalah mati pada usia muda. Ini merujuk pada kematian anak-anak. Di daerah utara, orang Nanai dana Evenki tidak menguburkan anak-anak. Orang Nanai biasanya menggunakan daun birch untuk membungkus tubuh kecil itu dan menggantungkannya di pohon. Orang Evenki akan membungkus mayat dengan kain putih dan melemparkannya ke jurang yang rimbun ke arah matahari. Konon bila jiwa anak-anak kecil dikuburkan di tanah, mereka tidak akan mampu memanjat keluar. 

Di daerah Hunan utara, mayat ditempatkan di peti mati dan cepat-cepat dikubur.  Adat pemakaman di daratan rendah Zhongwei di daerah istimewa Ningxia menyatakan bahwa anak berusia kurang dari 20 tahun dikuburkan pada hari yang sama atau hari yang ketiga. Tidak ada upacarapemakaman untuk balita. Tubuh mereka dibungkus dengan tikar pandan dan dibuang ke alam liar. 

Untuk orang Shandong, bilang anak antara lima dan tujuh tahun meninggal sebelum pertengahan bulan, anak itu akan dikuburkan di arah barat daya dari rumah desa. Mereka yang meninggal setelah pertengahan bulan akan dikuburkan di arah barat daya dari rumah desa. Mereka yang meninggal setelah pertengahan bulan akan dikuburkan di timur laut. Peti kayu bisa digunakan untuk memuat jenazah. Akar pohon mulberi dan besi ditempatkan di tubuh anak untuk menjaga jiwa si anak, mencegahnya kembali ke rumah. Untuk anak berusia 10 sampai 15 tahun, jenazah biasanya dikuburkan dalam gundukan berbentuk oval. Pemakaman anak akan dilakukan untuk remaja berusia 15 sampai 20 tahun selama mereka belum menikah. Tubuh mereka akan ditempatkan di peti mati dan dikuburkan di pemakaman lokal atau tidak jauh di belakang makam leluhur. Ini biasa dikenal sebagai 'pemakaman kecil'.

Janin yang mati di kandungan atau bayi yang mati saat lahir dibuang ke air. Kalau tidak, bayi itu akan menjadi roh jahat yang menggangu orang, dan ibunya tidak akan bisa hamil lagi. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.