Dalam Bab 75, selama pengepungan pada Fancheng / 樊城 (sekarang Xiangfan, Hubei), lengan Guan Yu terluka oleh sambaran panah yang ditembakkan oleh musuh. Panah itu segera dicabut tapi racun yang dioleskan pada mata panah sudah meresap ke dalam lengan Guan Yu. Guan Yu tidak mau memerintahkan pasukannya untuk mundur sehingga bawahannya mencari seorang tabib untuk mengobati lukanya. Tabib yang terkenal Hua Tuo muncul tepat pada waktu dan menawarkan diri untuk merawat luka Guan Yu.

Hua Tuo mendiagnosa bahwa dia perlu melakukan operasi pada lengan Guan Yu, dengan memotong membuka dan mengorek daging dari sisa-sisa racun pada tulang. Hua Tuo juga menyarankan bahwa Guan Yu harus menutup mata dan mengikat lengannya erat-erat karena akan dilakukan operasi dan tidak adanya anestesi dapat membuat pasiennya tidak dapat menahan rasa sakit yang luar biasa dari operasi itu. Namun, Guan Yu meminta agar operasi dilakukan saat itu juga dan ia terus melanjutkan permainan Weiqi dengan Ma Liang selama operasi.

Sepanjang operasi, mereka yang menonton di dekatnya merasa ngeri saat mereka menyaksikan adegan mengerikan di depan mereka, tetapi Guan Yu tetap tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sama sekali. Akhirnya, Hua Tuo berhasil menyembuhkan luka Guan Yu dan menjahitnya setelah menerapkan pengobatan dan kemudian pergi tanpa menerima imbalan apapun.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.