Aktivitas yang Dilakukan selama Qing Ming

 


Aktivitas yang Dilakukan pada saat Qing Ming adalah "menyapu kuburan", atau membersihkan kuburan. Kebiasaan ini dimulai sejak dulu, jauh sebelum Dinasti Qing. Namun, praktik menyapu kuburan selama Qing Ming harus dilaksanakan secara pribadi di pemakaman, tetapi akibat kondisi ekonomi yang berbeda di setiap keluarga, ritual tersebut mungkin berbeda. "Membakar buntelan pakaian" adalah salah satu ritual utama untuk memuja leluhur selama Qing Ming. "Buntelan pakaian ini sebenarnya adalah paket yang dikirim ke dunia di bawah sana. Pada masa lalu, toko kertas tertentu menjual menjual benda yang dikenal sebagai "kulit buntelan pakaian", yang merupakan paket besar terbuat dari kertas. Ada dua jenis yang dijual. Satu jenis memuat cetakan blik-kayu dari versi sankrit Mantera Mencapai Kelahiran Abadi (bacaan penganut Buddha) di seluruh permukaannya, dengab piagam berhias bunga teratai di tengah-tengah untuk diisi dengan tulisan nama penerima. Benda ini berfungsi sebagai paket dan piagaam kenangan. Jenis yang lain adalah kertas biasa hanya dengan label warna biru di tengah-tengah untuk menunjukkan namaorang yang meninggal. Ini juga dapat digunakan sebagai piagam kenangan. 

Selain ritual menyapu kuburan, berbagai wilayah memiliki kebiasaan spesifik mereka sendiri saat Qing Ming. Pada periode tepat sebelum dan segera setekag Qing Ming, dengan udara musim semi dan hujan yang segar masih membasahi permukaan bumi, benih yang ditanam cenderung bertahan lebih lama dan tumbuh lebih cepat. Sejak saat itu, bangsa Cina akan menanam benih pohon mereka selama Qing Ming, sebagian orang menyebutnya hari menanam pohon. 

Sepoi angin musim semi dan langit cerah membuat olahraga menerbangkan layang-layang menjadi populer selama Qing Ming. Di sebagian wilayah, menerbangkan layang-layang tidak hanya dilakukan pada siang hari tetapi juga di malam hari. Ketika hari menjadi gelap, orang menggantungkan serangkaian lampion kecil warna-warni di bawah layang-layang atau sepanjang tali. Untaian itu menjadi seperti bintang yang berkelip menyilaukan di langit malam dan dikenal dengan cahaya magis. Sebagian orang akan memotong tali setelah layang-layang layang-layang naik ke udara, angin lembut akan membawa untaian itu sampai akhir perjalanan. Orang berharap dengan melakukannya, mereka dapat membuang penyakit dan malapetaka dan membawa nasib baik selama setahun kedepan. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.