Asal Mula Festival Qing Ming




Bedasarkan catatan sejarah, Chong Er pengeran negeri Jin sedang dalam pelarian menghindar dari para musuhnya. Hidup terasa sulit, sampai pelayannya,  Jie Zitui, mengiris sepotong daging dari pahanya untuk  dimakan pangeran agar ia tidak kelaparan. Selanjutnya, Chong Er kembali ke negri Jin dan menjadi penguasa. Ia memberikan penghargaan yang penting kepada semua orang yang sedang menderita dengannya saat sedang dalam pelarian. Semua  menerima jabatan baru kecuali Jie Zitui yang membawa ibunya ke pegunungan dan mencoba nebjalani hidup sebagai pertapa. Duke Wen tidak punya pilihan lain sehingga ia memutuskan untuk membakar pegunungan karena ia tahu Jie yang menghormati orang tua akan terpaksa meninggalkan pegunungan demi keselamatan ibunya. Untuk memperingati Jie, Duke Wen memerintahkan agar tidak boleh nyala api pada hari itu di setiap tahun. Semua orang hanya dapat menyantap makanan dingin dan makanan yang tidak dimasak. Begitulah asal mula destival Han Shi (Festival makanan dingin).

Festival Han Shi jatuh pada hari sebelum Qing Ming, jadi orang di masa lalu akan meneruskan aktivitas mereka sampai hari berikutnya. Selanjutnya, dua festival tersebut digabung menjadi satu dan Qing Ming menggantikan Festival Han Shi. Kebiasaan mengenang Jie Zitui menjadi satu kebiasaan menyapu makam dan mengenang para leluhur. 

    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.