Apa Yang Membedakan Klenteng dan Vihara



Bicara Klenteng dan Vihara tentu sudah tidak asing untuk kita semua. Namun sayangnya banyak orang salah kaprah yang menganggap Klenteng dan Vihara itu sama. Yah mungkin karena biasanya Klenteng dan Vihara ada dalam satu lingkup sehingga banyak orang berpendapat Klenteng dan Vihara itu sama saja.

Biar tidak salah dan untuk sekedar menambah wawasan kamu kali ini Buddha.id akan ulas perbedaan antara Klenteng dan Vihara dibawah ini :


Klenteng

Merupakan rumah ibadah umat Konghucu/Tao, namun terkandang Theravada juga suka bersembayang di Klenteng tersebut ( tergantung orangnya )
Biasanya bangunan berarsitektur ala Tiomgkok
Di dalam Klenteng terdapat rupang para dewa/dewa yang dipuja umat
Terdapat tempat tunggku untuk membakar kertas sembahyang
Biasanya juga sekaligus merupakan tempat perkumpulan/yayasan sosial, seperti Kelompok Pemain Barongsai, dll.
Klenteng biasanya diberi nama dari bahasa mandarin atau bahasa indonesia misalkan Klenteng Tjo Soe Kong.

Vihara
Adalah rumah ibadah umat Buddha
Biasanya berarsitektur India/Thailand, ada pula yang berarsitektur Tiongkok
Tidak ada tempat untuk membakar kertas sembahyang
Sebuah tempat bisa dikatakan Vihara apabila: memiliki minimal 1 ruang dhammasala(ruang kebaktian), memiliki kuti (tempat tinggal bikkhu), perpustakaan, bahkan ruang khusus untuk khotbah. Vihara yang lebih kecil disebut Cetya yang hanya memiliki 1 ruang dhammasala (ruang kebaktian) tanpa memiliki dhammasala dan perpustakaan. Vihara yang lebih besar dan memiliki taman disebut Arama. Vihara bisa disebut Arama apabila: memilkiki minimal 1 ruang dhammasala, kuti, perpustakaan, ruang khotbah, dan yang paling penting taman.
Vihara biasanya diberi nama dari bahasa pali atau Sanskerta misalkan Vihara Dharma Ramsi

Demikianlah uraian singakat tentang Perbedaan Klenteng dan Vihara, kurang lebihnya anda bisa tambahkan dengan meninggalkan komentar dibawah ini.

Semoga artikel bermanfaat untuk kita semua Salam Metta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.