Peninggalan Budaya (Kultus) Tian Shang Sheng Mu (bagian 3 - Tamat)



Tian Shang Sheng Mu digambarkan sebagai wanita cantik yang mengenakan jubah merah bersulam serta duduk di atas tahta. Pada ukiran, dia selalu memakai pakaian kebesaran seorang permaisuri yang bertaburkan permata, memegang papan seremonial atau tongkat bertatah permata, dan mahkota khas kekaisaran (bagian atas mahkota berbentuk datar serta dihiasi butiran mutiara yang bergantung pada bagian depan dan belakangnya)

Makam Mazu di Desa Matsu
Dalam penggambaran, dia biasanya dikawal oleh kedua siluman Qian Li Yan dan Sun Feng Er. Qian Li Yan berkulit hijau kebiruan, bertanduk dua, bertaring, dan memegang tombak. Sun Feng Er berkulit merah kecoklatan, bertanduk satu, bertaring, dan memegang kapak bergagang panjang. Dikisahkan bahwa Qian Li Yan dapat melihat sejauh ribuan li sementara Sun Feng Er dapat mendengar ribuan pal.

Kultus di Daratan China Sunting
Para keluarga nelayan dan pelaut mulai berdoa kepada Lin Mo Niang semenjak kematiannya, untuk menghormati keberaniannya menyelamatkan orang-orang di lautan. Popularitasnya berkembang pesat dikarenakan perannya sebagai Ibu Pelindung yang Penyayang dan Berkuasa, dibandingkan para Raja Naga yang bersifat otoriter.

Pada masa Dinasti Song, perdagangan maritim Provinsi Fujian sangat berkembang. Para pelaut yang khawatir akan bahaya lautan selalu membawa arca Thian Shang Sheng Mu sebagai pelindung. Dikisahkan bahwa Cheng Ho juga membawa arca dia dalam ketujuh pelayarannya yang terkenal. Sudah menjadi kebiasaan para pelaut semenjak masa itu untuk menyediakan altar Tian Shang Sheng Mu dalam kapal mereka.

Kultus Tian Shang Sheng Mu menyebar dari Provinsi Fujian ke provinsi-provinsi tetangganya yaitu Zhejiang dan Guangdong. Banyak kuil-kuil untuk dia didirikan di kota-kota utama sepanjang pantai timur di China (dari utara ke selatan). Kota-kota tersebut antara lain Dandong, Yantai, Qinhuangdao, Tianjin, Shanghai, Ningbo, Hangzhou, Fuzhou, Xiamen, Guangzhou, dan Macao.

Kultus di Taiwan

Patung Mazu pada kuil di Chiayi, Taiwan.
Pada masa Dinasti Ming, bersamaan dengan banyaknya penduduk Provinsi Fujian yang merantau, kultus Tian Shang Sheng Mu memasuki Taiwan. Kuil tertua di Taiwan terletak di Kota Magong, Kepulauan Penghu. Kultus Tian Shang Sheng Mu berkembang pesat sehingga tidak kurang dari 800 kuilnya dibangun di Taiwan dan hampir dua pertiga penduduknya memiliki altarnya di rumah.

Setiap Imlek tanggal 23 bulan 3, ratusan arca Thian Shang Sheng Mu dari Taiwan diarak (Xun Jing) menuju kuil pusat di Meizhou, Fujian, untuk memperingati hari kelahiran dia.

Penanggalan Imlek tanggal 23 bulan 3 tahun 1989, patung Dewi Pelindung Pelaut yang sangat terkenal didirikan di puncak Gunung Mei Feng Shan, menghadap ke Selat Taiwan.

Penyebaran Kultus Abad Ke 19-20

Penyebaran kultus Mazu dibawa oleh aliran migrasi besar-besaran penduduk China pada abad ke-19 dan 20. Setelah mencapai Taiwan, kultus Tian Shang Sheng Mu menyebar hingga Vietnam, Ryukyu, Jepang, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Peran dia sebagai Dewi Pelindung Lautan membuat para imigran segera mendirikan kuil untuknya sebagai ungkapan syukur telah tiba dengan selamat.

Para penduduk dari daerah imigrasi selanjutnya membawa kultus Mazu ke negara-negara lain. Diperkirakan kini terdapat sekitar 1500 kuil yang didedikasikan untuk Thian Shang Sheng Mu pada 26 Negara di seluruh dunia.

Kultus di Indonesa
Tian Shang Sheng Mu merupakan Dewi yang cukup terkenal di Indonesia karena dianggap sebagai Dewi pelindung para perantauan.

Ritual yang cukup terkenal diadakan oleh Klenteng Cu An Kiong di Lasem. Kirab yang disebut Ritual Sedekah Laut tersebut dilangsungkan dengan menaikkan arca Tian Shang Sheng Mu ke perahu nelayan kemudian mengaraknya keliling Pantai Lasem supaya dia memberkati keselamatan para nelayan dan penduduk pantai dari bahaya laut, khususnya bencana tsunami.

Tian Shang Sheng Mu dan Buddhisme

Setelah masuknya ajaran Buddha di China, agama Tao dan Buddhisme saling meminjam para Dewata populer untuk menarik umat agar datang ke kuil mereka (penjelasan lebih lanjut, baca Tridharma). Umat Buddhis meyakini bahwa Tian Shang Sheng Mu merupakan inkarnasi dari Bodhisatwa Kwan Im.

Dikisahkan bahwa orang tua Lin Mo Niang berdoa kepada Kwan Im untuk memperoleh anak pria, tetapi anak mereka yang selanjutnya ternyata juga wanita. Lin Mo Niang dikatakan sangat berdevosi kepada Kwan Im selama hidupnya.

Daftar Kuil Tian Shang Sheng Mu di Dunia 
Kuil Tin Hau di Nansha, Guangzhou, China

Kuil Tin Hau di Sai Kung, Hong Kong
Australia Sunting
Australia memiliki 2 kuil Mazu, yakni di Sidney dan Melbourne.

Hongkong 
Hongkong memiliki sekitar 60 kuil untuk Tin Hau (Tian Shang Sheng Mu). Kuil di areal Tin Hau (sebelah timur Taman Victoria, distrik timur Pulau Hongkong) memberikan namanya kepada area serta stasiun kereta api bawah tanah di sana. Oleh karena sejarah mereka, beberapa kuil Tin Hau dimasukkan sebagai bangunan bersejarah.

Macao 
Macao memiliki 3 Kuil Tin Hau di Coloane, Teluk Macao, dan Taipa. Nama Macao diperkirakan berasal dari ‘’Templo de A-Má’’ (Kuil A-Ma; Hanzi: 媽閣廟), konstruksi yang dibangun pada tahun 1448 dan didedikasikan kepada Tian Shang Sheng Mu.

China Daratan

Tian Fei Gong, Nanjing
Kuil Tian Shang Sheng Mu di China Daratan (selain Fujian) diperkirakan berjumlah lebih dari 40 kuil di Guangdong dan Hainan; lebih dari 30 kuil di Jiangsu dan Zhejiang. Kuil lain dibangun megah di Tianjin, Weihai, Yingkou, Qinhuangdong, Qingdao, Kepulauan Changdao (yang juga dikenal dengan sebutan Kepulauan Kuil karena adanya kuil Mazu di sana), dan Penglai.

Tianjin
Kuil Mazu di Tianjin dibangun pada tahun 1326 (Dinasti Yuan), merupakan kuil paling utara yang terdapat di China Daratan. Penduduk Tianjin menyebutnya Niangniang Miao (Kuil Ratu). Berlokasi di distrik Nankai, berdekatan dengan Jalan Kultur Kuno Tianjin, situs wisata utama Tianjin, dan merupakan salah satu situs wisata China. Kuil kompleks tersebut dibangun di atas areal seluas 5280 meter persegi. Kuil Mazu Tianjin digunakan sebagai salah satu pusat Taoisme di Tianjin pada tahun 1950an.

Ningbo
Etnis Fujian membangun kuil Mazu di Ningbo pada tahun 1100an, di dekat tembok pembatas dekat laut. Berdasarkan data tahun 1848, kuil tersebut terakhir direnovasi pada tahun 1680.

Nanjing 
Nanjing Tian Fei Gong (Hanzi: 南京天妃宫|南京天妃宫 ; Indonesia: Istana Tian Fei) didirikan oleh Kaisar Yongle (Dinasti Ming) atas saran Admiral Cheng Ho sekembalinya dari ekspedisi pertama dia. Sebelum dan setelah setiap ekspedisinya, Cheng Ho selalu berdoa di kuil tersebut untuk memohon perlindungan Mazu. Kuil ini merupakan yang terbesar dan memiliki status paling tinggi di seluruh China karena merupakan kuil kerajaan yang dibangun oleh kaisar. Kuil ini menyimpan prasasti batu yang dialasi patung kura-kura dimana terdapat tulisan yang berasal dari Kaisar Yongle .Pada tahun 1937, kuil ini sebagian besar hancur akibat bom pasukan Jepang, tetapi direnovasi pada awal abad 21 untuk memperingati 600 tahun ekspedisi Cheng Ho.

Kuil Mazu yang lebih kecil juga terdapat di Taman Galangan Kapal Harta, berlokasi di situs Galangan Kapal Longjiang, dimana kapal-kapal armada Cheng Ho dibuat.

Shanghai
Berdasarkan sejarah, terdapat 3 Kuil Tian Hou di Shanghai, tetapi semuanya telah dihancurkan. Pada masa Dinasti Qing, menjadi kebiasaan para diplomat yang hendak berangkat menempuh lautan untuk bersoa di Istana Tian Hou di kota kuno. Kuil terakhir di tepi anak sungai Suzhou direlokasikan ke Songjiang. Kuil ini kini didedikasikan untuk Mazu dari Sungai Huangpu. Kuil Dewa Kota di kota kuno juga sebagian didedikasikan untuk dia.

Fujian
Di Putian, tempat kelahiran Lin Mo Niang, terdapat ratusan kuil yang didedikasikan untuknya, termasuk sekitar 20 kuil yang terdapat di Pulau Meizhou. Di lokasi lain, terdapat sekitar 70 kuil yang didirikan di area dekat pantai.

Pulau Meizhou dianggap sebagai Mekkah masyarakat oriental. Kuilnya yang utama disebut Kuil Ratu Surgawi-Kuil Leluhur Meizhou (Hanzi: 天后宮湄洲祖廟 ).

Malaysia

Patung Mazu di Kuil Thean Hou Temple, Kuala Lumpur
Malaysia memiliki sejarah panjang Taoisme dari penduduk China wilayah selatan yang bermigrasi ke Asia Tenggara. Kuil Thean Hou (Hanzi: 馬来西亚吉隆坡天后宫) yang terkenal berlokasi di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia, dan merupakan salah satu tujuan wisata. Festival ulang tahun Tian Shang Sheng Mu dirayakan di seluruh negeri.

Baru-baru ini masyarakat dan pemerintah Sabah berencana mendirikan patung Mazu yang akan menjadi patung Mazu tertinggi di seluruh dunia, berlokasi di Kudat, ujung paling utara Pulau Kalimantan. Patung setinggi 10 tingkat itu diharapkan akan menarik jutaan wisatawan ke Malaysia tiap tahunnya. Namun proyek tersebut dianulir karena protes sekelompok umat beragama lain serta campur-tangan politik.

Di Kampung Tok'kong, sebuah desa terisolir di Kelantan, masyarakat mengadakan ritual dan festival di Kuil Seng Choon Keong (圣春宫) demi kesehatan, kemakmuran, perlindungan, dan keamanan. Setiap Jumat, umat menemui seorang tatung untuk berkonsultasi.

Singapura
Imigran China pada abad ke 19, terutama warga Fujian, membawa kultus Mazu ke Singapura. Dua kuil tertua dan terkenalnya adalah Tian Fu Gong (Thian Hok Keng) milik suku Hakka dan kuil Yue Hai Qing Miao (Yueh Hai Ching Bio) milik suku Teochew dan Canton.

Taiwan
Pada tahun 1980, terdapat 509 kuil yang didedikasikan untuk Mazu, hampir 7 kali lipat dari jumlah yang didata pada awal 1911.[14] Terdapat 800 hingga 1000 kuil [1] yang didedikasikan untuk Mazu, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Awalnya Mazu hanya berperan kecil dalam masalah raligius di Taiwan, yaitu sebagai pelindung para nelayan, tetapi masyarakat kemudian juga berdoa untuk masalah kesehatan, karir, pertanian, jodoh, dan sebagainya. Akhirnya Mazu menjadi pelindung masyarakat Taiwan.

Berdasarkan penelitian tim peneliti Agama Asli, Universitas Provinsi di Taiwan Tengah, setiap tahunnya diadakan Xun Jing yang mendatangi setiap kuil Mazu di taiwan. Kirab terorganisasi ini dilakukan untuk menyebarkan berkat kepada para umat serta membersihkan kota dari roh jahat setiap tahunnya. Selain itu, kirab ini juga menjadi even sosial bagi umat Mazu di wilayah yang berbeda.Berikut ini merupakan kuil-kuil Mazu paling terkenal di Taiwan.

Kuil Chenlan (大甲鎮瀾宮 ) di distrik Daija, Taichung, merupakan kuil paling terkenal di Taiwan dan menjadi tujuan ziarah tiap Musim Semi.
Kuil Chaotian (朝天宮 ) di Beigang (北港鎮 ), Yunlin. Dibangun tahun 1694. Terkenal akan dekorasinya yang megah.
Kuil Ratu Agung Surgawi (大天后宮 ) di Kota Tainan, dibangun tahun 1664.[18]
Kuil Tianhou di Cijin, Kaohsiung. Data paling tua kuil tersebut merujuk tahun 1691.
Kuil Tianhou di Lugang, menyimpan Gambaran Mazu yang dibawa dari China Daratan pada athun 1684.
Kuil Tianhou di Magong, Pulau Penghu, didirikan tahun 1593, merupakan kuil tertua di Taiwan.

Thailand
Thailand memiliki banyak kuil Mazu, terutama pada kota-kota dekat laut seperti Bangkok, Chonburi, Pattani, dan Phuket. Terdapat pula 3 kuil kecil bernama Gew Leng Thong, Sam San Tian Hew Geng, dan Keng Jew Hui Guan.

Amerika Serikat

Kuil Thien Hau

Patung Mazu di Kuil Thien Hau, Los Angeles
Kuil Tin Hau di San Francisco merupakan kuil Taoisme tertua di Amerika, didirikan tahun 1852. Juga terdapat Kuil Ma Tsu di Jalan Beckett Alley Nomor 30, San Fransisco.
Kuil Thien Hau di Pecinan Los Angeles, California. Merupakan pusat organisasi sosial kultural Camau Association of America. Kuil ini menjadi obyek wisata terkenal di Pecinan semenjak selesai dibangun tanggal 5 September 2005, setelah dua tahun pembangunan, dan menghabiskan dana sebesar 2 juta dolar Amerika.

Vietnam 
Penduduk Vietnam mengenal Mazu sebagai ‘’Thiên Hậu (天后).

Kuil Thiên Hậu didirikan pada abad 19 oleh Persekutuan Canton dari Cholon. Kini merupakan bagian dari Kota Hồ Chí Minh.
Pagoda Quan Am di Cholon memiliki altar untuk Mazu.
Pagoda Thiên Hậu Cung di Provinsi Bình Dương yang dibangun imigran dari China Daratan. Secara rutin merayakan festival Cap Go Meh.

Daftar Klenteng Tian Shang Sheng Mu
Klenteng Cu An Kiong, Jalan Dasun, Lasem.
Tempat Ibadah Tri Dharma Pao Sian Lin Kong, Sumenep.
Kelenteng Mak Co, Rembang.
Klenteng Ma Zu, Tuban.
TITD Cao Fuk Miao, Denpasar, Bali.
Vihara Bodhisatva Karaniya Metta, Pontianak, Kalimantan Barat. Juga disebut Kelenteng Tiga Dewa (三神宫) oleh warga Tionghoa di Pontianak.
Kelenteng Ma Cou Keng, Kabupaten Kubu Raya - Kalimantan Barat
TITD Tjoe Hwie Kiong, JL. Yos Sudarso Kediri - Jawa Timur
Kultur Populer Sunting
TITD Ban Hin Kiong, Jl. Kampung Cina, Manado - Sulawesi Utara
TITD Seng Bo Kiong - Bitung, Sulawesi Utara

                    

Foto Kisah Para Dewa dan Ajaran Tao.
Foto Kisah Para Dewa dan Ajaran Tao.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.