🌹*PERAYAAN FESTIVAL PEH CUN, BAKCANG DAN TELUR BERDIRI*





Kata Peh-Cun atau Duanwu-Jie. Kata Peh Cun itu sendiri diserap dari bahasa Hokkian – Pachuan yang berarti Mendayung. Tradisi atau makanan wajib pada hari raya tersebut adalah Bakcang (Zhongzi).

Hari raya Peh Cun _*tahun ini akan dirayakan pada tanggal 9 Juni 2016*_


Berdasarkan legenda, seorang menteri yang sangat disayang rakyat pada zaman Disnati Zhou (475 SM – 221 SM) melompat terjun bunuh diri ke sungai pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek. Sejak saat ini hari ini disebut Hari Raya Peh Cun.

Rakyat merasa sedih kemudian mencari-cari jenazah sang menteri di sungai tersebut. Mereka lalu melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang dalam sungai tersebut tidak mengganggu jenazah sang menteri. Mereka membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai Bakcang sekarang ini.

Para nelayan mencari-cari jenazah sang menteri dengan berperahu ke berbagai penjuru. Peristiwa para nelayan mencari jenazah menteri dengan berperahu itu akhirnya menjadi cikal bakal dari perlombaan perahu naga setiap tahunnya.

Selain bakcang, kita juga mengenal _*Kwee Cang/Ki Cang*_ atau bakcang tanpa isi dan dimakan dengan gula manis. Makanan ini dimakan sebagai lambang penangkal bahaya dan perjalanan hidup kita bisa selalu manis.

Nenek Mang Ucup mengingatkan agar pada Hari Raya Peh Cun harus mandi tengah hari, yang sering disebut juga _*Mandi U-Shi.*_ Mereka mengambil dan menyimpan air dari kolam pada tengah hari saat Festival Peh Cun ini.

Mereka percaya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit bila mandi dengan air tersebut ataupun diminum setelah dimasak.

*TELUR BERDIRI*

_*Hari Raya Peh Cun*_ sering juga disebut dengan hari raya _*TWAN YANG.*_

_*"Twan" artinya LURUS atau Pusat. "Yang" artinya sifat Positif atau Matahari,*_ Maka dari itu pada hari Raya Peh Cun adalah hari dimana matahari memancarkan secara LURUS jadi cahayanya paling terang.

Konon untuk membuktikan hal tersebut. Tepatnya pada hari raya Twan Yang antara pkl 11.00 – pkl 13:00 (tepat tengah hari). Kita akan mampu mendirikan telur sehingga bisa berdiri tegak lurus. Telur yang di dirikan di atas meja maupun batu yang rata akan bisa berdir tanpa harus dipecah. Namun telur tersebut harus berada di bawah sorotan sinar Matahari yang panas. Kagak percaya? Try it !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.