Asal Usul Dong Wang Gong 东王公 disebut juga Dong Hua Di Jun 東華帝君 bagian 2 dari 2 Tulisan



Dong Wang Gong 东王公 disebut juga Dong Hua Di Jun 東華帝君 (Tcng Hoa Te Kun- Hokkian) adalah Dewata ini diciptakan dari inti sari uap air di langit timur dan merupakan penguasa unsur jantan "Yang" dan semua negeri sebelah Timur. Istananya di langit yang terselubung halimun berkubah awan ungu dan bertembok awan jingga. Dia mempunyai pelayan Xian Tong (Jejaka Dewa) dan Yu Nu (Gadis Kumala). Mula-mula Dewata ini disebut Mu Gong, tapi karena kekuasannya di timur ia disebut Dong Wang Gong (Paduka Raja dari Timur).

Dia menguasai daftar semua dewa pria dan wanita.
Hari lahir Dong Wang diperingati pada tanggal 1 bulan 10 Imlik, dan Xi Wang Mu pada tanggal 18 bulan 7 Imlik.
Mulanya Dong Wang Gong tidak dikenal dalam catatan para makhluk suci, kecuali bahwa ia bermarga Wang (姓王). Ia memperoleh pelajaran dari Tai Shang Lao Jun, menetap di Gunung Kunlun (崑崙山), kemudian pindah ke Gunung Wu Tai (五臺山) untuk melakukan pelatihan diri. Setelah memperoleh pencerahan, ia menurunkan kemampuannya pada Zhong Li Quan pada masa Dinasti Han.

Pada masa Dinasti Han (155 M, tanggal 6 bulan 2 Imlek), Dong Hua Di Jun terlahir kembali ke dunia manusia sebagai Wang Cheng (王誠) atau Wang Xuan Fu (王玄甫). Setelah memperoleh pelajaran dari Tai Shang Lao Jun, ia memperoleh pencerahan dan memiliki posisi dalam alam Surga.
Dong Wang Gong adalah pasangan Yin dan Yang dari Xi Wangmu.tetapi ini hanya berupa gambar yang terdapat di prasasti batu di gunung kun lun.

Asal-usul

Mulanya Dong Wang Gong tidak dikenal dalam catatan para makhluk suci, kecuali bahwa ia bermarga Wang (姓王). Ia memperoleh pelajaran dari Tai Shang Lao Jun, menetap di Gunung Kunlun (崑崙山), kemudian pindah ke Gunung Wu Tai (五臺山) untuk melakukan pelatihan diri. Setelah memperoleh pencerahan, ia menurunkan kemampuannya pada Zhong Li Quan pada masa Dinasti Han.[2]

Pada masa Dinasti Han (155 M, tanggal 6 bulan 2 Imlek), Dong Hua Di Jun terlahir kembali ke dunia manusia sebagai Wang Cheng (王誠) atau Wang Xuan Fu (王玄甫). Setelah memperoleh pelajaran dari Tai Shang Lao Jun, ia memperoleh pencerahan dan memiliki posisi dalam alam Surga.[2]

Kultus

Dong Wang Gong adalah pasangan Yin dan Yang dari Xi Wangmu. Sebagaimana Xi Wangmu, mulanya ia digambarkan berwujud angker, yaitu berkepala burung, berambut putih, dan berekor harimau.[3]

Istana Dong Wang Gong berada di langit, diselubungi halimun berkubah awan ungu dan bertembok awan jingga.[1] Versi lain menyebutkan ia tinggal di Gunung Kunlun (mitologi) pada sebuah istana yang indah bersama dengan istirnya, Xi Wangmu, ibu ratu dari barat.[4] Ia dilayani Xian Tong (Jejaka Dewa) dan Yu Nü (Gadis Kumala).[1]

Ia memiliki daftar semua dewa pria dan wanita[1], yang berdasarkan kepercayaan Taoisme, telah mencapai kemurnian dan hidup selamanya.[4] Beberapa naskah Taoisme mencatat bahwa setiap imortal pria harus memperoleh pengesahan darinya sebelum memperoleh posisi dalam Alam Surga (天界).[2]

Hari lahir Dong Wang Gong diperingati pada tanggal 1 bulan 10 Imlek.[1] Tanggal peringatan manifestasinya dirayakan pada tanggal 6 bulan 2 Imlek.[2]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.