Kisah dan Legenda Maha Dewa Yuanshu Tianzun (bag 3 dari 3 bagian)



Bersemayam pada Surga Tertinggi

Naskah Zhenling Weiye Tu (眞靈位業圖) karya Tao Hongjing, seorang Taois terkenal yang hidup pada masa dinasti Qi dan Liang, mengatakan bahwa para Dewa berdiam di tempat yang bernama Istana Giok Murni San Yuan (Yuqing Sanyuan Gong; 玉清三元宮). Yuanshi Tianzun terletak di posisi tengah dari tingkatan atas pertama, Alam Surga Giok Murni (Yuqing Jing; 玉清境). Lebih tinggi daripada tiga puluh lima Langit Surga yang lain, Yuanshi Tianzun menduduki posisi tertinggi di Alam Surga. Di Alam Surga Giok Murni, terdapat banyak paviliun dari awan ungu dan istana dari awan hijau. Para Abadi secara khidmat datang ke Alam Surga Giok Murni untuk memberi penghormatan kepada Yuanshi Tianzun.[1]


Dia awalnya merupakan administrator tertinggi Surga, tetapi kemudian menyerahkan tugas tersebut kepada asistennya Yu Huang, sang Kaisar Giok. Yu Huang mengambil alih tugasnya dan menjadi pengawas atas Surga dan Bumi. Pada permulaan setiap masa, Yuanshi Tianzun mengirimkan Lingpao ching (atau "Yuanshi Ching"), Kitab Permata Ajaib, kepada para muridnya (yaitu para Dewata yang lebih rendah), yang selanjutnya akan menginstruksi umat manusia ajaran Tao.

Kultus

Yuanshi Tianzun dikatakan tidak bermula dan merupakan yang paling berkuasa dibandingkan semua makhluk. Dia sebenarnya adalah representasi dari asas dasar semua makhluk. Dari dirinya segala sesuatu muncul. Dia abadi, tanpa batas, dan tanpa wujud.

Kitab sejarah dinasti Sui menyatakan bahwa Yuanshi Tianzun adalah kekal. Setiap kali Langit dan Bumi terbentuk, dia memulai kalpa baru dan menyelamatkan umat dengan mengajarkan mereka ajaran Tao yang rahasia.[1]

"Semua yang diseberangkan oleh dia adalah Dewa dari tingkat tertinggi, seperti Taishang Laojun (太上老君), Taishang Zhangren (太上丈人), Tianzhen Huangren (天眞皇人), dan Dewa Raja dari lima arah (Wufang Tiandi; 五方天帝), demikian juga dengan Pejabat Kedewaan (Xian’guan; 仙官)."

Sebagian besar kuil Taois mempunyai Aula Sanqing, dimana pada posisi tengah ditempati oleh rupang Yuanshi Tianzun yang memegang pusaka Mutiara Hunyuan (Hunyuan Zhu; 混元珠). Sewaktu ritual peribadatan Taois dalam skala besar diadakan, bilah papan nama atau pahatan rupang Sanqing dipuja dengan Yuanshi Tianzun di posisi tengah. Tanggal 1 bulan 1 Imlek merupakan hari kelahiran suci dari Yuanshi Tianzun, akan tetapi ada juga sebagian umat yang merayakannya pada waktu Titik Balik musim dingin (Dongzhi atau Tangcheh; 冬至).[1]

Kultur Populer

Dalam Fengshen Yanyi, Yuanshi Tianzun berkuasa di Gunung Kunlun dan memiliki banyak murid seperti Jiang Ziya. Dia mengutus Jiang ke dunia untuk membantu kelahir Dinasti Zhou.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.