SEJARAH SINGKAT DEWA PENGOBATAN HUA TUO XIAN SHI Bagian Kedua (Shejit Bln 4 tgl 18 Imlek)


Hua Tuo (Hanzi: 華佗) (145 ~ 208), lahir di Kabupaten Qiao (sekarang Haochou, Anhui) adalah seorang tabib yang sangat terkenal pada penghujung Dinasti Han dan Zaman Tiga Negara. Ia bernama lengkap Hua Yuanhua (華元化).

Biografi singkat


Hua Tuo senang membaca buku sejak kecil, ia juga mahir dan menguasai beberapa buku sastra kuno, sesuatu yang tidak lazim bagi orang awam. Kemahirannya itu menyebabkan Gubernur Pei, Chen Gui memberikannya gelar pejabat yang kemudian ditolaknya. Beberapa gelar dari pejabat lainnya juga ditampik Hua Tuo yang meneruskan kariernya sebagai tabib kelana di pedesaan. Kemahirannya menyembuhkan penyakit menyebabkan namanya populer sebagai tabib mashyur di kalangan rakyat biasa.

Cao Cao yang mendengar kemahiran Hua Tuo kemudian mengutus bawahannya untuk meminta Hua Tuo menyembuhkan sakit kepala menahun yang dideritanya. Namun, Hua Tuo tidak suka berdiam diri di istana karena rindu kampung halaman dan kebebasan berkelana ke sana kemari. Dalam satu kesempatan, ia meminta izin kepada Cao Cao untuk pulang ke kampungnya buat mengumpulkan obat-obatan tradisional. Sepulangnya Hua Tuo, ia menggunakan alasan bahwa istrinya sedang sakit untuk menghindari dipanggil pulang kembali oleh Cao Cao.

Setelah berkali-kali gagal memanggil pulang Hua Tuo, Cao Cao marah dan mengutus orang untuk menyelidiki keadaan Hua Tuo. Setelah tahu bahwa istri Hua Tuo tidak sakit, Cao Cao menangkap Hua Tuo dan menjebloskannya dalam penjara. Xun You, salah seorang menteri Cao Cao, memohon Cao Cao untuk memaafkan Hua Tuo, namun ditolak oleh Cao Cao. Akhirnya, Hua Tuo dihukum mati oleh Cao Cao pada tahun 208, tutup usia 63 tahun.

Dalam Kisah Tiga Negara

Hua Tuo pertama kali terkenal pada saat menyembuhkan luka dalam dari Zhou Tai. Hua Tuo juga menyembuhkan lengan Guan Yu yang terluka oleh panah beracun dalam satu pertempuran. Ia kemudian melakukan pembedahan tanpa pembiusan. Guan Yu dilukiskan bermain catur sambil minum arak sedangkan Hua Tuo membedah lengan Guan Yu untuk mengikis tulang yang telah teracuni oleh panah tadi.

Hua Tuo akhirnya tewas di tangan Cao Cao, yang mengundang Hua Tuo untuk menyembuhkan sakit kepala menahun yang dideritanya. Sewaktu Hua Tuo mengatakan bahwa ia perlu membedah kepala Cao Cao, Cao Cao marah karena mengira Hua Tuo berniat membunuhnya. Ia kemudian menjebloskan Hua Tuo ke dalam penjara dan menjatuhkan hukuman mati atasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.