Sejarah Tian Shang Sheng Mu


Sejarah Tian Shang Sheng Mu (Thian Siang Seng Bo-Hokkian)

Tian Shang Sheng Mu (h:天上聖母; p=tiānshàng; Hokkien=Tian Siang Sing Bo; Kantonis=Tin Hau) dikenal pula dengan sebutan Ma Zu atau Mak Co. Karena hidupnya yang sederhana dan gemar berbuat kebaikan, masyarakat memanggilnya Lin San Ren (Lin orang yang baik). Dia dikenal sebagai Dewi Laut, penolong para pelaut, serta pelindung etnis China di wilayah Selatan dan imigran di Asia Tenggara. Kultus Tian Shang Sheng Mu terutama berkembang pada wilayah pesisir pantai dimana penduduknya bergantung dengan aktivitas kelautan.

Semenjak zaman Dinasti Song sampai Dinasti Qing, tidak kurang dari 28 gelar kehormatan yang dianugerahkan oleh kerajaan kepada dia. Gelar tersebut antara lain: Fu Ren (Nyonya Agung), Tian Hou/Tian Fei (Permaisuri Surgawi), Tian Shang Sheng Mu, dan Ma Zu Po (Nenek Ma Zu).

Nama dan Etimologi

Tian Shang Sheng Mu memiliki arti Bunda Suci dari Langit. Nama asli dia adalah Lin Mo Niang (Fujian/Hokkian: Lim Bik Nio; Hanzi: 林默娘). Lin adalah nama Marga, Mo berarti Diam, Niang berarti Putri. Menurut cerita, nama tersebut diberikan oleh ayahnya karena dia tidak pernah menangis selama sebulan semenjak dilahirkan.

Sebutan Populer
Ma Zu (Hanzi: 媽祖; Hokkien: Makco; lit. nenek buyut). Aksara 媽 memiliki arti ibu, aksara 祖 berarti leluhur; kakek/nenek. Nama Mazu seringkali dirujuk untuk memanggil Dewi Tian Shang Sheng Mu[1] untuk menunjukkan keakraban antara umat dengan sang dewi.
Mazu Po ( 媽祖婆) atau Mazu Popo (Nenek dari Nenek Buyut; Hanzi: 媽祖婆婆).
Tian Hou (Permaisuri/ Ratu Surgawi; 天后).
Tian Fei (Putri Langit; 天妃).
A Ma atau A Po (Nenek; 阿媽, 阿婆), sebuah sebutan akrab (tidak formal).
Tian Shang Sheng Mu, sebutan formal dari penduduk China bagian Utara dan Taiwan.
Tian Hou Sheng Mu (Bunda Suci Surgawi; 天后聖母), sebutan formal dari penduduk China bagian Selatan.
Thiên Hậu Thánh Mẫu atau bà Thiên Hậu di Vietnam, berasal dari Tian Hou Sheng Mu.

Gelar Resmi
Sun Ji Fu Ren (Nyonya Agung yang Memberikan Pertolongan yang Sangat Dibutuhkan). Gelar yang diberikan Kaisar Gao Zong dari Dinasti Song pada tahun 1155.
Hu Guo Ming Zhu Tian Fei (Putri Surgawi Pelindung Kekaisaran yang Sangat Gemilang; Hanzi: 護國明著天妃). Gelar yang diberikan pada masa Dinasti Yuan. Semenjak saat inilah Tian Shang Sheng Mu digambarkan berjubah permaisuri.
Bunda Suci dari Surga di Langit. Gelar diberikan tahun 1417 oleh Kaisar Yongle dari Dinasti Ming.
Tian Hou (Permaisuri Surgawi; 天后). Gelar dari Dinasti Qing.
Bunda Suci di Surga. Gelar terakhir dari Kekaisaran China yang diberikan oleh Kaisar Daoguang pada tahun 1839.

Biografi

Lin Mo Niang dilahirkan di Pulau Meizhou, provinsi Fujian. Ayah dia bernama Lin Yuan yang pernah menduduki jabatan sebagai pengurus di Provinsi Fujian. Dia lahir pada Imlek tanggal 23 bulan 3, tahun Jian Long pertama pada masa pemerintahan Kaisar Tai Zu dari Dinasti Song Utara (23 Maret 960[2]) sebagai putri ke tujuh.

Masa Kecil hingga Remaja Sunting
Semenjak kecil, Lin Mo Niang telah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia masuk sekolah pada usia 7 tahun dan tidak pernah lupa pada apa yang telah diajarkan padanya. Lin Mo Niang juga tekun berdoa, berbakti pada orang tua, dan suka menolong para tetangganya yang sedang kesulitan. Oleh sebab itu, dia sangat dihormati semua orang. Dia juga mahir mengobati penyakit sehingga orang-orang desa memanggilnya Ling Nu (Gadis Mukzizat), Long Nu (Gadis Naga), dan Shen Gu (Bibi Sakti).

Meskipun tinggal di tepi pantai, Lin Mo Niang baru belajar berenang saat berusia 15 tahun. Namun, dia segera menjadi perenang yang hebat. Ia mengenakan pakaian berwarna merah di tepi pantai untuk memandu kapal-kapal nelayan kembali ke rumah, sekalipun pada saat itu cuaca sedang sangat buruk serta berbahaya.

Menyelamatkan Ayah dan Saudara

Dikisahkan bahwa ayah serta saudara-saudara pria Lin Mo Niang bekerja sebagai nelayan. Suatu hari, topan yang sangat mengerikan menimpa lautan pada saat mereka sedang mencari ikan. Seluruh keluarga Lin Mo Niang sangat mengkhawatirkan nasib mereka. Satu versi mengisahkan Lin Mo Niang mengalami trance saat mendoakan nasib ayah dan saudara-saudaranya, versi lain mengisahkan ia memperoleh penglihatan akan ayah dan saudara-saudaranya yang tenggelam saat ia tertidur atau saat duduk menenun. Lin Mo Niang berusaha menolong mereka dengan kekuatan batinnya (memproyeksikan dirinya di hadapan ayah dan saudaranya), tetapi ibunya membangunkan Lin Mo Niang sehingga dia menjatuhkan kembali saudaranya. Ayah Lin Mo Niang kembali dengan selamat dan menceritakan kepada seluruh penduduk mengenai keajaiban yang ia [3]. Versi lain tidak menyebutkan ayahnya, melainkan keempat saudaranya yang tenggelam. Lin Mo Niang menjatuhkan saudaranya yang keempat pada saat ibunya membangunkannya.

Asal-Usul Nama Ma Zu

Kitab Tian Shang Sheng Mu Jing mengisahkan bahwa pada Dinasti Tang, ada seorang pendeta suci yang disebut Dao Yi Chan Shi' (Fujian/Hokkian: To It Sian Su). Nama asli dia adalah Ma Zu. Konon, Lin Mo Niang merupakan reinkarnasi dari pendeta ini. Huruf Ma yang merupakan nama keluarga (marga) dari sang pendeta diganti dengan huruf Ma yang berarti Ibu agar sesuai dengan Sheng Mu yang berarti Ibu yang Suci.




Foto Kisah Para Dewa dan Ajaran Tao.

Foto Kisah Para Dewa dan Ajaran Tao.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.