Adat Pernikahan yang Tidak Biasa




Pada zaman feodal,  adat pernikahan yang tidak biasa seperti `mengatur pernikahan untuk orang yang sekarat dengan tujuan mengusir setan dan penyakit'  dan `pernikahan almarhum' atau `pernikahan hantu' dipraktikkan. Adat pernikahan ini umumnya karena takhayul. Tetapi, bisa dikatakan tindakan tersebut dilakukan sebagai cara mengatasi tragedi.
Pernikahan dianggap peristiwa penting dalam hidup.  Karenanya, berbagai adat pernikahan tradisional diterapkan oleh komunitas lokal di berbagai tempat di China. Bahkan sekarang, beberapa daerah pedesaan di China masih mempraktikkan beberapa adat pernikahan tidak biasa.
Mengatur Pernikahan untuk yang Sedang Sekarat Dulu, bila seseorang dalam keluarga sakit berat, hal pertama yang dipikirkan adalah mengurus pernikahan bagi orang itu dengan tujuan mengusir setan clan penyakit. Bila pengantin pria atau anggota keluarga yang tua ternyata sakit keras, adat pernikahan tidak biasa akan dilakukan untuk mengatasi tragedi. Dikatakan bahwa lebahagiaan luar biasa akan mengusir bencana. Maka, orang percaya tindakan tersebut akan membantu yang sakit bisa sembuh. Tidak ada hari baik yang dipilih dalam keadaan ini. Upacaranya juga sederhana. Bila tunangannya tidak bangun dari tempat tidur, maka mempelai wanita harus  bangunmelaksanakan upacara pernikahan formal dengan seekor  sayam jantan.  Bila anggota keluarga yang sakit,  maka ruang duka harus ditutupi kain merah.  Orang kuno percaya bahwa bila orang jatuh sakit untuk waktu yang lama, pasti itu pekerjaan setan. Mereka juga percaya bahwa siluman penyakit bisa diusir hanya dengan kemeriahan dan musik dari upacara pernikahan. Karena kegembiraan meningkatkan se-mangat, orang cenderung percaya pada kekuatan magisnya.
Dulu, adat mengatur pernikahan untuk orang  orang sakit serius cukup populer di China, khususnya di pi Shaoxing, ada adat yang disebut `menikah buru-buru. Kebanyakan adat pernikahan tidak berakhir positif. Bagi sebagian orang, tujuan adat ini adalah menghemat biaya, yakni menyelenggarakan pemakaman dan pernikahan secara bersamaan. lni khususnya berlaku untuk orang miskin.  orang kaya, mereka mempraktikkan adat ini dengan menghindari ritual perkabungan, yakni, tidak ada pernikahan dalam periode tiga tahun sejak pemakaman.

pernikahan Almarhum
 Pernikahan almarhum adalah bentuk takhayul dari 'upacara pernikahan' untuk yang telah meninggal. Ini terjadi ketika pasangan muda meninggal dan keluarga mereka memutuskan untuk memindahkan kuburan yang mati, sehingga keduanya bisa dikuburkan bersama. Ini biasanya dilaksanakan dua hari sebelum Perayaan Chengbeng. Pertama-tama, hari penting harus dipilih oleh ahli fengshui untuk memecah tanah. Begitu peti mati Pengantin wanita diangkat, seember air bersih dengan dua apel dilempar ke lubang, dan uang kertas di bagikan dan kemudian diletakkan.

 Kisah Pernikahan Almarhum Cao Chong
Dulu, bukan hanya rakyat jelata yang mengikuti adat istiadat, penguasa pun menyetujui pernikahan almarhum.
Cao Chong  adalah putra dari panglima perang Dinasti Han Cao Cao. Ketika Cao Chong wafat pada usia 13, Cao Cao yang sedih menjodohkannya dengan almarhumah nona Zhen dan menguburkan mereka bersama. lni adalah salah satu contoh paling terkenal dari pernikahan almarhum.
Konon kepopuleran pernikahan almarhum berkaitan dengan peristiwa ini. Maka, dipercaya bahwa kalau belum dilaksanakan pernikahan bagi almarhum yang belum menikah, rob mereka akan tidak tenang. Dengan alasan ini. pernikahan almarhum biasanya diterima rakyat pada zaman feodal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.