KISAH DAN ASAL USUL ER LANG SHEN 二郎神 (YOCIAN) bagian 1








MALAIKAT PELINDUNG KOTA SUNGAI /
ER LANG SHEN/ 二郎神
Menurut sejarah, Er Lang Shen (Ji Long Sin — Hokkian) adalah putra seorang Gubernur dari propinsi Sichuan, yang hidup pada jaman dinasti Qin, dengan nama Li Bing. Pada waktu itu sungai Min (Minjiang, salah satu cabang sungai Yang - Zi yang bermata air di wilayah Sichuan), seringkali mengakibatkan banjir di wilayah Guan-kou (dekat Chengdu). Sebagai gubernur yang peka akan penderitaan rakyat, Li Bing segera mengajak putranya, Er Lang, meninjau daerah bencana dan memikirkan penanggulangannya. Rakyat Guan-kou yang sudah putus asa menghadapi bencana banjir yang tiap kali menghancurkan rumah dan sawah ladangnya, tampak pasrah dan mengandalkan para dukun untuk menghindarkan bencana. Para dukun menggunakan kesempatan ini untuk memeras dan menakut-nakuti rakyat. Dikatakan bencana banjir itu diakibatkan karena Raja Naga ingin mencari istri. Maka penduduk diharuskan tiap tahun mengirimkan seorang gadis untuk dijadikan pengantin Raja Naga di sungai Min itu. Maka tiap tahun diadakan upacara penceburan gadis di sungai yang dipimpin oleh dukun dan diiringi oleh ratap tangis orang tua sang gadis.
Li Bing bertekad mengakhiri semua ini, dan berusaha inenginsafkan rakyat bahwa bencana dapat dihindarkan asal mereka mau bergotong royong memperbaiki aliran sungai. Usaha ini tentu saja ditentang para dukun yang melihat bahwa ia akan rugi apabila rakyat tidak percaya lagi kepada mereka. Untuk menghadapi mereka, Li Bing mengatakan bahwa putrinya bersedia menjadi pengantin Raja Naga untuk tahun itu. Dia minta sang dukun memimpin upacara. Sebelumnya, Li Bing memerintahkan Er Lang untuk menangkap seekor ular air yang besar, dimasukkan dalam karung dan disembunyikan di dasar sungai.
Pada saat diadakan upacara "mengantar pengantin" di tepi sungai, Li Bing mengatakan kepada dukun kepala, bahwa ia ingin sang Raja naga menampakkan diri agar rakyat bisa melihat wajahnya. Sang dukun marah dan mengeluarkan ancaman. Tapi Li Bing yang telah bertekad mengakhiri prakteknya yang kejam ini, berkeras agar sang dukun menampilkan wujud Raja Naga. karena keadaan yang sudah memungkinkan untuk bertindak, Li Bing memerintahkan putranya Li Er Lang agar terjun ke sungai dan memaksa sang Raja Naga ke luar.
Setelah menyelam sejenak Er Lang muncul kembali sambil menyeret bangkai ular air itu ketepi. Penduduk jadi gempar. Li Bing menyatakan bahwa sang Raja Naga yang jahat sudah dibunuh, rakyat tidak usah khawatir akan gangguan lagi dan tidak perlu mengorbankan anak gadisnya setiap tahun.
Setelah itu Li Bing mengajak rakyat untuk bergotong-royong membangun benduingan dan waduk, untuk mengendalikan sungai Min. Usaha ini akhirnya berhasil dan rakyat daerah itu terbebas dari bencana banjir. Untuk memperingati jasajasa Li Bing dan Er Lang di tempat itu kemudian didirikan kelenteng peringatan.*
Sumber : Dewa Dewi Kelenteng hal 137 - 138

1 komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.