Perayaan Bulan Purnama




Menandai bulan pertama bayi (`bulan purnama' dalam bahasa China) adalah upacara penting yang menyatakan bahwa anak itu telah melewati tahap paling rentan dalam hidupnya. Upacara `arak bulan purnama' dan `kepala bulan purnama' dilaksanakan untuk merayakan pertumbuhan sehat si bayi dan mendoakan kelancaran hidup anak itu.
Ketika bayi berusia sebulan, peristiwa ini disebut bulan purnama. Untuk bayi laki-laki, ini dilaksanakan pada hari ke-30 setelah kelahirannya, sedangkan untuk bayi perempuan, pada hari ke-29. Tetapi, ada yang me-nyelenggarakan 'bulan purnama' bayi pada hari ke-24, dengan harapan anak itu akan berbakti seperti teladan 24 bakti anak.

Perayaan Arak Bulan Purnama
 Biasanya, pesta diadakan untuk merayakan 'bulan purnama bayi. Teman dan kerabat diundang untuk menghadiri perayaan `arak bulan purnama  dan mengunjungi si kecil. Pada hari itu, si anak akan memakai baju baru dan digendong oleh ibu atau neneknya untuk menerima berkat dan hadiah, termasuk `uang rezeki' dari orang-orang tua. Nenek dari pihak ibu akan membawa makanan, pakaian, sepatu, dan topi ketika mengun-jungi putri dan cucunya. Biasanya, hadiah itu meliputi 120 pangsit, 120 bakpau, 80 telur, pakaian untuk semua musim, dan 8 atau 10 pasang sepatu dan topi. Di antara topi-topi, ada `topi teratai' yang melambangkan nasib baik bagi si anak. Tuan rumah akan membagikan 'telur rebus merah' dan `buah panjang umur merah' (kacang disepuh merah) pada tamu ketika jamuan berakhir. Tetangga juga akan menerima 'telur rebus merah', `buah panjang umur merah', dan `mi panjang umur' pada hari perayaan atau pada hari berikutnya untuk berbagi kegembiraan. Mencukur Bayi Menurut etiket dan kebiasaan China, rambut bayi harus dicukur karena orang percaya bahwa rambut itu tercemar darah ibu dan ini akan menyinggung dewa-dewa. Mencukur rambut bayi harus dilaksanakan dalarn 100 hari kelahiran atau pada bulan purnama. Biasanya, hari baik seperti hari ketujuh, kedelapan, ke-13, ke-15' atau ke-23.
Sebelum upacara, air direbus dengan telur, telur bebek, dan chenopodi. Begitu rambut dicukur, telur bebek diusapkan ke seluruh wajah dan tubuh bayi. Kuning telur dan saus bawang  akan diusapkan ke seluruh kepalanya untuk menghilangkan kotoran. Karena kata China untuk `bawang' cong sama bunyinya dengan kepintaran' , maka diharaPkan anak itu akan bijaksana dan sehat seperti bawang. Zaman dulu, orang kaya mungkin akan menyewa seorang tukang cukur. Begitu tukang cukur memasuki rumah, ia harus mengatakan, "Pada saat orang menye-berang pagar, ia akan melihat jalan lebar; kaki menginjak Bata ungu, di mana benih teratai tumbuh; di atas benih teratai phoenix melambung, phoenix tidak akan me-netap di tanah tanpa harta, sarjana terbaik akan mun-cul di kediamanmu." Ketika mencukur, sekotak ram-but akan ditinggalkan di kepala bayi lelaki, sedangkan untuk bayi perempuan bentuknya persik. Gaya rambut ini melambang jabat, Setelah dicukur, rambut dibentuk dengan benang sutra berwarna dan digantung di ranjang bayi. Konon, ini akan mem-bangun keberanian bayi. Ada juga orang yang mencukur ails bayi. Mereka percaya dengan melakukan ini, alis bayi akan tumbuh lebih tebal dan lebih gelap. Ini akan membuat anak itu mengerti bagaimana menerima ber-bagai sikap dan keadaan ketika dewasa. Sekarang, orang Yangzhou masih mempraktikkan kebiasaan mencukur rambut bayi, tapi mereka menggunakan rambut itu untuk membuat kuas untuk menulis.

Metode Tradisional dalam Mengobati Anak yang Menangis pada Waktu Malam
Bayi menangis pada malam hari adalah sesuatu yang biasa. Anak-anak ini disebut yang menangis pada malam. Orang China punya banyak obat untuk menangis malam. Di Jiangsu. konon prang harus mencuri mangkuk magnet dari tetangganya dan menempatkannya di bawah ranjang si bayi. Semakin keras tetangga mengutuk, semakin efektif pengobatan itu.

Beberapa orangtua disarankan menempelkan catatan di pohon atau tembok jalan utama yang berbunyi: "Kaisar Huang Huang, keluargaku punya Yelang yang menangis, tuan yang baik membaca sekali, tidur nyenyak hingga fajar." Mereka disarankan menempelkan tulisan hanya pada tengah ma'am sehingga tidak ada yang memperhatikan; kalau tidak itu tidak efektif. Di beberapa tempat. syair hafalannya berbeda sedikit: "Bayi menangis pada malam hari. Huang Li menempel catatan untuk dilihat, kalau bayi berhenti menangis, aku berterima kasih untuk semuanya." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.