Tabu Terkait Pernikahan dalam Kelompok


Meskipun menikah adalah peristiwa mengembirakan, penerapan tabu bisa mengganggu rencana  pernikahan seseorang. Tabu terkait dengan nama keluarga dan ras ditunjukan untuk menghindari pertanda buruk. Konsep ini dipercaya berperan penting dalam perkembangan teori kelahiran aristokrat.

Tabu Pernikahan Terkait Status Sosial Seseorang
Banyak kelompok etnis di China menerapkan dengan ketat endogami di antara kelompok mereka. Umumnya yang disebut "pernikahan beda status" itu jarang.

   Selama dinasti utara dan selatan, Cui, Lu, Zheng, Wang, dan Li adalah keluarga aristokrat dan ini menghasilkan lingkaran pernikahan tertutup. Ada kan pasangan. Maka, orang tuanya memutuskan mencari suami dari status lebih rendah.  Bibi gadis itu sedih ketika mengetahui masalah tersebut, dan dengan dukungan dan persetujuan suaminya, ia akhirnya meminta putranya untuk menikahi gadis itu. Ini menunjukkan bahwa pernikahan antarkeluarga yang berstatus sosial tinggi.

Tidak ada Pernikahan dengan Orang Bermarga Sama
Umumnya, orang bermarga sama dilarang untuk saling menikah. Orang-orang China masih mengikuti praktik ini. Jelasnya, ada tiga alasan: pertama, mereka mungkin akan bermasalah saat menghasilkan keturunan. Baihu tongyi mengatakan: "Jangan menikahi orang yang bermarfa sama; atau kalian tidak akan memiliki anak". Buku Zuo Zhuan juga mengatakan hal yang sama, Kedua, pernikahan antara orang yang memiliki marga sama akan membawa bencana. Guo Yu juga menyarankan agar seseorang menghindari memiliki istri dengan marga yang sama, karena bisa menyebabkan bencana. Ketiga, hal ini meremehkan kebiasaan sosial "menikahi orang dengan marga berbeda akan membawa keberuntungan."

Tabu Menikahi Sepupu
Pernikahan antar-sepupu tidak dianjurkan, tapi masih diterima. Hubungan dekat antar-kerabat juga dihargai dan karenanya, kisah cinta antara Baoyu, Daiyu, dan Baochai dalam Impian Rumah Merah bisa ditolerir. Tetapi, di beberapa daerah, pernikahan antar-sepupu masih tabu. Ini karena hubungan 'daging dan darah' terlalu dekat. Orang-orang di bagian selatan China menganggap nahwa pernikahan itu akan putus.

Pernikahan antara Generasi Berbeda
Pernikahan antara generasi yang berbeda adalah contoh tipikal dan inses, dan karenanya dilarang. Hubungan antara kerabat segaris darah harus dihindari. Tabu ini sesuai dengan studi ilmiah dan moralitas sosial. Orang Han China dan etnis lain di China melarang pernikahan tersebut.

    Dalam hal tabu pernikahan antarkeluarga, ada yang relevan dan ada yang hanya berdasarkan budaya dan tradisi. Kita harus memilih mewarisi tabu yang memedahkan perkembangan keluarga dan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.