KISAH DAN ASAL USUL DEWA MATAHARI DAN DEWI REMBULAN ( RI SHEN, YUE SHEN ) Shejit Bln 3 tgl 19 Imlek Dewa Matahari

KISAH DAN ASAL USUL DEWA MATAHARI DAN DEWI REMBULAN ( RI SHEN, YUE SHEN ) Shejit Bln 3 tgl 19 Imlek Dewa Matahari
Ri Shen (Jit Sin - Hokkian) yaitu Dewa
Matahari secara umum disebut Tai Yang Gong
(Thay Yang Kong - Hokkian) atau Paduka
Surya, dan Yue Shen (Gwat Sin - Hokkian)
seringkali disebut Tai Yin Niang (Thay Im Nio -
Hokkian) atau Ibu Candra.
Pemujaan terhadap bulan, matahari sudah ada
sejak jaman purba dan bukan hanya monopoli
bangsa Tiongkok saja. Pemujaan ini termasuk
pemujaan kenegaraan di mana para pegawai
kerajaan bersujud dan menyediakan sesaji di
depan papan roh Dewa Matahari.
Sedang pemujaan terhadap Dewi Rembulan diadakan bertepatan dengan pesta panen disaat bulan purnamanya, tanggal 15 bulan 8 Imlek.
Pada saat ini biasanya orang-orang bersama
keluarganya menyalakan Hio dan bersujud
kepada Dewi Rembulan di halaman rumah
mereka.Ri Shen atau Dewa Matahari dikenal
juga dengan nama Tai Yang Di Jun (disingkat
Tai Yang Gong saja), Yue Shen atau Dewi
Rembulan disebut juga Tai Yin Huang Jun (Tai
Yin Niang) atau Yue Fu Chang E (Chang E dari
istana rembulan).
Sedangkan peringatan Zhong Qiu (Tiong Tjhiu
- Hokkian) yang jatuh pada tanggal 15 bulan 8
(Pwee Gwee Cap Go) dianggap sebagaihari
lahirnya Tai Yin Niang alias Chang E.
Umumnya mereka bersembahyang dengan
menyediakan sebuah meja kecil di kebun pada
saat bulan purnama dengan menyajikan buah-
buahan dan bunga segar.Pemujaan terhadap
bulan dan matahari ini hanyalah sebagai
peng-hormatan terhadap keduanya, jarang
diwujudkan dalam bentuk patung atau gambar.
Umumnya orang-orang menghadap ke arah
kedua benda angkasa itu saat bersembahyang, jarang ada kelenteng yang didirikan untuk mereka. Di Tainan hanya ada sebuah kelentengsaja yang terdapat patung Dewi Rembulan dan Dewa Matahari, yaitu di kelenteng San Guan Tang.
Di Indonesia pemujaan terhadap Matahari dan Rembulan amatlah sedikit. Dari pengamatan kami pemujaan terhadap Dewi Rembulan dan Dewa Matahari dapat kita jumpai dikelenteng di JI. Gondoman, Yogyakarta.
Kelenteng Giok Hong Tian di Singapura meletakkan Tai Yang Gong dan Tai Yin Niang di kanan dan kiri altar utama Yu Huang Da Di.Kelenteng Guan Yin Tang, jalan Telok Blangah Drive di kota itu, juga menempatkan pemujaan terhadap Tai Yang Gong dan Tai Yin niang . **
Sumber: buku Dewa _ Dewi kelenteng hal 68 -- 72

1 komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.