SEKILAS KISAH DAN ASAL USUL -BA XIAN GUO HAI / PA SHIAN KE HAI / DELAPAN DEWA


SEKILAS KISAH DAN ASAL USUL -BA XIAN GUO HAI / PA SHIAN KE HAI / DELAPAN DEWA
Ba Xian [Delapan Dewa / Pa Shien] adalah Dewa-Dewi Tao yang hidup pada masa yang berbedadan dapat mencapai kekekalan hidup.
Merekasering dilukiskan pada benda-benda porselen,
patung, sulaman, lukisan dan sebagainya.
Dewa-Dewi Ba Xian menggambarkan kehidupan
yang berbeda, yaitu Kemiskinan, Kekayaan,
Kebangsawanan, Kejelataan, Kaum Tua, Kaum
Muda, Kejantanan dan Kewanitaan.
Ba Xian dihormati dan dipuja karena menunjukkan kebahagiaan.
Kisah Ba Xian menunjukkan bahwa kita dapat
mencapai kehidupan abadi dalam kebahagiaan,
melalui tindakan-tindakan yang tidak
mementingkan diri sendiri dan melakukan
perbuatan-perbuatan baik.
Mereka adalah :
01. ZHONG LI QUAN
Memiliki nama keluarga Zhongli dan hidup pada
masa Dinasti Han, karena itu ia juga dikenal
sebagai Han Zhongli. Zhongli Quan adalah
seorang Jenderal dalam kerajaan pada masa
Dinasti Han. Pada hari tuanya dia menjadi petapa
dan mendalami ajaran Tao.Biasa digambarkan
sebagai laki-laki gemuk bertelanjang perut dan
membawa kipas bulu yang dapat mengendalikan
lautan.
02. ZHANG GUO LAO
Zhang Guolao adalah kepala akademi kerajaan,
namun dia mengundurkan diri untuk menjadi
petapa di Gunung Chuang Tiao di Shanxi.
Memiliki keledai ajaib yang dapat membawa
dirinya berjalan ribuan kilometer setiap hari.
Ketika mencapai tujuan, dia mengubah keledai
tersebut menjadi kertas dan Zhang Guolao
melipatnya untuk dimasukkan dalam sakunya.
Untuk menghidupkannya dia membuka lipatan
tersebut dan meniupnya. Kaisar Tang Ming
Huang ingin mengangkat Zhang Guolao bekerja di
istana, tetapi dia tidak bersedia meninggalkan
kehidupan pengembaraannya. Setelah dua kali
menghadap kaisar, pertapa ini pun menghilang
entah kemana. Sering digambarkan sedang
menunggangi keledai secara terbalik.
Simbolnya adalah tempat ikan yang terdiri dari
batang bambu dengan tabung kecil yang muncul
di ujungnya. Ia dipuja sebagai pembawa
keturunan laki-laki.
03. LU DONG BIN
Seorang sastrawan dan petapa yang mempelajari
Tao dari Zhongli Quan. Di tangan kanannya
sering membawa kebutan suci pendeta Tao.
Simbol Lu Dongbin adalah pedang Pembunuh Roh
Jahat dan dengan gerakan terbang yang cepat.
Sebelum mempelajari Tao, Lu Dongbin diuji
dengan berbagai ujian berat oleh Zhongli Quan,
yang berhasil diatasi semuanya. Lu Dongbin
dapat dikatakan sebagai salah satu Dewa yang
paling tersohor dari Delapan Dewa. Ia dianggap
sebagai penolong orang miskin dan pembasmi
roh-roh jahat.
04. LI TIE GUAI
Memiliki nama asli Li Xuan dan hidup pada masa
Dinasti Sui. Dia melambangkan cacat dan
keburukan. Dia berusaha untuk meringankan
beban penderitaan umat manusia. Li Tieguai
memiliki sebuah tongkat besi dan bermuka hitam.
Dia membawa sebuah labu yang digunakannya
untuk menolong umat manusia. Suatu hari, ketika
rohnya pergi ke Huashan, dia memberitahukan
muridnya, Lang Ling, untuk menjaga badannya
dan membakarnya apabila dia tidak kembali
dalam tujuh hari. Dalam hari keenam, Lang Ling
mendapat kabar bahwa ibunya sakit keras dan
sebagai seorang anak dia harus merawat ibunya.
Maka dia membakar badan tersebut satu hari
lebih awal. Ketika roh Li Tieguai kembali
keesokan harinya, dia tidak dapat menemukan
badannya sehingga dia memasuki badan seorang
tua yang baru saja meninggal.Namun orang tua
tersebut ternyata cacat. Pada saat pertama, Li
ingin meninggalkan badan tersebut, tetapi Lao
Zi / Lao Tze membujuknya dengan mengatakan
bahwa penerapan dari ajaran Tao tidak
tergantung penampilan. Lao Zi lalu memberi
tongkat besi kepada Li Tieguai. Li Tieguai kadang
digambarkan sedang berdiri diatas kepiting atau
ditemani seekor menjangan.
05. CAO GUO JI
Hidup pada masa Dinasti Song dan merupakan
putra dari Cao Bin, seorang komandan militer,
dan saudara laki-laki dari Ratu Cao Hou, ibu dari
Kaisar Yin Zong. Cao Guojiu digambarkan
memakai jubah kebesaran dan topi pengadilan.
Di tangannya ada kertas catatan kerajaan dan
sepasang alat musik kastanyet. Suatu hari
Zhongli Quan dan Lu Dongbin bertemu
dengannya dan menanyakan apa yang sedang dia
lakukan. Dia menjawab bahwa dia sedang belajar
Tao. "Apakah itu dan dimanakah itu?", mereka
balik bertanya. Pertama-tama dia menunjuk ke
langit dan kemudian ke hatinya.
06. LAN CAI HE
Sering ditampilkan berpakaian biru dengan tidak
bersepatu. Sambil melambai- lambaikan
sepasang tongkat, ia mengemis sepanjang jalan.
Lan Caihe terus menerus membacakan syair-syair
yang menggambarkan kehidupan yang tidak kekal
beserta kesenangan-kesenangan yang hampa. Ia
berkelana ke seluruh negeri sambil menyanyi dan
membawa keranjang bunga. Lan Caihe terkadang
terlihat seperti wanita.
07. HAN XIANG ZI
Han Xiangzi melambangkan masa muda. Dia
adalah keponakan dari Han Yu, seorang menteri
pada pemerintahan Kaisar Hsing Tung dari
Dinasti Tang. Simbolnya adalah sebuah suling.
Seorang pecinta kesunyian, mewakili orang ideal
yang senang tinggal ditempat alamiah. Han
Xiangzi sering menyusuri desa sambil meniup
seruling dengan merdu sehingga menarik
perhatian burung-burung dan binatang
lainnya. Han Xiangzi tidak mengenal nilai uang
dan bila diberi uang akan dia sebarkan di tanah.
08. HE XIAN GU
Satu-satunya wanita diantara Delapan Dewa.
Berpenampilan halus dan lemah lembut, dan
sering terlihat membawa bunga teratai yang
dapat dipakai untuk mengobati orang sakit.
Kadang-kadang dia digambarkan berada di atas
kelopak teratai yang terapung sambil memegang
pengusir lalat. **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.