SEJARAH AVALOKITESVARA BODHISATTVA (BAGIAN 3 - AKHIR)

 
SEJARAH AVALOKITESVARA BODHISATTVA (BAGIAN 3 - AKHIR)

Pada beberapa kalpa yang lalu, terdapat Pratyeka Buddha bernama Saddharma Virya Tatagatha Buddha. Saat ia memasuki tingkat kesempurnaan mencapai tingkat kesucian Pratyeka Bodhi terdengar olehNya keluh kesah penderitaan para makhluk yang berasal / akibat dari hasil perbuatan / buah karma dari makhluk itu sendiri yang tidak baik. Saddharma Virya Tatagatha melihat bahwa pada dasarnya setiap makhluk memiliki benih ke-Buddha-an dan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat ke-Buddha-an. Semua makhluk manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat Ke-Buddha-an, asalkan ia mau berjuang dengan melaksanakan Dana Paramita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Virya Paramita, Dhayana Paramita, Prajna Paramita.
Melihat kesunyataan ini, timbullah rasa belas kasihan dari Saddharma Virya Tatagatha dan ia bertekad dengan Maha Maitri Karuna (Kekuatan Cinta Kasih dan Kasih Sayang) menolong para makhluk agar terbebas dari penderitaan dunia. Ketika Prasetya / Kaul diujarkan, saat itu juga di udara muncul para Buddha dan para Bodhisattva Mahasattva yang memuji kebesaran tekad dari saddharma Virya Tatagatha, sambil mengucapkan mantra “Maha Maitri Karuna Sahashera Bhujerah Sahashera Netra Dharani”. Mantra ini merupakan dasar pokok kekuatan dari Saddharma Virya Tathagatha Buddha (Avalokitesvara) dalam menolong para makhluk dari penderitaan dunia loka ini.
Jasa dan pahala Saddharma Virya Tatagatha Buddha tiada taranya, ia dengan memperhatikan dan menolong suara keluh kesah penderitaan makhluk di dunia ini, maka oleh Sakyamuni Buddha ia diberi nama: AVALOKITTESVARA BODHISATTVA dengan memperhatikan keluh kesah penderitaan para makhluk dan menolongnya. Pengertian ajaran dan kegaiban serta cara menolong Avalokittesvara Bodhisattva terdapat dalam kitab suci Saddharma Pundarika Sutra, bagian XXV tentang “AVALOKITTESVARA BODHISATTVA SAMANTHA-MUKHA PARIVARTA”. Sutra Avalokittesvara Bodhisattva Samantha-mukha Parivarta / Kitab Suci mengenai Guan She Yin Pu Sha
Bunyi Saddharma Pundarika Sutra bagian XXV ini antara lain adalah:
Waktu itu Akohayamati Bodhisattva Mahasattva bangkit dari tempat duduknya, dengan jubah terbuka bahu kananNya menyembah kepada Sang Buddha, seraya berkata: “Sang Tatagatha, apakah sebabnya sehingga Saddharma Virya Tatagatha disebut Avalokittesvara Bodhisattva?”
Sang Buddha memberikan penjelasan sebagai berikut: “Siswa pria yang berbudi, jikalau terdapat, para makhluk, ratusan, ribuan, laksaan, jutaan tiada taranya, menderita berbagai penderitaan, mendengar nama Avalokittesvara Bodhisattva segera memusatkan perhatiannya kepada nada suara tersebut: terbebaslah semua penderitaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.