LEGENDA PERJALANAN KE UTARA (PAK YU KI) bag 3 KiSAH HIAN THIAN SIANG TEE (3)

LEGENDA PERJALANAN KE UTARA (PAK YU KI) bag 3
KiSAH HIAN THIAN SIANG TEE (3)
Suatu hari Hian Tian Siang Tee mendapat laporan dari dewa kota bahwa putri pejabat Cao diculik oleh siluman ular & kura2. Dengan geram dia pun terbang kegua persembunyian mereka, Namun karena kedua siluman itu sedang pergi, Hian Tian memutuskan untuk membebaskan nona Cao dulu & menyuruhnya pulang, sementara dy sendiri menyamar menjadi nona Cao & tidur2an sambil memakai cadar.
"E-e-e-e nona manis apa kabarnya, aku rindu sekali padamu" kata siluman ular yg tiba muncul & langsung memeluk nona Cao jadi2an itu "Yaaiiks nona kenapa tangan mu berotot sekali & ada bisepnya" jerit siluman itu kaget
"Aaah itu tandanya dia cekatan mengerjakan pekerjaan rumah tangga & bakal menjadi istri yg baik" timpal siluman kura2
"Oh gitu ya.ya...yaaaa! Tapi...tapi...dia jg ada, ada jenggotnya!"
Belum hilang kekagetan siulman ular tiba2 nona Cao gadungan itu menendangnya hingga terlempar menabrak tembok. Siluman kura2 marah sekali melihat saudranya ditendang jungkir balik & segera mengayunkan gadanya kearah wanita jadi2an itu .Namun Hian Tian dapat merampas gadanya dengan mudah & balik memukul dada siluman kura2 hingga jatuh terjerambab. "ini kukembalikan senjatamu!" kata Hian Tian seraya menimpukkan gada itu kekepala siluman kura2 hingga benjol besar sekali Merasa tidak mampu melawannya siluman ular & kura2 memutuskan untuk kabur.......
Hian Tian Siang Tee terus mengejar siluman ular & kura2 sampai ke sebuah sungai, karena mengira musuhnya sudah melarikan diri keseberang sungai, Hian Tian pun kemudian menaiki sebuah perahu yg ditambatkan didekat situ untuk mengejar mereka.
Sesampainya ditengah sungai mulai muncul keganjilan, tiba2 saja perahu itu seperti menjerat kakinya & menariknya kedasar sungai. "Hohoho jadi rupanya perahu ini adalah samaranmu & kau ingin mencoba menenggelamanku hah?...baik kita lihat saja siapa yg tertawa paling ahir" ujarnyanya seraya memanjangkan kakinya berpuluh2 meter hingga ahirnya menggncet perahu jelmaan siluman kura2 itu didasar sungai. Mengetahui temannya terjebak, siluman ular yg menyamar sebagai dayung cepat2 melepaskan diri dari genggaman Hian Tian Siang Tee & kabur.
Tiba2 datanglh seorang utusan membawa titah kaisar langit. Dg galak dy menegur Hian Tian Siang Tee yg tidak mau berlutut saat menerima titah
"Maaf tp sekarang aku sedang menggencet siluman dg kakiku ini jadi tidak bisa berlutut"
"Tidak peduli! pokoknya sekarang kau harus berlutut! Atau jangan2 karena merasa sebagai jelmaan 1/3 roh kaisar langit lalu kau mau memberontak hah?"
Mendengar cercaan sang utusan, Hian Tian Tee jadi tak enak hati & buru2 berlutut, tp baru saja pijakan kakinya mengendor siluman kura2 langsung menyelinap & kabur. Begitu siluman kura2 kabur, utusan kaisar langitpun menghilang jg, sadarlah dy bahwa utusan td adl samaran siluman ular yg ingin menolong kawannya.
Diseberang sungai Hian Tian melihat 2 buah pir yg menggantung dipohon apel, sambil tersenyum geli dypun memetik buah itu & berkata "Aaaah lapar sekali, untung ada 2 buah jelek ini untuk mengganjal perutku". Begitu hendak dimakan ke2 buah itu langusng berubah kewujud aslinya yaitu siluman kura2 & ular dan minta diampuni.
"Kau tidak boleh membunuh mereka muridku, sebab mereka berdua adl sebagian dari jiwamu" seru Miao Le Tian Zun yg tiba2 muncul
"Apa maksudmu guru?"
"Masih ingatkah saat kau membuang ginjal & ususmu dulu? Nah siluman kura2 adl jelmaan ginjalmu sementara siluman ular adl jelmaan ususmu" MieoLe kemudian mengeluarkan sebotol pil merah biru dari sakunya & meberikannya pada muridnya. Dia lalu berpesan agar Hian Tian siang Tee memberikan pil itu pada siluman2 yg ditaklukannya. Kelak bila siluman itu membangkang dia cukup membacakan mantra & siluman itu akan langsung tak berdaya.
Setelah gurunya pergi Hian Tian memberikan pil merahbiru pada 2 siluman yg baru ditaklukannya itu sambil mengomeli mereka "Kalian berdua kan jelamaan ginjal & usus ku, tapi kenapa malah berbuat kejahatan, memalukan saja!"
"Iya maaf tuan,kami jg menyesal sekali, tapi kenapa harus malu? Toh banyak dewa2 lain yg jg turun kedunia untuk memeras manusia"
"Hah jangan sembarangan, jelaskan maksudmu!"
"Iya didekat sini saja ada satu, namanya Zhao Gong Ming (1)" Siluman ular & kura lalu menerangkan bahwa Zhao Gong Ming adalah dewa harta yg dulu mengawal 1/3 roh kaisar langit saat hendak menitis menjadi putra tuan Liu. siapa tahu sesampainya didunia Zhao Gong Ming malah keasyikan foya2 sehingga lupa pulang kelangit, dia kemudian mengangkat dirinya sebagai raja siluman & suka memeras orang2 yg melewati tempatnya. Hian Tian Siang Tee murka sekali mendengarnya, apalagi nama 1/3 roh kaisr langit (alias dirinya) jg dibawa2, dia pun segera membawa siluman kura2 & ular untuk melabrak Zhao.
"Haaaa dewa kurang kerjaan mana yg berani mengganggu tidur siangku hah! bentak Zhao GongMing yg bertubuh gempal & bermuka hitam seperti pantat kuali itu ketika guanya diserbu Han Tian Siang Tee cs
"Hei muka pantat kuali, disuruh mengawal 1/3 roh kaisar langit malah enak2an jadi siluman disini, cepat menyerhlah atau harus kuhajar kau!" balas Hian Tian tak kalah galaknya.
Zhao Gong Ming & siluman2 bawahannya tertawa terbahak2 mendengarnya. "Hei anak kecil memangnya siapa kau berani menggertaku. Aku kausuruh mengawal 1/3 roh kaisar langit? Baik kalau begitu sampaikan ini pada kaisar langit!" katanya seraya menyemburkan api untuk membakar lawan nya. Melihat api menerjang kearahnya, Hian Tian Siang Tee menancapkan pedang 7 bintang nya ketanah & menciptakan air bah yg langsung memadamkan api nan berkobar2 itu (Hian Tian Siang Tee adalah dewa yg berunsur air sehingga jurus2nya jg berelemen air). Melihat jurus pertamanya gagal, Zhao melemparkan pentungannya ke udara & membacakan mantra, sekonyong2 senjatanya itu mebesar ratusan kali lipat & siap menindih lawannya. "Hei cuma segini kemampuanmu?" kata siluman ular seraya melesat kearah pentungan raksasa itu & merubah dirinya menjadi ular raksasa yg melilit senjata itu & kemudian menyerahkannya pada tuannya. Melihat senjatanya berhasil direbut musuh Zhao pun ketakutan & langsung kabur melarikan diri.
Hian Tian Siang Tee & pengkikut2nya terus mengejar Zhao Gong Ming sampai kesebuah kelenteng tua. "Si pantat kuali itu ada didalam tuan, apa kita akan langsung melbaraknya?" kata siluman ular
"Jangan, kita kerjain dia dulu! Sekarang cepatalah kau berubah menjadi makanan yg lezat"
"Hah memangnya aku harus jadi apa?"
"Terserah kau, mau jadi apapun boleh!" ujar Hian Tian seraya membisikan sesuatu ket elinga siluman ular. Tidak lama kemudian ular itu berubah menjadi sebiji kurma, sementara Hian Tian sendiri berubah menajdi pendeta & masuk kekelenteng menemui Zhao Gong Ming..
Zhao GongMing yg sedang kelaparan itu buru2 minta dihidangkan makanan yg enak2 pada si pendeta, tapi karena dikuil itu tidak ada apa2 shngga ahirnya dypun menerima sebiji kurma yg disajikan & lagsung menelannya. Begitu berada didalam perut, siluman ular langsung berubah kebentuk aslinya & mengaduk2 perut Zhao hingga dia mengaduh2 kesakitan sampai berguling2 ditanah. "Hai pantat kuali, kau akan kuampuni tp sayaratnya kau harus bertobat & menjadi pengikutku!" bentak sipendeta yg tiba2 berubah menjadi Hian Tian Siang Tee. Karena tidak punya pilihan lain Zhao pun ahirnya menurut, Hian tian siang Tee kemudian menyuruh siluman ular keluar & memberikan sebiji pil merah biru kepada Zhao Gong Ming (untuk sekedar berjaga2 kalau kelak Zhao Gong Mingi membangkang lagi)
Setelah menaklukan Zhao Gong Ming, Hian Tian Siang Tee & ketiga pengikutnya melanjutkan perjalanannya. sesampainya dikaki gunung panggung langit Zhao GongMing buru2 memperingatinya "tuan digunung ini tinggal siluman Sha Dao Jing (siluman pedang) yang sangat tangguh & bengis jadi lebih baik kita memutar saja."
"Haeh justru semakin bengis, makin harus kita basmi" ujar Hian Tian Siang Tee sambil terus mendaki gunung panggung langit tanpa mempedulikan nasehat pengikutnya itu
Tak berapa lama kemudian sebuah suara angker menyambut mereka "Hei pantat kuali Zhao, berani sekali kau dan teman2mu memanjat gunungku! Kali ini tak akan kualepaskan kalian!" suara itu rupanya berasal dari mahluk misteriu yg mengenakan baju zirah bermotif pedang menutupi sekujur tubuhnya & hanya memperlihatkan sepasang matanya yg bersinar merah spt darah, mahluk inilah yg disebut Sha Dao Jing.
"Siluman lancang! Beraninya kau mengganggu ketentraman penduduk disini, hari ini kuhabisi kau!" Pekik Hian Thian seraya mengayunkan pedang 7 bintangya kearah Sha Dao Jing. Dengan tangkas siluman pedang itu menagkis semua serangan yg datang bertubi2 & balik mengayunkan golok panjangya kearah lawannya. Hian Thian berhasil mengelak, namun tak ayal kibasan angin golok lawannya membuatnya terhempas kebelakang juga. Seolah tak mau memberikan kesempatan bernapas, Sha Dao Jing mengangkat tangannya tinggi2 dan menciptakan ratusan pedang diangksa yg langsung menghujam kearah lawannya.
Melihat serangan itu Hian Thian segera menancapkan pedang 7 bintangnya ketanah & menciptakan air bah untuk menghalaunya, siapa tahu air bah itu rupanya tak mampu menahan hujan pedang Sha Dao Jing yg terus saja melesat kearahmya....
Hian Thian kaget setengah mati melihat jurusnya tak mempan & cepat2 menciptakan kubah air untuk melindungi dirinya, namun kubah pertahanan air inipun berhasil diterabas hujan pedangnya Sha Dao Jing yg langsung menghujam menyayat2 tubuhnya hingga tewas seketika......
Catatan:
(1) Zhao Gong Ming muncul sebagai sebagai salah satu musuh paling sakti dalam dongeng FengShen, namun mengapa dy tidak seberapa tangguh dalam cerita perjalanan ke Utara? Alasannya karena dalam cerita Feng Shen, Zhao dipersenjatai dengan pusaka2 super sakti spt mutiara penenang samudra, tali laso pengikat dewa, gunting 9 naga dsb,sementara diperjalanan ke Utara dia hanya menggunakan pentungan / ruyung nya saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.