KITAB SUCI THAY SANG LAO CIN (THAY SANG LAO CIN CEN JING) Bagian ke-4 Tamat



KITAB SUCI THAY SANG LAO CIN (THAY SANG LAO CIN CEN JING) Bagian ke-4 Tamat
XIX
Siu Tao (menemukan jalan yang benar) harus mengerti apa yang baik dan dijalani.
Ketemu jalan berarti peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang berlaku sudah dimengerti.
Mengerti itulah pedoman semula Tao.
Belajar Tao barulah tidak sesat lagi.
XX
Abstrak sebetulnya adalah kongkrit yang merupakan abstrak saja.
Kehidupan sehari-hari harus mengikuti yang lazim dan biasa.
Abstrak-abstrak menjelma-jelma akan menjadi kongkrit juga.
Tidak berbuat berarti tidak tidak berbuat artinya.
XXI
Tao menguasai kongkrit dan abstrak.
Kaum cerdas dipandang seperti kebodoh-bodohan.
Kekuatan (Power) Tao tidak terbataskan.
Tao yang jujur mengandung kebenaran-kebenaran.
XXII
Roh-roh jahat tak akan berani terhadap kejujuran.
Menghadap Tao yang tinggi roh-roh jahat jadi berantakan.
Tao yang jujur diumpamakan lautan-lautan.
Semua aliran mengalir ke laut akhir tujuan.
XXIII
Sedikit sajalah persoalkan nama dan benda.
Yang penting adalah keuletan dan keyakinan.
Menyendiri akan banyak derita dan sengsara.
Hidup begitu terang tak normal juga.
XXIV
Mengerti ajaran Tao keluarlah dari kebingungan.
Betul tetap betul jangan disalah-salahkan.
Belajar Tao tak ada simpang jalannya.
Kemantapan hatilah yang menjadi pegangan.
-SELESAI-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.