SUTRA DEWA KWAN SING DI CIN (KWAN SENG TEE KUN) - KITAB SUCI DEWA KWAN KONG - Bagian ke-1 dari 3 Bagian


SUTRA DEWA KWAN SING DI CIN (KWAN SENG TEE KUN) - KITAB SUCI DEWA KWAN KONG - Bagian ke-1 dari 3 Bagian (1/3)
Kwan Kong Bersabda : Manusia di dunia, wajib sepenuhnya menghargai KESETIAAN, BAKTI, dan KEADILAN. Jika manusia dapat menghargai KESETIAAN, BAKTI, dan KEADILAN maka dia tidak akan malu menjadi seorang manusia, dapat berdiri tegak di antara Langit dan Bumi.
Jika tidak menghargai KESETIAAN, BAKTI, dan KEADILAN, biar hidup di dunia, hatinya telah mati. Bisa di katakan hidup semu. Semua umat manusia, hatinya adalah spirit, spirit adalah hatinya. Hati yang tidak berbuat salah, spiritnya pun tidak salah. Kalau hatinya berbohong, spiritnya pun berbohong. Oleh karena itu orang bijaksana menyadari 3 Ketakutan dan 4 Pengetahuan.
Dengan kehati-hatian sebagai modal, janganlah mengatakan bahwa di Ruang Gelap dapat membohongi alam. Setiap tindak tanduk kita, alam mengetahui dengan jelas, alam ibarat memiliki sepuluh mata dan sepuluh tangan. Kebenaran pasti ditegakkan, apalagi Karma sangat jelas dan tidak akan terloloskan serambut pun semua perbuatan kita.
CABUL sebagai kejahatan yang utama,
BERBAKTI sebagai amal yang utama.
Walaupun mendapatkan keuntungan, tetapi jika harus Melanggar Kebenaran dan hati merasa bersalah, janganlah dilakukan. Walaupun tidak mendapatkan keuntungan, tetapi jika tidak Melanggar Kebenaran dan hati tidak merasa bersalah, tetap lakukan...!!!
Bila melanggar ajaranku (Kwan Kong), silakan rasakan tajamnya golokku.
• Menghormati Langit dan Bumi,
• Menghormati para Buddha dan Dewa,
• Menghormati para leluhur,
• Berbakti kepada Orang Tua kita,
• Patuh kepada hukum negara,
• Menghormati para guru kita,
• Mencintai temen dan saudara kita,
• Baik terhadap tetangga dan bangsa kita,
• Setia kepada suami / istri,
• Mendidik anak cucu kita,
• Menolong yang susah & perlu bantuan,
• Membantu yatim piatu, kaum miskin & yang sengsara,
• Membangun dan memperbaiki vihara / kelenteng,
• Mencetak kitab suci,
• Menyumbang obat-obatan,
• Pantang membunuh,
• Membebaskan mahkluk hidup,
• Membangun jembatan dan memperbaiki jalanan,
• Mengasihi janda dan mengangkat dari kesulitan hidup,
• Menghargai pangan dan rezeki,
• Membantu menyelesaikan kesulitan dan kebinggungan,
• Tidak keberatan rugi harta demi kebaikan,
• Menasehati orang atau mengajari orang,
• Menyelesaikan kesalahpahaman,
• Berdagang yang adil dan jujur,
• Dekati temen yang berakhlak,
• Menjauhi temen yang bejad,
• Hindari kejahatan dan kembangkan kebajikan,
• Manfaatkan benda untuk kesejahteraan umat manusia,
• Kembalikan hati dan pikiran kita dalam Dharma,
• Bertobat ke jalan yang benar.
Semua perbuatan baik di atas harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, tapi para Dewa mengetahuinya.
Jika melakukan semua perbuatan baik di atas, hasilnya adalah menambah rezeki & panjang umur, memberi karma baik kepada anak cucu, terbebas dari semua malapetaka & penyakit, bintang keberuntungan menyinari, perjalanan hidup kita akan lancar, dan memiliki tabungan amal pahala (Karma baik) yang tidak terhingga untuk digunakan di alam baka dan Kehidupan kita berikutnya.
Bersambung...
Kitab Suci Dewa Kwan Shen Ti Cin aslinya ditulis dalam bahasa Mandarin Kuno (Wen Yen Wen) dan di terjemahkan oleh Budiono Gondosiswanto.

1 komentar

  1. Mohon infonya, dimana tempat cetak buku doa ti chang wang phu sat dlm bahasa indonesia

    BalasHapus

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.