ASAL USUL DAN KISAH BUDDHA HIDUP JI GONG (Chi Kung Hok Hud) Part 2

 
ASAL USUL DAN KISAH BUDDHA HIDUP JI GONG (Chi Kung Hok Hud) Part 2

Setelah berjalan jauh, tibalah Li Xiuyuan di Kuil Ling Yin. Setelah menceritakan kepada Bhikkhu Kepala maksudnya untuk menjadi seorang Bhikkhu, Li Xiuyuan jatuh pingsan karena kelaparan. Bhikkhu kepala yang mengetahui jati diri Li Xiuyuan adalah titisan Lohan Penakluk Naga bertubuh emas , maka sang Bhikkhu kepala mengetok dahi Li Xiuyuan sebanyak tiga kali. Li Xiuyuan tiba2 sadar dan mengetahui siapa dirinya. Oleh Bhikkhu kepala, Li Xiuyuan diberi nama Bhikkhu (bukan Ji Gong / Chi Kung) .
Setelah menjadi Bhikkhu, Li Xiuyuan sering menganggu bhikkhu lain yang kurang melatih diri. Sering kali Li Xiuyuan mencuri jubah bhikkhu yang kurang taat dan mengadaikannya untuk membeli arak atau daging. wakil Bhikkhu kepala yang gila hormat juga jadi salah satu korbannya, dimana jubah dari Wakil Bhikkhu kepala ini digadaikan oleh Li Xiuyuan.
Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.