ASAL USUL DEWI XIAN REN GU PO 仙人姑婆 - Part 2


Diceritakan pada abad ke 17-18 Masehi di Negeri Tiongkok terdapat tiga keluarga yang bermarga Lauw, Tjiong/Chang dan Khouw. Mereka tinggal di Siaw Liu Cun Jen kampung yang bernama Ta Pu-Ta Ma di Provinsi Kwan Tung/Canton, suatu tempat di Tiongkok Selatan yang berseberangan dengan Pulau Formosa atau sekarang disebut Taiwan. Ketiga marga tersebut adalah pengusaha/pedagang di bidang hasil bumi/rempah-rempah, yang mencari dan memasarkan dagangannya dengan cara berlayar bersama-sama menggunakan kapal milik mereka dari satu tempat ke tempat lainnya, menyusuri Sungai Kuning/Sungai Huang Ho, yang merupakan sungai terpanjang kedua di Tiongkok sampai ke pelosok di pesisir Laut China Selatan.
Pada suatu hari seperti biasanya ketiga marga tersebut berangkat dari kampungnya untuk berlayar menyusuri Sungai Huang Ho di Tiongkok Selatan menuju ke tempat-tempat di seberang lautan untuk mencari rempah-rempah. Ketika melewati area hutan jati yang berada di sisi Sungai Huang Ho, mereka bertemu dengan seorang gadis kecil berusia antara 7-8 tahun yang sedang bermain sendirian di tepi sungai. Dan saat kapal mereka berlayar tepat di depan gadis kecil tersebut bermain, gadis kecil itu menyapa mereka dan memberitahukan untuk tidak melanjutkan pelayarannya ke lautan, karena sebentar lagi akan ada badai di lautan yang akan mereka tuju.
Namun, ternyata keluarga ketiga marga tersebut sama sekali tidak menghiraukan peringatan dari gadis kecil dan tetap melanjutkan pelayarannya. Menurut mereka berlayar di wilayah tersebut sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari sejak dahulu, dan juga sudah mengenal dengan baik perubahan cuaca di lokasi tersebut, apalagi yang memberi peringatan hanya gadis kecil.
Ketika kapal mereka sedang melanjutkan pelayarannya dan keluar dari muara Sungai Huang Ho menuju lautan luas, baru masuk ke lautan sejarak 2 sampai 3 km, tiba-tiba langit menjadi gelap yang sepertinya akan segera turun hujan lebat. Tak lama kemudian memang benar terjadi hujan lebat disertai topan/badai di lautan yang kejadiannya persis seperti yang tadi diperingatkan oleh gadis kecil. Maka terjadilah kepanikan di kapal milik ketiga marga tersebut. Hujan badai membuat kapal menjadi oleng dan terombang-ambing di tengah lautan terhempas angin kencang, dan sepertinya ombak ganas hendak ‘menelan’ kapal tersebut.
Beberapa saat kemudian setelah badai reda dan lautan kembali tenang, para awak kapal memeriksa kondisi para penumpang dan kondisi kapalnya. Namun apa yang terjadi? Ada sebuah keajaiban! Akibat dari badai yang begitu dasyat ternyata semua awak kapal dan penumpangnya selamat, dan kondisi kapal hanya mengalami kerusakan kecil yang tidak berarti.
Pelayaran kemudian dilanjutkan kembali. Dalam perjalanan itulah keluarga ketiga marga ini mulai membicarakan hubungan antara badai dasyat yang baru saja dialami dengan peringatan oleh gadis kecil yang ditemui sebelumnya di hutan Jati, dan keajaiban yang terjadi dimana menurut pengalaman dan perkiraan mereka, seharusnya akibat badai yang begitu dasyat sulit untuk bisa selamat, tetapi sepertinya ada yang melindungi mereka pada saat badai terjadi.
Bersambung.....

1 komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.