KISAH DAN ASAL USUL DEWA LIE LO CIA / TIONG TAN LIE GOAN SWEE - 中壇元帥 / NE ZHA / SAM THAY CU - 三太子 bagian 1 (Dalam rangka shejit tgl 9 bln 9 Imlek)

 

Lie Lo Cia atau Li Ne Zha sering disebut juga dengan Sam Thay Cu (San Tai Zi 三太子), sebab ia adalah putera ketiga Lie King (Li Jing) alias Lie Thian Ong (Li Tian Wang). Gelarnya adalah Tiong Than Goan Swee (Zhong Tan Yuan Shuai 中壇元帥) atau Jendral Panggung Tengah. Sering pula disebut dengan Thay Cu Ya (Tai Zi Ye) atau Lo Cia (Ne Zha) saja. Cerita riwayat Lo Cia terdapat dalam novel Hong Sin (Feng Shen),
yang ringkasannya sebagai berikut :
Komandan garnisun kota Cheng Tang Guan yang bernama Lie King (Li Jing) sudah memiliki dua putera, yakni Lie Kim Cia (Li Jin Zha) dan Lie Bok Cia (Li Mu Zha). Saat itu Lie King sedang gelisah menantikan kelahiran anaknya yang ketiga, sebab walaupun usia kandungan isterinya sudah mencapai 36 bulan, sang jabang bayi belum juga keluar.
Suatu malam, isteri Lie King merasakan saat kelahiran bayinya sudah dekat dan segera memberi tahu Lie King. Saat kelahiranpun tiba, tetapi alangkah terkejutnya Lie King ketika mengetahui bahwa yang keluar dari dalam perut isterinya adalah sebongkah bola daging yang bergulir kesana-kemari. Lie King segera meloncat mengambil pedangnya dan membelah bola daging tersebut. Dari dalamnya muncullah seorang bocah laki-laki cilik yang berpakaian (oto) merah dan tangannya memakai gelang emas. Begitu muncul, sang bocah segera berteriak memanggil Lie King sebagai ayah. Oleh Lie King, bocah itu diberi nama Lo Cia (Ne Zha).
Suatu hari, Lo Cia yang berusia 7 tahun, mengajak pelayannya bermain-main ke sungai Jiu Wan He. Ia berendam sepuas-puasnya di sungai itu dan baju oto-nya yang dipakai sejak ia lahir, dilepas dan dicucinya. Tanpa disadari Lo Cia, perbuatannya itu ternyata mengundang bencana. Oto yang dimilikinya tersebut adalah benda pusaka, dan begitu dicelupkan ke dalam sungai, maka sungai tersebut berubah menjadi merah warnanya dan mendidih.
Sungai Jiu Wan He sebenarnya adalah pintu masuk kerajaan Naga Timur (Tong Hay Liong Ong / Dong Hai Long Wang). Melihat adanya goncangan di kerajaannya dan banyak prajuritnya yang mati, Hay Liong Ong menjadi penasaran. Ia memerintahkan seorang panglimanya untuk menyelidiki. Panglima ini melihat seorang bocah cilik sedang mencuci oto yang menimbulkan bencana. Tanpa pikir panjang iapun segera menyerang bocah itu. Lo Cia yang kaget melihat ada makhluk aneh menyerangnya, segera melempar gelang pusakanya ke arah mahkluk tersebut. Gelang itu menghantam kepala sang panglima laut dan seketika juga langsung mati. Hay Liong Ong yang mendengar laporan matinya sang panglima, menjadi semakin murka. Ia memerintahkan puteranya. Ao Ping, untuk menangkap dan menghukum Lo Cia. Diluar perhitungan, sang Pangeran Ao Ping justeru malah ikut tewas. Kemudian mayat Ao Ping yang masih berwujud naga itu, dicabuti ototnya oleh Lo Cia untuk dijadikan sabuk bagi ayahnya.
Lo Cia kemudian pulang dan menceritakan kejadian itu kepada ayahnya. Sang ayah bukannya menjadi senang tapi malah menjadi marah kepada Lo Cia, sebab kejadian itu pasti akan berekor panjang.
Hari perayaan :
Secara umum, perayaan Lo Cia ada dua yaitu :
- Tanggal 9 bulan 9 Imlek, sebagai hari lahir (shejid).
- Tanggal 8 bulan 4 Imlek, sebagai hari kelahiran kembali menjadi Lien Hoa Sam Tay Cu . 

1 komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.