Serba Serbi tentang Hu atau FuDao

Hu atau jimat merupakan sesuatu yang dipercaya akan memberikan suatu efek/keajaiban yang bermanfaat kepada penggunanya. Pengguna hu adalah para umat Taoisme dan sebagian besar umat Buddha Mahayana. Hu biasanya dituliskan ke dalam sebuah kertas atau kain dengan ukuran tertentu yang berwarna kuning, hijau, putih atau merah. Setiap warna kertas ada perbedaan dalam menggunakannya. Hu dibuat oleh Tatung atau seseorang yang mengerti ilmu Taoisme, dengan mengukirkan tulisan/aksara/mantra yang kemudian di berkati dengan mantra lisan dan stempel dewa tertentu. Hu biasanya dibuat di depan altar dewa.

Hu untuk diminum menggunakan kertas warna kuning; Warna hijau untuk keperluan umum seperti hu anti maling; hu pelindung tubuh; hu anti makluk halus dll. Sedangkan warna merah dipakai untuk membuat hu pelaris usaha dagang. Warna putih jarang digunakan karena hanya aliran Taoisme tertentu yang menggunakannya,misalnya imam,rahib….Hu kertas hitam memiliki tujuan yang sama dgn warna putih.
Hitam juga digunakan membantu orang menghilangkan nasib buruk mereka.

Warna kuning merupakan Pusat (mis. tempat yang kita berdiri).
Warna kuning dianggap sebagai “universal” warna seperti itu adalah pusat semua 4 arah utama sehingga imam, medium dan guru spiritual cenderung menggunakan kertas kuning ketika gambar Hu.

Menurut Studi Spiritual, Kuning adalah warna-satunya yang mampu menempuh jarak spiritual panjang, artinya dapat melakukan perjalanan di luar alam yang berbeda, dan dimensi yang tidak dapat dilihat atau memvisualisasikan oleh manusia.

Dalam penggunaannya, hu bisa dibakar, ditempel atau dilipat dan ditaruh ke tempat yang telah ditentukan. Hu juga mempunyai batas waktu manfaatnya, rata-rata adalah 1 tahun, dan dapat diisi lagi kekuatannya agar manfaatnya bekerja lagi. Hu umumnya pantangannya, jangan dilangkahi, jangan dibawa kerumah bersalin, dan jangan sengaja dijatuhkan kelantai..

Menurut kegunaanya Hu dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti:
– Hu untuk perlindungan/ keamanan/ keselamatan
– Hu untuk kesuksesan dalam studi dan pekerjaan
– Hu untuk perjodohan
– Hu untuk merukunkan rumah tangga atau suatu hubungan
– Hu untuk Kerezekian/kemakmur an
– Hu untuk mengundang Dewa tertentu dan Kekuatan tertentu
– Hu untuk perlindungan dari hantu dan setan

HU biasanya dibuat oleh seorang praktisi untuk berbagai kegunaan tertentu, Setiap praktisi dari silsilah mistik Tao yang berbeda akan berbeda pula tatacara pebuatan HU, perbedaan tersebut biasanya meliputi: perbedaan bagaimana menuliskan symbol-simbol mistik Tao, bagaimana mengaktifkan HU, ritual yang dilaksanakan, bentuk dari HU, mantra yang dipakai, mudra yang dipakai dan pengundangan Dewa untuk memperkuat dan memberkati HU tersebut.

Kebanyakan ilmu HU ini masih terjaga dan dirahasiakan dari mereka yang belum menerima inisiasi Mistik Tao, karena rahasia ini dianggap sesuatu yang sakral dan suci, disisi lain, eksklusifitas ilmu ini terjadi karena ilmu ini dapat sangat mematikan, karena dapat mengakibatkan sakit, kesengsaraan dan kematian pada seseorang jika memang dikehendaki oleh si praktisi.

HU bisa dibuat kapan saja asal ada hari baik, ada Hu khusus diblessing pada hari khusus misalnya pada hari 5 bulan 5 imlek dan dimasukkan nama,tgl lahir dan alamat orang yg dimaksud.

Cara membuat HU :

"Jika tidak dikerjakan dengan benar mengikuti cara2 rahasia khusus yang hanya diturunkan oleh para Guru, akhirnya sebuah HU menjadi Kosong/tidak ada isinya. Sedangkan HU yang kosong ibaratnya hanya sebuah kertas dengan berbagai simbol huruf chinese yang aneh"m

Agar sebuah HU menjadi berhasil berfungsi, perhatikan hal2 berikut ini :

1. Pastikan anda memakai simbol yang tepat. Simbol Matahari, Bulan, Bintang, Dewa, membutuhkan teknik menulis yang berbeda.1 Goresan merupakan satu jembatan komunikasi terhadap alam Gaib.

2. Rasa hormat pada simbol tersebut.

3. Tempat untuk membuat harus bersih dan suci

4. Badan harus dalam keadaan bersih, terutama tidak boleh setelah berhubungan badan.

5. Beberapa HU mungkin dibutuhkan untuk melakukan Ciak Jay/makan tidak bernyawa.

6. Saat menulis, anda harus punyai suatu gambaran tujuan maksud anda.

7. Alat2 yang dipakai harus sudah di "thien" terlebih dahulu.misal: air,tinta,kuas,kertas HU

8. Yang terpenting waktu meng-"Thien" harus betul2 diisi dengan suatu Daya Gaib Tao, yang mana hanya bisa dipelajari langsung dari seorang Guru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.