Men Kou Gong 门口公 (Dewa Pintu / Men Shen)





(secara harfiah berarti Datuk Penunggu Pintu) sering-kali disebut juga Men Shen 门神.(Mui Sin — Hokkian) yang berarti Malaikai Pintu. Malaikat Pintu ini seringkali digambarkan pada daunpintu kiri dan kanan. Sekarang ini malah tersediadalam wujud gambar tempel yang tinggal dilekatkan di daun pintu untuk siapa saja yang berminat.



Menurut penelitian sejarah, Malaikat Pintu 门神 yang paling kuno dikenal orang adalah Shen Tu 神荼 dan Yu Lei 鬱壘. Siapa sesungguhnya kedua malaikat ini, dijelaskan dalam buku "Zhong-guo-gu-dai Shen hua "Dikisahkan bahwa kedua malaikat itu adalah dua saudara yang dititahkan oleh Kaisar Purba Huang Di 黄帝untuk memerintah semua iblis yang ada di Mayapada ini. Konon kedua bersaudara ini tinggal disebuah pulau yang disebut Tao Du Shan (Tho Touw San - Hokkian) yang terletak di Laut Timur. Di pulau itu terdapat sebatang pohon persik yang besar sekali, cabang-cabangnya menaungi wilayah seluas beberapa ribu kilometer persegi. Di puncak pohon tersebut bertenggerlah seekor ayam jantan berwarna keemasan.

Pada waktu sinar matahari pagi mulai menyinari puncak pohon itu,sang ayam jantan mengapakkan sayapnya dan berkokok. Pada saat itulah Shen Tu 神荼 dan Yu Lei 鬱壘 berdiri tegak dengan gagahnya di cabang yang paling bawah dari pohon raksasa itu untuk mengawasi iblis-iblisyang berbagai macam bentuknya itu kembali, setelah berkeliaran kemana-mana semalam penuh. Dikatakan bahwa iblis suka ber-keliaran pada malam hari dan kembali pada saat ayam berkokok.Perlu diketahui bahwa, bagian cabang yang terbawah dari pohon tersebut, yang menjorok ke timur laut, merupakan "gerbang hantu," tempat ribuan iblis tiap hari masuk dan keluar. Kalau diantara para iblis itu ternyata ada yang kedapatan telah berbuat kejahatan, seperti menganggu manusia, tanpa ampun lagi kedua malaikat bersaudara itu segera menangkapnya, diikat, kemudian dilemparkan ke jurang untuk makanan Sang Raja Gunung (harimau). Sebab itu iblis-iblis yang sering kali berbuat jahil sangat takut dan tidak berani berbuat sembarangan. Maka, kemudian orang lalu membuat patung kedua malaikat itu, ditempatkan di kiri dan kanan pintu dan tak lupa menempatkan gambar harimau di atas pintu untuk menakuti para iblis. Lama kelamaan, untuk praktisnya, bukan lagi patung tapi cukup dengan gambar atau namanya saja yang tertulis di daun pintu.

Tapi kemudian tokoh yang diabadikan sebagai malaikat pintu ini oleh orang-orang pada jaman selanjutnya diubah menjadi Yu-chi Jing De 尉遲敬德 (Ut-ti Keng Tek atau Ut-ti Kiong - Hokkian) dan Qin Shu Bao 秦叔寳 (Cin Siok Po — Hokkian). Keduanya adalah pahlawan terkenal pada jaman permulaan dinasti Tang yang membantu Li Shi Min 李世民 (Li Si Bin —Hokkian) membangun dinasti tersebut. Setelah Li Shi Min mengangkat dirinya sebagai Kaisar yang bergelar Tang Tai Zong 唐太宗 (Tong Thay Cong - Hokkian) mereka berdua diangkat menjadi Raja Muda.Konon seperti dituturkan dalam cerita Xi You Ji 西游記 atau Perjalanan ke Barat karya pengarang jaman dinasti Ming, Wu Cheng En 吳承恩. Pada suatu hari kaisar Tai Zong jatuh sakit, dalam keadaan sakit itu sang kaisar sering mendengar suara. Suara itu berasal dari roh-roh jahat yang datang mengganggu. Atas nasehat tabib istana, Qin Shu Bao 秦叔寳 dan Yuchi Jing De 尉遲敬德berjaga di muka pintu kamar sang kaisar untuk mengusir roh-roh jahat yang mengganggu itu. Setelah kaisar sehat kembali,rakyat percaya bahwa dengan menempel gambar kedua jenderal itu,semua roh jahat akan menyingkir.


Lama-kelamaan kebiasaan ini semakin populer dan Malaikat Pintu yang lama yaitu Shen Tu 神荼 dan Yu Lei 鬱壘lalu dilupakan orang. Qin Shu Bao 秦叔寳 dan Yu-chi Jing Deinilah yang gambarnya kita lihat sekarang pada daun pintu sebagian besar kelenteng yang ada.


Adalagi dua orang tokoh yang seringkali juga dijadikan figur Malaikat Pintu. Kedua orang ini adalah Zheng Lun 郑倫(The Lun - Hokkian) dan Chen Qi 陈奇(Tan Ki — Hokkian) yang dikenal sebagai Heng Ha Er Jiang 哼哈二將 atau Dua Panglima Pendengus dan Peniup.


Zheng Lun 郑倫 si Pendengus semula adalah komandan pasukan pengawal ransum dari Zhou Wang 纣王kaisar terakhir dinasti Shang 商朝. Ia memiliki kesaktian untuk menyemburkan dua berkas sinar putih dari lubang hidungnya apabila dia mendengus. Sinar ini dapat menghancurkan musuh-musuhnya, tapi kemudian ia beralih memihak pasukan Jiang Zi Ya 姜子牙 yang memerangi Zhou Wang 纣王.


Dalam pertempuran untuk menumbangkan Zhou Wang inilah Zheng Lun si Pendengus bertemu lawannya yaitu Chen Qi 陈奇(, si peniup, yang memiliki kesaktian untuk menyemburkan gas kuning dari mulutnya.Dalam pertempuran itu keduanya saling menggunakan kesaktiannya,tapi hasilnya seri. Akhirnya Chen Qi 陈奇(tewas di tangan Huang Fei Hu 黄飞虎,setelah lebih dulu di pukul jatuh oleh Na Zha 哪吒(Lo Cia - Hokkian).Sedangkan Zheng Lun 郑倫 akhirnya gugur di tangan Jin Da Sheng seorang panglima perang Zhou Wang.

Setelah dinasti Shang tumbang dan Zhou Wang tewas, dinasti Zhou周朝 berdiri dan Wen Wang 文王menjadi kaisar, Jiang Zi Ya 姜子牙 (Kiang Cu Ge -Hokkian) melantik kedua panglima pendengus dan peniup itu menjadi Malaikat Pengawal Bangunan-bangunan Suci. Patung-patung mereka seringkali tampak di depan pintu Kuil Buddha ataupun Taoisme di Tiongkok Daratan, tapi di Asia Tenggara jarang ada kelenteng yang memasang patung maupun gambar kedua malaikat ini.

Khusus kuil yang bercorak Buddhisme seperti Tay Kak Sie 大觉寺 di Semarang misalnya, sering memakai dua orang buddhisatya yang ber-pakaian perang lengkap, yaitu Qie Lan 伽藍菩薩 dan Wei Tuo 偉陀菩薩 sebagai Malaikat Penjaga Pintu, seperti yang tampak garnbarnya di kelenteng tersebut.

Di antara keempat macam Malaikat Pintu yang dewasa ini sering dipasang gambarnya di rumah-rumah penduduk adalah Qin Shu Bao 秦叔寳dan Yu-chi Jing De 尉遲敬德 . Pemasangan gambar Malaikat Pintu ini kemudian tidak lagi terbatas pada pintu kuil saja, tapi sudah merupakan suatu keharusan untuk tiap bangunan, baik itu rumah maupun kantor. Hal ini dapat kita lihat sekarang di Taiwan, Hongkong dan Singapura bahkan di Jepang dan Korea.**


Dikutip dari Buku Dewa Dewi Kelenteng, hal 113 - 115.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.