Asal Usul Tian Gong /Thi Kong 天公 Dan Legenda Rakyat Minnan

Foto Kisah Para Dewa dan Ajaran Tao. 
Asal Usul Tian Gong /Thi Kong 天公 Dan Legenda Rakyat Minnan
Penulis Ardian Cangianto, Disadur kembali oleh Kisah Para Dewa
Beberapa hari yang lalu ada teman yang minta pendapat saya soal Yuhuang Shangdi 玉皇上帝dan minta saya buat satu tulisan, hati sebenarnya malas karena bisa jadi pendapat saya ini bisa membuat orang Hokian di Indonesia yang sembahyang Yuhuang/ Tian Gong jidatnya berkerut. Tapi teman itu POmendesak saya berkali-kali sampai saya mengiyakannya.
Banyak masyarakat yang percaya Yuhuang Shangdi dipuja masyarakat Hokian dan tanggal 9 bulan 1 Imlek adalah hari penting dikaitkan dengan Yuhuang. Legenda yang beredar tidak pernah sama tapi memiliki inti kesamaan bahwa mereka tidak bisa merayakan tahun baru karena ada bencana peperangan atau kejahatan, misalnya jendral Meng 孟將軍dan pembantaian terhadap orang Min pada masa purba, dengan melihat namanya ada kemungkinan dikaitkan dengan dinasti Qin, kekacauan Huangchao 黃巢masa Tang, bajak laut Jepang yang merampok desa-desa sepanjang pesisir Min selatan, pembantaian pada masa dinasti Qing saat menghancurkan kekuatan Zheng Chenggong 鄭成功dan legenda diatas terkait dengan perkebunan tebu tempat mereka bersembunyi.
Kenapa tebu ? Tebu adalah bahan dasar untuk membuat gula dan salah satu produk pertanian dari Fujian Selatan adalah gula. Tebu akhirnya menjadi salah satu persembahan yang utama dan biasanya dua batang tebu utuh lengkap dengan daun yang ditaruh di depan pintu, baik pintu rumah maupun pintu kelenteng di daerah Fujian, Taiwan dan Asia Tenggara yang dilakukan oleh orang-orang Minnan. Jadi dengan melihat produk pertanian itu kita bisa melihat mengapa orang Minnan menggunakan tebu.
Dalam buku-buku yang terkait budaya serta kepercayaan Tionghoa, tanggal 9 bulan 1 Imlek adalah hari perayaan Yuhuang Shangdi, di buku-buku yang terkait dengan kepercayaan orang Minnan dan Taiwan juga disebutkan hal yang sama dan ditambahkan sebagai ucapan terimakasih kepada Yuhuang Shangdi atau Tian Gong. Sejak kapan kepercayaan tanggal 9 bulan 1 itu timbul ? Tanggal ini lahir di jaman Song, salah satunya adalah “Catatan Mimpi Liang” 夢梁錄.
Dalam kronik Song 宋史 dituliskan bahwa kaisar Song Zhenzong bermimpi bertemu utusan Yuhang Shangdi. Yuhuang Shangdi berasal dari kepercayaan purba dan diserap oleh Taoisme kemudian ditata dan dibuat hari lahirNya lengkap dengan tahun dan jam, ini saya katakan diserap karena dalam salah satu syair Bai Juyi menyebut Yuhuang. Ini pernah saya utarakan di Cikarang beberapa tahun yang lalu dan salah satu pendengarnya bapak Budiono Tantrayoga yang saya yakin ia bisa mengerti mengapa tanggal lahir Yuhuang dipilih tanggal itu, karena bapak Budiono Tantrayoga adalah praktisi Bazi yang paham kosmologi Yin Yang dan kaitannya dengan numerology. Dalam kitab Yuhuang Jing 玉皇經 atau lengkapnya高上玉皇本行集經 yang diperkirakan dibuat pada masa akhir Tang dan Song awal, masuk dalam Taoism Canon 道藏, ditulis bahwa Yuhuang Shangdi lahir pada tahun bingwu ( kuda api ) 丙午年, bulan 1 tanggal 9 jam 12 siang 午時. Tanggal lahir ini menarik untuk disimak, coba kita lihat angka 1 dan 9 adalah angka awal dan angka puncak/akhir, semua komponennya adalah unsur positif termasuk jamnya dan jika ada yang mau mengkaji dari sudut bazi, menurut saya tidak tepat karena komponen pilar bulan dan tanggal tidak lengkap, ini hanya terkait dengan kosmologi Tionghoa yang mengartikan bahwa Yuhuang Shangdi adalah yang tertinggi dan asali untuk tiga alam tapi bukan berarti tertinggi. Tanggal itu memiliki arti yang terkait dengan kosmologi Tiongkok.
Di banyak kelenteng di Tiongkok, Taiwan dan Asia Tenggara sering kali digambarkan Yuhang Shangdi membawa chaojian, bilah papan bawahan untuk menghadap atasan, hal ini tidak perlu diherankan karena Yuhuang Shangdi ada dalam alam Taiji atau surga ke 33 dan masih ada surga ke 34 hingga 36 yang bagi saya artinya sudah melampaui tiga alam yang terkait dengan manusia yaitu alam manusia, alam langit dan alam bumi, karena itulah Yuhuang Shangdi adalah bawahan dari Sanqing Tianzun.
Jika ada pertanyaan mengapa tradisi tanggal 9 bulan 1 itu berkembang luas di rakyat Minnan, kita perlu mengkaji perkembangan Taoisme di Minnan itu sendiri, salah satu aliran yang berkembang luas adalah aliran Lvshan 閭山派 dan tentunya selain aliran itu masih banyak lagi seperti aliran Beiji pai 北極派, Shenxiao 神霄, Qingwei 清微 dan lainnya. Jika saya melihat praktek rakyat Minnan terutama dalam mediumshipnya terlihat pengaruh kuat aliran Lvshan dan ini tidak terlihat di masyarakat Hakka dan Konghu. Pengaruh Taoisme di daerah Minnan sudah ada sejak dinasti Jin dan berkembang meluas karena Taoist di daerah selatan lebih banyak yang berafiliasi dengan aliran Tianshi atau yang disebut dengan aliran Zhengyi dan mengakar kuat dalam masyarakat Minnan ini. Bisa jadi untuk mengembangkan tradisi penghormatan Yuhuang Shangdi ini maka dibuatlah legenda-legenda seperti yang saya tuliskan di atas, karena perlu dicatat bahwa semua kelenteng yang berafiliasi Taoism di Tiongkok pasti akan mengadakan upacara sembahyang pada tanggal lahir Yuhuang Shangdi ini. Di kalangan rakyat jelata terutama di daerah selatan, kitab Yuhuang 玉皇經 itu sebenarnya adalah kitab Sheng Yuan Jue聖源覺 dan jika saya menilik isinya, saya perkirakan lahirnya itu disekitar abad ke 19.
Tradisi lainnya yang masih bisa dikaitkan dengan angka 9 ini atau ya bisa kita katakan terkait dengan Yuhuang atau pemimpin tertinggi di tiga alam adalah sembahyang di beberapa kelenteng. Tradisi ini tidak hanya dikenal di kalangan orang Minnan saja tapi juga ada dalam tradisi Hakka. Tradisi Hakka ini biasanya pada malam 30 sembahyang leluhur dan tentunya juga tradisi ini ada pada sub etnis lainnya, pada tanggal 1 Imlek, masyarakat Hakka pada umumnya setelah sembahyang di kelenteng, mereka akan sembahyang pada dewa-dewa alam dengan mendatangi shrine dewa sumur, dewa sawah, dewa jembatan ( untuk dewa jembatan, saya pernah memfoto di daerah Kota, Jakarta tapi beberapa tahun kemudian saat saya kembali untuk melihatnya, sudah lenyap ).
Tradisi ini kemudian berubah menjadi tradisi sembahyang di banyak kelenteng, tapi dibatasi hingga 8 kelenteng. Jika kita perhatikan bahwa malam 30 mereka sembahyang di altar leluhur dimana artinya adalah pusat maka yang 8 adalah lambang hamparan alam semesta ( Bagua ) dan total adalah 9 yang berarti tertinggi. Selain itu adalah hio pertama yang ditancapkan di kelenteng 搶頭香 juga dilakukan oleh masyarakat Yue 粵, Min 閩 dan Ke 客. Contohnya adalah lelang touxiang 頭香 di Longmu miao 龍母廟 di Guangdong yang dilelang hingga jutaan RMB sedangkan di Taiwan, upacara ini menjadi satu hiburan yang menarik dan diperlombakan tapi ada juga yang mengubahnya dengan cara mengumpulkan hio yang dibawa oleh mereka yang ke kelenteng pada saat pagi hari dan menancapkannya sekaligus.
Semoga dengan paparan saya ini, bisa menambah wawasan teman-teman terutama yang masih beranggapan bahwa tanggal 9 bulan 1 Imlek adalah tradisi rakyat Minnan belaka dan menyadari bahwa tradisi tebu itu lebih terkait pada pertanian tebudan produk pertaniannya dimana Minnan dahulu merupakan salah satu sumber gula tebu di Tiongkok walau cara pembuatannya sudah ada sejak jaman dahulu kala dan dibudidayakan di wilayah lain Tiongkok. Dan dengan mengkaji tanggal lahir Yuhuang Shangdi, saya berkesimpulan bahwa tanggal tersebut bukan dibuat sembarangan apalagi dengan dasar dongeng, tapi berkaitan dengan kosmologi Tiongkok.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa
Daftar Pustaka :
閩南宗教
中國秘密宗教
台灣人的祀神與祭禮
台灣人的歲時與節俗
高上玉皇本行集經
華夏諸神
道學通典
聖源覺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.