POJOK TRADISI IMLEK, Bagian ke 2 dari 12 Artikel

Foto Kisah Para Dewa dan Ajaran Tao.
POJOK TRADISI IMLEK, Bagian ke 2 dari 12 Artikel
Dewa Taysui tahun 2017 (2568 Imlek) ini adalah Jenderal Tang Jie (唐杰), yang disebut pada tahun Ding You yang lahir pada jaman Dinasti Tang di kota An Xiang, Hubei, Tiongkok Utara.

Sejak usia muda, beliau memiliki bakat dibidang bela diri, dan berlatih diri sedang giat sehingga menjadi ahli silat dan sangat kuat. Tidaklah heran Jenderal Tang Jie lulus ujian negara, dan menjadi seorang jenderal berbakat. Berkat jasa-jasanya menumpas para bandit-bandit termasuk pemimpinnya, sehingga dia diangkat oleh Pengadilan Istana untuk menjadi seorang Jenderal didaerah Hubei. Berkat jasa-jasa dan budi pekertinya, Jenderal Tang Jie diangkat menjadi salah satu bintang Daysui yang menguasai tahun Ding You.
Mengapa Dewa Tay Sui sangat penting, sebenarnya ini berhubungan dengan medan magnit bumi dengan alam semesta. Pada jaman dahulu kala, ketika ilmu astronomi belum semaju sekarang, banyak orang berusaha untuk menghitung perhitungan apa hubungan benda-benda langit seperti matahari dan bulan, serta bintang-bintang yang digabungkan dengan kitab I-Ching (kitab perubahan) dan Lima Unsur (Wu Xing), dan Delapan Trigram (Ba Gua), sehingga muncullah istilah 12 Cabang Langit, dan 10 Unsur Cabang Bumi. 

Sejak Dinasti Xia dan Zhou, perhitungan perbintang diwakilkan oleh masing-masing bintang atau Dewa Taysui. Setiap Dewa Taysui adalah dewa yang mengepalai suatu tahun / dewa waktu yang mengatur peruntungan dan naas nya dari makluk hidup seperti manusia.
Pada tahun kelahiran kita jika berselisih dengan angka 3, 6, 9, atau 12 dan kelipatan nya dianggap melawan medan magnit bumi yang sekarang sedang bekerja. Untuk memudahkan orang awam, maka dibuatlah 4 istilah:
FAN TAI SUI yang berkonflik 12 Tahun (artinya memiliki efek negatif terburuk pertama dengan tahun kelahirannya selisih 12 tahun / kelipatannya dengan tahun yang berjalan). Khususnya untuk anak muda jika berbenturan ini tidaklah begitu masalah, karena energi mereka sangatlah kuat, masih memiliki semangat, sehingga jika orang mengalami FAN TAI SUI dibawah umur 40 tahun, maka efek negatif peruntungan tidaklah terlalu membahayakan. Yang sering menjadi masalah ketika orang berusia lanjut, jika terjadi FAN TAI SUI dan kondisi kesehatan / keuangan sedang buruk, dengan adanya FAN TAI SUI, maka biasanya sering terjadi adalah kondisi peruntungan / kesehatan mereka tidaklah terlalu baik.


CHONG TAI SUI yang berkonflik 6 Tahun (artinya memiliki efek negatif terburuk kedua), sama dengan kondisi FAN TAI SUI, biasanya adalah orang yang selisih 6 tahun atau kelipatannya dengan Tahun Berjalan). Sebaliknya dengan FAN TAI SUI, ketika CHONG TAI SUI biasanya tidak baik untuk orang usia muda, biasanya ditandai dengan kecelakaan, operasi / keguguran, perceraian, kehilangan barang, gagal / kebangkrutan di bisnis, ataupun masalah perkara hukum. Sedangkan untuk orang tua, hal ini tidak terlalu masalah, karena mereka biasanya telah melewati paruh baya.

PIAN TAI SUI yang berkonflik 3 Tahun (artinya memiliki efek negatif 3 Tahun yang berarti berkonflik secara 90 derajat atau orang awam suka bilang Ciong Samping, yang memiliki masalah adalah jika orang sering timbul masalah konflik cekcok, konflik internal keluarga, masalah perdagangan yang akan kerugian, kerugian kecil dalam profesi, mutasi jabatan atau pindah kota. Jika masih remaja bisa ditandai dengan gagal lulus, harus pindah pekerjaan dan lain sebagainya.

XING CHONG TAI SUI yang berkonflik 9 Tahun (artinya memiliki efek serta setelah konflik TAI SUI 6 Tahun) ini pun hampir sama dengan PIAN TAI SUI hanya kadang-kadang timbul karena faktor emosi dan ego dari orang yang mengalami selisih 9 tahun dengan tahun berjalan. Ini bisa saja berkelanjutan dari TAI SUI sebelumnya atau sesudah yakni CHONG TAI SUI. Namun efek parahnya tidak separah CHONG TAI SUI untuk anak muda, maupun FAN TAI SUI bagi orang yang tua.

Orang-orang Tiongkok sangatlah pintar menggunakan perumpamaan Tai Sui seakan-akan ada seorang Dewa yang murka kepada kita, sehingga kita harus bersembahyang kepadanya. Sebenarnya ini lebih banyak kepada masalah energi manusia dengan alam semesta. Justru dengan adanya Dewa Tay Sui, dapat membantu kita untuk mengingatkan untuk berlatih kesabaran, kehati-hatian, melatih melepas ego, dan mengurangi ketamakan, kebencian dan mawas diri. 

Setiap hari buat kita adalah melatih diri, tidak hanya pada saat kita kena Ciong (Chong) saja, perbanyaklah perbuatan amal niscaya Tuhan YME dan Para Buddha Bodhisattva serta para Dewata melindungi kita semua.

Sancai 3x
Penulis: Mengky Mangarek (MM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Mengky Mangarek, salah satu IT preneur, penggemar kisah para Buddha, Bodhisattva serta penulis buku dan komik Zen, juga pernah mengisi di beberapa radio talk, seminar dan penulis / admin dibeberapa blog seperti Kisah Para Dewa dan Cetya Tathagata yang telah memiliki lebih dari 20,000 pembaca setia.

tentang penulis

tentang penulis
Jacky Raharja adalah seorang entrepreneur kelahiran 10 February 1982 dan berdomisili di Jakarta. Mengawali karier profesional sebagai seorang Marketer pada sebuah Top Multinational Company yang bergerak di bidang FMCG pada tahun 2007. Mempunyai passion yang sangat tinggi dalam hal brand management & strategic dan meninggalkan dunia profesional pada tahun 2013 sebagai Brand Manager demi mengejar passion lainnya yaitu menjadi seorang Entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis sendiri. Bergabung dengan Cetya Tathagata Jakarta sebagai bagian dari committee sejak tahun 2005 dan sebagai salah satu kontributor atas artikel-artikel pada social media Cetya Tathagata Jakarta.

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.