tag:blogger.com,1999:blog-27660746554604103112023-11-16T20:55:26.640+07:00Kisah Para Dewakisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.comBlogger726125tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-83040175758331668422017-04-27T09:11:00.000+07:002017-04-27T09:11:23.920+07:00Menjelajahi misteri ciamsi dan pwa pwee (Bag 1 dari 2 Tulisan)<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Menjelajahi misteri ciamsi dan pwa pwee<br />(Bag 1 dari 2 Tulisan)</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pendahuluan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsi dan pwapwee adalah barang yang umum dapat dilihat dalam kelenteng-kelenteng. Hampir semua umat kelenteng mengenal metode ini dan selalu dianggap sebagai metode peramalan dan tidak jarang ada yang mentertawakan metode ini karena dianggap tahayul atau rumus probilitas belaka dan tidak ilmiah. Tidak sesuai logika, jawaban mereka yang mentertawakan itu. Menurut prof.Bambang Soegiharto, “Kini makin disadari pula bahwa ‘logika’ sesungguhnya tidaklah satu, bukanlah hanya logika formal ala Aristoteles.Logika adalah sistem-sistem yang digunakan untuk menalarkan dan menjelaskan hubungan sebab-akibat, dan ada bermacam sistem.Sistem itu lahir seringkali sebagai konsekuensi dari ‘worldview’ (falsafah) tertentu yang khas, dan dipengaruhi karakter bahasa tertentu yang spesifik.” Sedangkan logika yang digunakan untuk mentertawai adalah logika dari kerangka berpikir barat. Bambang Soegiharto menambahkan bahwa “Orang kini makin menyadari bahwa realitas tak pernah lepas dari tafsiran: hidup berarti menafsir. Dan penafsiran selalu ditentukan oleh kerangka pemahaman awal kita (mind-frame), tak ada tafsir obyektif netral murni.” Manusia memang selalu menafsir semua yang ada dalam kehidupannya, disini kita juga harus menyadari bahwa ciamsie dan pwa pwee tidak lepas dari menafsir apa yang tersirat maupun tersurat.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Selain hal itu juga harus menyadari bahwa manusia ini hidup dalam jejaring alam semesta yang bergerak dan berkorelasi satu dengan yang lain. Ciamsie dan pwapwe adalah sarana untuk membangun jalinan dan komunikasi dengan jejaring alam semesta itu.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Upaya Manusia Menghadapi Hidup</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kita bisa melihat bahwa para Taoist jaman dahulu mencoba mencari cara memperbaiki qualitas hidup, baik secara fisik maupun psikis.Perjuangan mereka mencari cara panjang umur, menyehatkan tubuh, meneliti gejala alam, melihat perubahan, menerobos dimensi-dimensi yang tidak terlihat, mencari cara mengatasi alam tanpa merusak alam itu akhirnya bisa dikatakan semua jerih payah mereka menjadi suatu dasar yang sekarang ini dikenal sebagai 5 ilmu atau wu shu 五术 atau juga disebut daoshu 道術 ( ilmu Dao ).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kelima ilmu adalah sebagai berikut :</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Shan 山( gunung ) : quanfa 拳法 ( beladiri ), fuzhou 符咒 ( talisman ), zhuji 築基[1] ( meditasi ), shi er食餌 ( pola makan yang sehat, seperti diet carbohidrat bigu辟穀)[2], xuandian玄典 ( filsafat )</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Yi 醫 ( pengobatan ) : tusuk jarum, ramuan, daoyin 導引 ( senam pernafasan ), lingzhi 靈治( psikologi )</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Xiang 相 ( bentuk ) : yuzhang 玉掌 ( garis tangan ), jinmian 金面 ( raut muka ), yangzhai 陽宅 ( rumah tinggal ), mogu 摸骨( meraba tulang ), muxiang墓相( fengshui 風水, bentuk kuburan ) ,yinxiang 印相 ( bentuk stempel )</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ming 命( perjalanan hidup )[3] : bazi 八字, ziweidoushu 紫微鬥數, xingping huihai 星平會海.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bu ( divination [4]): Meihua yishu梅花易數 , qimen dunjia 奇門遁甲 .</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ilmu xiang, ming dan bu itu sering dianggap sebagai ilmu ramal. Dalam beberapa hal memang ada benarnya. Tapi perlu dipahami bahwa ilmu ramal itu menggunakan data-data yang diperlukan dan memiliki rumus-rumus yang dibangun dengan logika yang terkait dengan kulturnya juga filosofinya. Karena itu dalam semua peradaban dan kebudayaan itu mengenal namanya “meramal” dan membangun “sains”nya sendiri berdasarkan kultur dan filosofinya. Misalnya yoga, astrologi barat, hitungan wuku Jawa dan lain-lain. Ironisnya lima ilmu utama itu sering dicibirkan oleh orang Tionghoa sendiri yang pola pikirnya menggunakan logika barat ( logika Aristotelian ) atau sains barat. Sains barat yang dipelopori Copernicous, Galileo Galilei, Francis Bacon, Isaac Newton dan lain-lain memandang alam itu bagaikan mekanik atau mesin raksasa, dapat dipahami dengan analitik. Tapi pergerakan arus posmodernisme mengubah pandangan tersebut dan didukung dengan perkembangan quantum. Arus besar dunia sains barat sudah berubah dalam memandang dunia ini sedangkan orang timur masih terkungkung dengan pola pikir arus sains barat yang sudah ditinggalkan. Sains barat sendiri sekarang bisa menerima akupuntur dan banyak tokoh-tokoh barat dipengaruhi pemikiran filosofis timur. Misalnya Heidegger, Nietzsche, Capra, Sagan dan lain-lain. Sains sekarang ini lebih berpikir probilitas daripada kepastian, karena banyaknya variable-variable yang ada. Contoh : warna hijau adalah berdasarkan indera mata manusia, jatuhnya satu benda tidak dapat diukur ketepatannya berapa detik, satu ukuran panjang juga tidak dapat ditemukan ukuran pastinya. Yang bisa adalah satuan ukuran yang bisa diterima tapi tidak pasti dan tepat.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Berbagai faktor yang mendasari ilmu ramal[5] antara lain adalah :</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">untuk membangun keteraturan dalam alam (cosmos ) maupun dalam hidup. Ilmu pengetahuan juga bertujuan membangun keteraturan alam. Suatu upaya mencari keteraturan alam. Dan tidak dapat dipungkiri banyak ilmu-ilmu pengetahuan sekarang ini lahir dari berbagai disiplin “ilmu” yang dianggap tahayul. Misalnya astronomi lahir dari astrologi, kimia lahir dari alkimia. Bahkan Newton sendiri awalnya berangkat dari alkima, Galileo berangkat dari astrologi.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sebagai alat pengontrol. Baik atau buruk hasil prediksi atau ramalan itu harus menjadikan manusia atau kelompok masyarakat mawas diri dan memperbaiki keadaannya terus menerus. Yang menjadi masalah adalah kondisi psikologis jika hasil ramalan itu baik atau buruk. Tanpa adanya mawas diri dan sikap memperbaiki diri, semua itu menjadi sia-sia belaka. Dalam bidang ilmu ekonomi misalnya, prediksi atau ramalan ekonomi entah baik atau buruk itu tetap harus disikapi dengan mawas diri dan upaya memperbaiki diri.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Perjalanan hidup manusia selalu tidak memiliki ketidak pastian karena ketidak mampuannya dalam memprediksi apa yang akan terjadi. Karena itu ilmu ramal adalah suatu upaya memberikan kepastian dalam kondisi yang tidak pasti. Sains juga berupaya memberikan kepastian-kepastian dalam hal yang tidak pasti, misalnya ramalan cuaca. Prediksi atau ramalan cuaca itu juga tidak memberikan suatu jawaban yang pasti, tetap ada toleransi untuk ramalan itu.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Menafsir atau meramal itu dikenal dalam semua kebudayaan dan mengandung unsur kebijaksanaan ( profetik ). Hasil ramalan tidak selalu baik, unsur enak dan tidak enak harus diterima. Dalam budaya Tionghoa itu mengenal banyak metode untuk mengubah atau memiliki cara-cara untuk mengatasi tidak enak itu. Manusia saat menatap masa depan, selalu memiliki kecemasan dan harapan, citra dan idealitas. Begitu pula orang tua yang selalu memiliki kecemasan dan harapan akan masa depan anak itu. Sudah memasuki ranah belief system dari kepercayaan orang Tionghoa. Dan belief system ini berjalan ribuan tahun yang bertujuan menjaga keteraturan atau mencari keteraturan itu sendiri yang merupakan system simbolik. System simbolik adalah mediasi antara tataran abstraksi dan ekspresi dalam hidup, yang memiliki 3 bagian yaitu domain ekspresi, system simbolik dan domain abstraksi ( konseptual atau metafisik ).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Mereka yang mempelajari Yijing atau kitab perubahan dari sudut filosofis akan menyadari bahwa segala sesuatu itu adalah perubahan dan perubahan itu memiliki pola yang bisa diprediksi atau diramal dengan toleransi akurasinya itu sendiri. Jadi tidak ada yang bisa memberikan suatu kepastian. Karena itu filsuf Xun Zi mengatakan bahwa “mereka yang menguasai perubahan itu tidak akan memprediksi”. Pernyataan Xun Zi ini bukan berarti ilmu ramal tidak ada atau harus dibuang. Premis tersebut harus dilihat bahwa jika kita menyadari segala sesuatu adalah anicca atau wuchang dan bisa bermain cantik dalam wuchang itu maka kita bisa mengarungi kehidupan dengan indah dan cantik. Masalahnya adalah untuk mencapai pengertian dan pemahaman ( atau pencerahan ) itu memerlukan jalan yang panjang. Selama perjalanan itu maka adalah hal yang wajar manusia mencoba meraih kepastian dalam ketidak pastian ini.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[1] Pengertian meditasi Taoism agak berbeda dengan meditasi Buddhism, dimana meditasi Taoism terkait dengan qi 氣 yang bertujuan menjaga yuanqi 元氣 ( qi asali ) atau qi炁 ( karakter qi asali dalam Taoism ditulis seperti itu, kadang juga dikaitkan dengan Qi alam semesta yang asali, tidak tercemar ) tidak terkuras dengan cepat. Tujuannya adalah kesehatan dan akhirnya adalah pencerahan 得道.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[2] Shi er 食餌 adalah pola makan yang sehat dengan tujuan menghindari penyakit.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[3] Ming saya artikan adalah perjalanan hidup, tidak diartikan sebagai takdir, karena dalam ilmu ming, yang dihitung adalah keselarasan perjalanan hidup seseorang dari balita hingga akhir hayatnya dengan lima unsur.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[4] Pengertian divination adalah suatu upaya peramalan dengan kekuatan yang supra natural. Untuk hal ini perlu dijelaskan bahwa bu tidak sekedar bermenung mendapatkan ilham tapi menggunakan metode atau cara. Hanya saja dalam kelenteng, metode ciamsie dan pwapee itu dipercaya selain menggunakan metode juga menggunakan kekuatan yang ilahi atau dewata.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[5] Termasuk ramalan cuaca dan berbagai prediksi ( ramalan ) yang menggunakan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Misalnya ramalan perkembangan ekonomi dan sebagainya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bagian 1 - selesai, bersambung....<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR53_RYGhJFXMHt4W5Vnexxs7EocPPgeIYU4XluMKpBeWBHs6GMdJA9HvtlvzLUWXNuyDRdz2Srf3EVI1l3iJmWBu1LgyYEjow4_SQSRPLpgchgxasuIJ-CqiKF_anwHVbgclMPvDc4KA/s1600/18157069_1455158147889041_2057335502582397254_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR53_RYGhJFXMHt4W5Vnexxs7EocPPgeIYU4XluMKpBeWBHs6GMdJA9HvtlvzLUWXNuyDRdz2Srf3EVI1l3iJmWBu1LgyYEjow4_SQSRPLpgchgxasuIJ-CqiKF_anwHVbgclMPvDc4KA/s400/18157069_1455158147889041_2057335502582397254_n.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivdG_ZJVvM7zqTvo066KJmJHaP6GVQgzjD_mgLChyphenhyphenqi_ck5r1a0_acxSCa7Hq2w0ItjT7nz8b4bPs7wVoRnILHDS_wv4t8q2QQ4Fnipz9pO_mPTFK22Fu77ElrK0eFu4NVg6uTaCobPyU/s1600/18157484_1455158181222371_3089124958028511456_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivdG_ZJVvM7zqTvo066KJmJHaP6GVQgzjD_mgLChyphenhyphenqi_ck5r1a0_acxSCa7Hq2w0ItjT7nz8b4bPs7wVoRnILHDS_wv4t8q2QQ4Fnipz9pO_mPTFK22Fu77ElrK0eFu4NVg6uTaCobPyU/s400/18157484_1455158181222371_3089124958028511456_n.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVHu79_gmnfQBr6WeTuhXZVOZVm4KCt_pmF1IF9c6hiZx9mZ1dWTMyPMKgT7MHVRwt2jG39lAaWwXMrtuGe8wBt8AIxO3F8_L6USbIRl7r0gnT8dWhjHeI0q0sn3GrFAQoayxE63L_r4E/s1600/18056715_1455158367889019_2925566119657496743_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVHu79_gmnfQBr6WeTuhXZVOZVm4KCt_pmF1IF9c6hiZx9mZ1dWTMyPMKgT7MHVRwt2jG39lAaWwXMrtuGe8wBt8AIxO3F8_L6USbIRl7r0gnT8dWhjHeI0q0sn3GrFAQoayxE63L_r4E/s400/18056715_1455158367889019_2925566119657496743_n.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFof3lxnxgg3SYj11mBT1wZ0RqhPUduFofVOi61lq8dKVUybJ2A4_zO-RADI5P__ZgKpVdjsNsHJKySURdntHngrZ0iOfwlkM34jzVs-h8wzlVn6r_ft1GdC0e2x73gzjJSj4hE4_V3MA/s1600/18118880_1455158397889016_4441511221330331023_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFof3lxnxgg3SYj11mBT1wZ0RqhPUduFofVOi61lq8dKVUybJ2A4_zO-RADI5P__ZgKpVdjsNsHJKySURdntHngrZ0iOfwlkM34jzVs-h8wzlVn6r_ft1GdC0e2x73gzjJSj4hE4_V3MA/s400/18118880_1455158397889016_4441511221330331023_n.jpg" /></a></span></div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-82402479899056411842017-04-25T09:50:00.002+07:002017-04-25T09:50:40.903+07:00Ciamsie dan Pwapewe Sebagai Sarana Kehidupan dan Komunikasi (bagian 2 dari 2)<div style="color: #666666; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie dan Pwapewe Sebagai Sarana Kehidupan dan Komunikasi (bagian 2 dari 2)</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada umumnya sebagian besar masyarakat Tionghoa dan juga para peng<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">anut kepercayaan Tionghoa tidak mengetahui secara jelas apa yang dimaksud dengan ciamsi 籤詩dan kiuciam/ qiuqian 求籤. Ciam artinya adalah batang bambu yang digunakan untuk divination. Kiu ciam adalah “memohon ciam” dan ciamsie adalah kertas hasil ciuciam yang isinya syair-syair.</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #666666; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie簽詩maupun pwapwee ( sekarang ini disebut 擲筊 ) berasal dari peramalan purba. Pada jaman dahulu di Tiongkok ada tiga metode dan alat peramalan. Pertama adalah metode mengamati langit dan perubahan alam maupun manusia[1] , kedua adalah dengan bahan yang berasal dari binatang[2], ketiga dengan menggunakan bahan dari tumbuhan. Pwapwee awalnya adalah peramalan dengan menggunakan kerang kemudian dilempar untuk mendapat jawaban ya, tidak atau ragu-ragu ( terserah ). Sedangkan ciamsie berasal dari metode menggunakan tumbuhan atau batang rumput[3] . Ilmu ramal yang pertama itu berkembang menjadi ilmu bentuk xiangshu 相術. Ciamsie dan pwapwee dipercaya berasal dari yijing tapi untuk ciamsi mengalami proses perubahan yang panjang. Dari sekedar melempar dan memisahkan kemudian menjadi suatu metode divination yang kita kenal sekarang ini. Dengan kata lain, pwaapwee maupun ciamsie adalah penyederhanaan metode divination 卜卦. Pwapwee dan ciamsie ini selain ada di kelenteng Taoisme juga ada di banyak vihara Buddha Mahayana Tiongkok dan berkembang meluas di berbagai negara di Asia Timur.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pwaa pwee adalah dialek Minnan dimana sebenarnya dalam aksara mandarin adalah babei跋貝 yang berarti memutar atau menarik kerang. Contoh foto di bawah adalah alat pwapwee dari kuningan yang berbentuk kerang. Penulis melihat alat ini di kelenteng di kota Singkawang.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dalam荊 楚 歲 時 記[4] sudah mencatat setelah panen para petani menggunaan pwapwee untuk meramalkan hasil panen tahun depan. Juga dalam Taiping Yulan 太平禦覽 yang ditulis pada jaman Song mencatat penggunaan pwapwee. Dengan melihat ini maka pwaa pwee sudah berkembang sejak jaman purba hingga sekarang. Pwaapwee ini selain untuk divination adalah untuk berkomunikasi dengan alam lain. Jika melempar pwapwee maka akan terjadi beberapa kemungkinan. Probilitas itu berdasarkan konsep yinyang dan he 和 ( harmonis ) dalam falsafah Tiongkok.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Posisi pwee</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Arti Sebutan</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">1. Dua telungkup Tidak disetujui.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">yinbei陰貝陰筊 wubei bopwee 無杯 nubei 怒杯 ( marah )</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">2. Dua terlentang Bisa ya atau bisa tidak. Tidak memberikan jawaban yang pasti</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">yangbei陽貝陽筊 xiaobei 笑杯 ( tertawa )</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">3. Satu terlentang satu tertutup Ya, pasti, disetujui</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sheng bei 聖貝 聖筊</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Salah satu atau dua-duanya berdiri ( tanpa bersender pada apapun )</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Akan terjadi hal yang mengejutkan (umumnya mujizat ) </span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lijiao 立筊</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Prosedur untuk pwapwee :</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">1. Usahakan untuk berpantang dahulu, bisa vegetarian atau chishu 吃素 minimal satu hari sebelum bertanya.<br />2. Bersihkan diri sebelum bertanya. Bisa dengan membasuh muka, tangan. Jika memungkinkan mandi dan keramas serta buang kotoran kira-kira 1 jam sebelum bertanya.<br />3. Pakai pakaian yang sopan dan pantas. Karena anda hendak menghadap dewata yang anda hormati.<br />4.Sembahyang terlebih dahulu. Jika kondisi ekonomi mampu ( kelas menengah ke atas ) gunakan dupa yang baik, bukan dupa bubuk gergaji yang disemprot dengan parfum.<br />5. Tenangkan diri selama beberapa menit, heningkan pikiran sebelum bertanya.<br />6. Lebih baik lagi jika memanjatkan gatha atau pujian untuk dewatanya 寶誥. 7. Tujuannya adalah “penyatuan diri”.<br />Pweenya diputar di pendupaan 過爐. Tujuannya adalah “purifikasi” alat pwapwee dan asap dupa dipercaya sebagai alat untuk menyampaikan keinginan.<br />8. Sebut nama, tanggal lahir, alamat dengan lengkap kemudian pertanyaan harus jelas.<br />9. Gunakan pwee yang baik dan tidak cacat.<br />Beberapa hal penting yang harus diingat atau hindari :</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">1. Mulut yang kotor saat mau bertanya. Misalnya jangan merokok. Jika merokok maka harus kumur terlebih dahulu.<br />2. Jangan memaksa jawaban yang sesuai dengan keinginan kita.<br />3. Saat memasuki area altar, jangan bercakap-cakap yang tidak perlu pada orang lain. Fokus pada tujuan.<br />4. Jangan gunakan pwee dari plastik dan pwee yang cacat.<br />5. Jangan meminta orang lain yang melemparkan kecuali tidak percaya atau berhalangan.<br />6. Tidak boleh lebih dari tiga kali pwapwee untuk satu pertanyaan atau permasalahan.<br />7. Jangan bertanya hal-hal yang tidak perlu atau penting.<br />8. Untuk pwapwee tidak hanya digunakan untuk mendapat jawaban atas permasalahan juga bisa digunakan untuk “komunikasi” dengan alam lain. Misalnya saat melakukan ritual untuk leluhur bisa digunakan. Tapi jangan gunakan pwee untuk komunikasi dengan alam leluhur tapi gunakan koin uang. Hal ini terkait dengan konsep energy manusia atau 人氣 yang mengandung unsur yang.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie tidak serta merta lahir begitu saja tapi melalui proses yang amat panjang. Awal mulanya adalah metode yizhan yang menggunakan batang-batang rumput. Metode ini tidak sederhana, kemudian pada masa dinasti Qin Mugong ada ramalan tentang nasib kerajaan Qin 秦讖. Awal dinasti Han populer ramalan yang berdasarkan kitab-kitab klasik. Istilah itu adalah chenwei 讖緯. Menurut Li Zhonghua, wei itu meliputi hou 侯, tu 圖 dan chen 讖. Hou membahas metode divination, tu terkait numerology dan chen terkait dengan nubuat. Chen pada umumnya mengatas-namakan dewata. Salah satu contoh chen yang dicatat dalam Shiji adalah ramalan Lu Sheng 盧生 :“dinasti Qin akan hancur oleh Hu ( 亡秦者胡也 )” . Ramalan ini membuat Qin Shihuang menghabiskan sumber daya militer dan ekonomi untuk menghancurkan bangsa Xiongnu 匈奴, membangun tembok raksasa untuk mencegah invasinya. Akhirnya dinasti Qin runtuh oleh kebodohan pewaris Qin Shihuang sendiri yang bernama Hu Hai 胡亥. Semua itu pada umumnya menggunakan syair tapi ada juga yang menggunakan diagram maupun gambar. Salah satu yang terkenal adalah ramalan “gambar menggosok punggung” 推背圖 yang ditulis oleh Yuan Tiangang 袁天罡 dan Li Chunfeng 李淳風 pada dinasti Tang. Ramalan ini sampai sekarang masih beredar dan banyak yang percaya keakuratannya. Ramalan yang berbentuk syair yang terkenal adalah “Nyanyian memanggang kue” 燒餅歌 yang dibuat oleh Liu Bowen 劉伯溫 pada dinasti Ming. Kedua ramalan itu adalah ramalan masa depan dunia dan Tiongkok dan hingga kini memberikan pengaruh yang cukup mendalam. </span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada masa dinasti Han, Dongfang Shuo 東方朔membuat satu kitab “metode catur sakti” 靈棋經. Metode peramalan ini jauh lebih sederhana dibandingkan dengan metode yizhan. Caranya dengan menulis kata “atas”, “tengah” dan “bawah” 上中下 masing-masing empat buah pada kayu cendana atau kayu zao yang dibuat seperti biji catur pada satu sisi, sisi yang tidak ditulis disebut man 鏝 dan memiliki 125 kemungkinan jawaban. Kemudian mengocoknya dan membariskan. Setelah itu dari hasil yang didapat dicari padanannya pada kitab tersebut. Jawaban yang muncul semua adalah syair yang harus ditafsir. Metode ini yang menjadi dasar perkembangan ciamsi nantinya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Semua proses ini kemudian melahirkan ciamsie yang digunakan di kelenteng-kelenteng sebagai sarana untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan umat-umatnya oleh dewata. Diperkirakan pada masa akhir dinasti Tang mulai berkembang kemudian meluas pada periode selanjutnya. Salah satu catatannya adalah perdana mentri Lu Duo Sun 盧多遜 ( 934-985 ) yang meminta ciamsie di Yunyang daoguan 雲陽道觀, di Zhuzhou 株洲. Selain itu pada dinasti Song, pejabat bernama Zhang Tangying 張唐英 juga menulis tentang ciamsi kelenteng Yuaxia Laoren 月下老人祠di kota Hangzhou.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie menggunakan beberapa pakem terutama dalam jumlah ciamsie. Tulisan di atas menulis bahwa Dongfang Shuo membagi tiga tulisan yang diukir yaitu : tengah, atas dan bawah. Hal ini kemudian juga digunakan pada ciamsie tapi dengan pengulangan. Misalnya : atas atas 上上, bawah bawah 下下 dan tengah datar中平. Kadang kata kedua diganti dengan kata keberuntungan 吉. Ini terkait juga dengan konsep yinyang atau keseimbangan. Jika chenwei mengutip kitab-kitab klasik maka ciamsie juga mengutip berbagai kisah-kisah sejarah, mitos, tokoh atau juga ajaran-ajaran agama Tao maupun Buddhisme yang pada umumnya terdiri dari 7 kata atau lima kata dan empat baris kalimat. Syair-syair ini mengandung unsur pengajaran tentang sejarah, tokoh maupun ajaran agama. Sehingga ciamsie tidak hanya bisa dipandang sebagai alat untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan tapi juga mengandung unsur pendidikan moral, sejarah, budaya, sastra bagi mereka yang meminta ciamsie. Ini adalah point penting yang harus diingat tapi sayangnya seringkali yang dibaca adalah penjelasan ciamsie itu bukan ajaran moral atau sejarahnya yang diperhatikan oleh mereka yang memohon ciamsie.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pakem jumlah ciamsie :</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Jumlah Kaitannya</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">28 28 rasi</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">36 36 lapisan langit</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">49 7 x 7. Kaitan dengan rasi bintang utara</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">60 60 jiazi ( pergerakan cabang langit dan ranting bumi 干支 )</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">100 Kesempurnaan 圓滿</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">108 36 lapisan langit dan 72 lapisan bumi.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">120 Perkalian ganzhi 干支</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Umumnya ciamsie itu memiliki satu atau tiga ciamsie tambahan yang isinya adalah “denda”. Bisa berupa minyak, lilin atau denda lainnya. Jadi jika jumlahnya 49 maka memiliki satu atau tiga ciamsie tambahan sehingga totalnya bisa 50 atau 52 jumlahnya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ada dua cara untuk kiuciam / qiuqian, pertama adalah chouqian抽籤 dan kedua adalah yaoqian 搖籤. Chou qian adalah dengan menarik batang bamboo dari tempat ciamsie dan yaoqian adalah dengan menggoyang tempat ciamsie. Cara chou qian dapat dilihat di kelenteng Xingtian gong 行天宮 Taiwan. Selain menggunakan batang bambu, di Meizhou tempat kelahiran Tianshang Shengmu 天上聖母 metodenya dengan menggunakan pwapwee sebanyak tiga kali lemparan dan dilihat apakah yin yang dan sheng. Kemudian mengambil kertas ciamsie untuk mendapat jawabannya. Warna kertas ciamsie yang digunakan pada umumnya adalah tiga, yaitu : merah, putih dan kuning. Di sebagian Fujian dan Taiwan maupun Jepang menggunakan warna putih sedangkan di Guangdong dan berbagai daerah lainnya menggunakan warna merah maupun kuning.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Prosedur untuk meminta Ciamsi (kiuciam)</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">1. Usahakan untuk berpantang dahulu, bisa vegetarian atau chishu 吃素 minimal satu hari sebelum bertanya.<br />2. Bersihkan diri sebelum bertanya. Bisa dengan membasuh muka, tangan. Jika memungkinkan mandi dan keramas serta buang kotoran kira-kira 1 jam sebelum bertanya.<br />3. Pakai pakaian yang sopan dan pantas. Karena anda hendak menghadap dewata yang anda hormati.<br />4. Sembahyang terlebih dahulu. Jika kondisi ekonomi mampu ( kelas menengah ke atas ) gunakan dupa yang baik, bukan dupa bubuk gergaji yang disemprot dengan parfum.<br />5. Tenangkan diri selama beberapa menit, heningkan pikiran sebelum bertanya.<br />6. Lebih baik lagi jika memanjatkan gatha atau pujian untuk dewatanya 寶誥.<br />7. Tujuannya adalah “penyatuan diri”.<br />Tabung ciamsie diputar di pendupaan 過爐. Tujuannya adalah “purifikasi” dan asap dupa dipercaya sebagai alat untuk menyampaikan keinginan.<br />8. Sebut nama, tanggal lahir, alamat dengan lengkap kemudian pertanyaan harus jelas.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Beberapa hal penting yang harus diingat atau hindari :</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">1. Mulut yang kotor saat mau bertanya. Misalnya jangan merokok. Jika merokok maka harus kumur terlebih dahulu.<br />2. Jangan memaksa jawaban yang sesuai dengan keinginan kita.<br />3. Saat memasuki area altar, jangan bercakap-cakap yang tidak perlu pada orang lain. Fokus pada tujuan.<br />4. Jangan meminta orang lain yang mewakili kecuali tidak percaya atau berhalangan.<br />5. Tidak boleh lebih dari tiga kali ciamsie untuk satu pertanyaan atau permasalahan.<br />6. Jika mendapat ciamsie buruk, sembahyang lagi mohon perlindungan. Kemudian bakar di kimlo 金爐 dengan kimcoa 金紙 atau siukim 壽金. Jangan dibawa pulang.<br />7. Ciamsie baik boleh dibawa pulang atau disimpan di dompet.<br />8. Jangan bertanya hal-hal yang tidak perlu atau penting.<br />9. Banyak orang bertanya melalui pwapwee atau ciamsie untuk hal-hal yang remeh temeh dan terkadang kita sudah tahu jawabannya. Contoh : jangan bertanya apakah lulus ujian sekolah jika malas belajar. Jangan bertanya apakah perempuan ini suka atau tidak tapi diri sendiri tidak berani mendatangi perempuan itu.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie jenis lain yang cukup populer adalah ciamsie obat 藥籤, beredar luas di Tiongkok kemudian menyebar hingga ke berbagai kelenteng di luar Tiongkok. Dalam kanon Dao 道藏 ada daftar ciamsie obat, ini menunjukkan ciamsie obat berkaitan dengan Taoisme. Jaman dahulu, pengobatan adalah hal yang langka dan sulit. Sebagai contoh : menurut catatan sejarah, sejak dinasti Han hingga Tang akhir, jumlah tabib di provinsi Fujian tidak pernah lebih dari 20 orang. Sehingga masyarakat di provinsi Fujian dan Guangdong mendewakan tabib-tabib. Awalnya adalah altar untuk dewata pengobatan seperti Shennong 神農, Huatuo 華佗 dan Sun Simiao 孫思邈kemudian meluas hingga tokoh-tokoh pengobatan lain seperti Wu Tao 吳夲, Zhang Zhongjing 張仲景, Bian Que 扁鵲Para daoshi baik dari sekte Fulu maupun Danding 符錄 丹鼎 kemudian mencari cara jitu untuk memberikan pengobatan pada masyarakat luas terutama masyarakat tidak mampu. Cara itu adalah menggabungkan ciamsie dengan resep obat.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada saat Chen Yuanguang 陳元 mengatur daerah Minnan, pengobatan adalah hal yang langka ditambah dengan masyarakat daerah itu percaya pada shaman 巫師 menjadikan kesehatan dan pengobatan adalah hal yang mahal bagi masyarakat Min. Walau dinasti Song sudah mendirikan akademi medis untuk mengisi kekurangan tenaga medis tapi tetap kekurangan terutama pada pronvisi Min Yue 閩粵 ( Fujian Guangdong ). Sejarah mencatat bahwa Cai xiang 蔡襄pejabat kota Fuzhou 福州menaruh daftar resep obat di depan kantornya dan menggabungkan metode ciamsie dengan resep obat.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie obat berkembang dan bertahan hingga kini. Salah satunya yang bertahan hingga ribuan tahun adalah ciamsie obat di kelenteng Ciji 慈濟宮, Zhangzhou 漳州. Kelenteng Ciji adalah kelenteng induk ( pusat abu ) dari berbagai kelenteng yang menghormati Baosheng Dadi ( sinshe Wu Tao 吳夲 ) diberbagai wilayah Minnan, Taiwan dan penyebaran abunya meluas hingga ke Asia Tenggara. Dan di Semarang, ciamsie obat kelenteng Grajen maupun Welahan terkenal manjur. Dari ciamsie Baosheng Dadi dan Sanping zushi berkembang menjadi berbagai resep ciamsie dewata lainnya yang kadang dalam hidupnya dewa itu bukanlah tabib. Misalnya resep obat Guan Gong, Xuantian Shangdi, Guan Yin, Lu Dongbin dan lain-lainnya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Banyak orang yang tidak paham bahkan sinis memandang resep-resep ciamsie obat, seolah-olah beranggapan berbahaya. Banyak penelitian mengenai ciamsi obat di Taiwan dan belakangan Tiongkok juga meneliti ciamsi obat. Baik dari segi antropologi, medis barat, pengobatan sinse, sosial budaya. Penelitian terhadap resep ciamsie obat Baosheng Dadi dan Sanping zushi 三平祖師 dilakukan oleh Akademi Pengobatan Tiongkok Fujian 福建中醫學院, menyatakan bahwa resep-resep itu tidak berbahaya. Hal ini disebabkan karena sistem pengobatan Tiongkok adalah holistic dan sifatnya berkorelasi, takaran resepnya juga tidak membahayakan kesehatan tubuh, selain itu dari sisi psikologis membantu penyembuhan, obatnya murah, mudah didapat.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bagi umat yang percaya, semua itu adalah jawaban dari dewata yang dipercayainya dan ini adalah suatu sistem kepercayaan yang tidak bisa dilihat dari sudut ilmu pengetahuan belaka. Sudah melampaui dunia empiric dan memasuki ranah spiritual. Menguatkan kepercayaan akan mujizat para dewata.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kesimpulan</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie dan pwapwee berakar dari falsafah Tiongkok tentang perubahan dan yinyang kemudian berkembang dan mendapat pengaruh dan mempengaruhi berbagai aspek budaya Tiongkok. Seperti ciamsi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sastra, sistem kepercayaan, ajaran moral dan sebagainya. Sehingga ciamsi tidak hanya sekedar alat komunikasi atau sarana menjawab pertanyaan saja tapi sudah melampaui fungsinya dan memiliki makna yang meluas dari fungsi awalnya. Pwaa pwee sendiri juga membuat umat bisa “berkomunikasi” langsung dan mendapat jawaban yang bisa dilihat dengan indera-indera. Kedua sarana ini adalah hal yang unik dan khas, hanya dapat dijumpai dalam kelenteng-kelenteng saja.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie dan pwaa pwee bisa dianggap sebagai suatu bentuk mujizat yang diberikan oleh dewata yang ada di dalam kelenteng. Tidak hanya kelenteng Taoisme saja tapi juga kelenteng Buddhisme Mahayana Tiongkok maupun kelenteng kepercayaan rakyat ( Tridharma ) memiliki dua sarana tersebut. Menjadi satu sistem dalam kepercayaan Tionghoa dan sistem ini tidak bisa dilihat berdasarkan logika barat yang bersifat empiric dan absolute.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ciamsie dan pwa pwee juga memiliki suatu sistem yang tidak sederhana seperti yang disangka. Juga memiliki prosedur untuk “berkomunikasi” dan prosedur itu alangkah baiknya dituruti. Prosedur itu bertujuan membangun hubungan batin dengan kekuatan yang ilahi ( divine power ) sehingga “komunikasi” menjadi baik. Awal ciamsie obat bertujuan melayani masyarakat yang tidak mampu sehingga tidak mendapatkan pengobatan yang layak dan mahal. Ciamsie dan pwapwee juga adalah bagian dari mujizat para dewata yang ilahi. Ciamsie dan pwapwee tidak dibatasi hanya boleh digunakan oleh umat kelenteng saja. Siapapun boleh menggunakan itu tanpa harus ada “ikatan” yang mengekang.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sebagai umat kelenteng selayaknya menghargai kedua sarana ini sebagai pembelajaran diri dengan melaksanakan “ritme” hidup melalui prosedur yang harus dijalankan. Juga sebaiknya syair-syair dalam ciamsie direnungkan sebagai refleksi kehidupan kita. Tidak sekedar mendapatkan jawaban yang langsung tapi perlu perenungan melalui isi syair yang dipaparkan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Daftar Pustaka :</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">李中華, 讖緯與神秘文化, 2008, 北京: 中央編譯出版社</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">贺华章,周易大全, 2007,西安 :陕西师范大学出版社</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">方立天,中国古代哲学, 2006, 北京 : 中国人民大学出版社</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">林立平 等著, 神秘的術數, 2004, 南寧 : 廣西人民出版社</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">東南學術, 第二期,2006, 福州: 社會科學界聯合會</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">世界宗教文化,第一期,201, 北京 : 中國社科院世界宗教研究所</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">光明中医2009年1月第24卷第1期,北京:中華中醫學會</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">中國占卜籤詩</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">荊楚歲時記</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[1] Mengamati pergerakan bintang, tingkah laku binatang, mimpi, gestur, perubahan bumi dan segala sesuatu yang terkait dengan alam.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[2] Jaman dinasti Xia maupun Shang sering digunakan tulang binatang maupun tempurung kura-kura untuk meramal atau berkomunikasi dengan leluhur. Caranya dengan membakar kemudian menafsir retakan. Selain itu adalah kerang yang digunakan sebagai alat ramal maupun komunikasi.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[3] Metode peramalan dengan batang-batang itu disebut juga yizhan 易占 atau peramalan dengan metode yijing 易經.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">[4] Buku catatan kebiasaan di Jing dan Chu adalah buku yang mencatat tradisi suku Han pada abad ke 4.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaPTlAKIWDRvy9VVu8jqdOTzkamKoVXaGqdZbOl9yo7zvwuh4Uue5WlyVwqTlCK69hzcuI0TelWSnK4pwgdpG0xOfhQrISqJHaFztkzjGrbFwzi-mNEDlORrANPl8jarPdbqrqOdsKYEk/s1600/13094198_1045494135522113_6742687877540987455_n.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw6rTchy2m3kQSNQTUPfI0DveukWCNSBN-p9H9vDyLzlNfNyI7RkZKs-iwVbLIO705UkEGGWcrl22DU2HR20H45k6LdvoDnwZ13SjB32SjI3LTR33-cd_FzKiArKI0bX99-CC00aorQ8A/s1600/13043348_1045493862188807_858037751446143729_n+%25282%2529.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw6rTchy2m3kQSNQTUPfI0DveukWCNSBN-p9H9vDyLzlNfNyI7RkZKs-iwVbLIO705UkEGGWcrl22DU2HR20H45k6LdvoDnwZ13SjB32SjI3LTR33-cd_FzKiArKI0bX99-CC00aorQ8A/s400/13043348_1045493862188807_858037751446143729_n+%25282%2529.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyQCIWZblTQcEPzaCQf0JiVRi4bobiTSknBn2dhgqL5yVAWwrLls2POHYRH8LIEisqJyVMRzMz00etPeIQbxdsCaEFvZgWxrUcyT1ygoRO2m8vnTiJ0I12Ci2gnFrF-8v9MZYIofMd-gM/s1600/12524151_1045493885522138_4928256718224476007_n+%25281%2529.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyQCIWZblTQcEPzaCQf0JiVRi4bobiTSknBn2dhgqL5yVAWwrLls2POHYRH8LIEisqJyVMRzMz00etPeIQbxdsCaEFvZgWxrUcyT1ygoRO2m8vnTiJ0I12Ci2gnFrF-8v9MZYIofMd-gM/s400/12524151_1045493885522138_4928256718224476007_n+%25281%2529.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic39SEy1NFLVu3sL9igADvnwtd4HoQ-aUqAy2TGqiY7xJWtFdtWPbzgYm5Exf1BghfulpwZA-yqvrtlqQwqKSReiGsgQykph_joFjIxRdS2btDs__HiPnpCDmtFQC98SRdJLBvAtOQk4I/s1600/13051700_1045493918855468_8796439736331739797_n+%25282%2529.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic39SEy1NFLVu3sL9igADvnwtd4HoQ-aUqAy2TGqiY7xJWtFdtWPbzgYm5Exf1BghfulpwZA-yqvrtlqQwqKSReiGsgQykph_joFjIxRdS2btDs__HiPnpCDmtFQC98SRdJLBvAtOQk4I/s320/13051700_1045493918855468_8796439736331739797_n+%25282%2529.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqTWDpF_C3cVQrZV2YO5YsRWxnqRk-q49DmkXJUcZEc0iRm36KEYxXazSe0vRI_P_1cyezyQNE_sBKksBUst3xNtxergZAtLjoGs251jxuJParTzbvblQzU7x55sT4UbORtZ6WEW9I0RQ/s1600/13087663_1045493932188800_3211999483346725306_n+%25281%2529.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqTWDpF_C3cVQrZV2YO5YsRWxnqRk-q49DmkXJUcZEc0iRm36KEYxXazSe0vRI_P_1cyezyQNE_sBKksBUst3xNtxergZAtLjoGs251jxuJParTzbvblQzU7x55sT4UbORtZ6WEW9I0RQ/s400/13087663_1045493932188800_3211999483346725306_n+%25281%2529.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2oiiXgpfqkVipuKyaYns73NYBSwQ9kt1L1XrBYMpn96jEkv2h4hn4p1Db9GqnK0PT7mIO5mp2t-NcojNV4gGEjFvbQaF1NbuGvpDLvlIy5vCK5LJ3ZIvAn4zPXXD7Jpts_bpno2c8LLE/s1600/13062188_1045493978855462_4762858597903965551_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2oiiXgpfqkVipuKyaYns73NYBSwQ9kt1L1XrBYMpn96jEkv2h4hn4p1Db9GqnK0PT7mIO5mp2t-NcojNV4gGEjFvbQaF1NbuGvpDLvlIy5vCK5LJ3ZIvAn4zPXXD7Jpts_bpno2c8LLE/s400/13062188_1045493978855462_4762858597903965551_n.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD28xfu6HM6TO96s4gv99i-fbZQ6ZcHdlGMtLZWMVKc7l5fCBqgWaAvbu-tNZh-AzeWbhxq3q_8_sqerPJ4XmquQ1BzOkGsOoSGHdDKlHcgP66VLSNgfwU-iBUZZkkCL914Xd_VsqvvbA/s1600/13092051_1045494045522122_4733858813954344183_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD28xfu6HM6TO96s4gv99i-fbZQ6ZcHdlGMtLZWMVKc7l5fCBqgWaAvbu-tNZh-AzeWbhxq3q_8_sqerPJ4XmquQ1BzOkGsOoSGHdDKlHcgP66VLSNgfwU-iBUZZkkCL914Xd_VsqvvbA/s400/13092051_1045494045522122_4733858813954344183_n.jpg" /></a><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaPTlAKIWDRvy9VVu8jqdOTzkamKoVXaGqdZbOl9yo7zvwuh4Uue5WlyVwqTlCK69hzcuI0TelWSnK4pwgdpG0xOfhQrISqJHaFztkzjGrbFwzi-mNEDlORrANPl8jarPdbqrqOdsKYEk/s400/13094198_1045494135522113_6742687877540987455_n.jpg" /></span></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-12551497099306510842017-04-25T09:44:00.003+07:002017-04-25T09:46:25.232+07:00Kisah dan Asal Usul Long Wang atau Raja<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_5x" style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.38;">
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_58feb7d916f091560825479" style="background-color: #fff2cc; display: inline; font-family: inherit;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Kisah dan Asal Usul Long Wang atau Raja</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Naga adalah dewa dalam mitologi Tiongkok yang dipuja sebagai penguasa lautan. Mereka dapat berubah wujud menjadi manusia dan tinggal dalam istana kristal di dasar laut. Mereka memiliki birokrasi istana tersendiri serta memimpin pasukan yang terdiri atas berbagai makluk laut. Selain berhubungan dengan kehidupan laut, Long Wang juga mampu memanipulasi cuaca dan menurunkan hujan. Para Raja Naga sering muncul dalam berbagai literatur Tiong<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">kok klasik dan istana mereka digambarkan sangat megah. Konon, para Long Wang dulunya adalah ikan mas yang cukup kuat untuk melompati Gerbang Naga, yang dibangun Yu yang Agung dalam usahanya mengendalikan banjir besar di Tiongkok kuno.[1]</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Mereka dipercaya menguasai air yang bergerak, seperti air terjun, sungai, dan lautan. Mereka dapat mewujudkan diri sebagai semburan air (tornado atau pusaran di atas air). Sebagai penguasa air dan cuaca, para naga memiliki wujud yang lebih antromorfis, seringkali ditampilkan dalam wujud menyerupai manusia, mengenakan jubah serta mahkota raja, tetapi tetap berkepala naga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Raja Naga Empat Samudera</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terdapat empat Raja Naga yang masing-masing menguasai Empat Samudera berdasarkan empat mata angin, yaitu Laut Timur (Laut China Timur), Laut Selatan (Laut China Selatan), Laut Barat (terkadang dianggap sebagai Danau Qinghai), dan Laut Utara (terkadang dianggap sebagai Danau Baikal). Mereka muncul dalam karya klasik Fengshen Yanyi dan Perjalanan ke Barat. Oleh karena asosiasi ini, mereka dipandang memiliki wewenang terhadap fenomena alam yang berhubungan dengan cuaca.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada masa pra-modern, banyak desa-desa di Tiongkok (terutama yang dengan dengan sungai atau laut) memiliki kuil yang didedikasikan kepada Raja Naga lokal. saat terjadi kekeringan atau banjir, keluarga terpandang lokal dan pejabat pemerintah akan memimpin komunitas mereka untuk memberi persembahan dan melakukan upacara religius lainnya untuk menenangkan sang naga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keempat Raja Naga yang muncul dalam novel "Perjalanan ke Barat" adalah sebagai berikut:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ao Guang (敖廣), Raja Naga Laut TimurAo Qin (敖欽), Raja Naga Laut SelatanAo Run (敖閏), Raja Naga Laut BaratAo Shun (敖順), Raja Naga Laut Utara</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nama keluarga para Long Wang tersebut, yaitu Ao (敖, "bermain, bangga"), tidak diketahui asal-usulnya. Nama-nama para Long Wang juga kerap bervariasi antar kisah-kisah yang menceritakan mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kultus</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tiongkok</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Altar Long Wang di Istana Musim Panas, Beijing<br />
Negara Tiongkok memiliki banyak kuil yang didedikasikan kepada Long Wang. Salah satu kuil di Peking dibangun pada masa Dinasti Yuan dan direnovasi pada awal abad ke-21.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Taiwan<br />
Istana Chaotian (朝天宮) di Beigang, Kabupaten Yunlin di Taiwan berdevosi kepada Dewi Mazu. Kuil tersebut juga memiliki empat patung Long Wang berwujud manusia yang masing-masing mengendarai naga.</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="_3x-2" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div class="_6m2 _1zpr clearfix _dcs _4_w4 _6m8 _5cwb" data-ft="{"tn":"H"}" id="u_a_4" style="box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.15) 0px 0px 0px 1px inset, rgba(0, 0, 0, 0.1) 0px 1px 4px; font-family: inherit; max-width: none; overflow: hidden; position: relative; z-index: 0; zoom: 1;">
<div class="clearfix _2r3x" style="font-family: inherit; zoom: 1;">
<div class="lfloat _ohe" style="float: left; font-family: inherit;">
<span class="_3m6-" style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-17283907636379042142017-04-21T09:40:00.002+07:002017-04-21T09:40:31.403+07:00KISAH DAN ASAL USUL Qian Li Yan 千里眼 {Cian Li Gan} yang dapat melihat sejauh ribuan Li, & Sun Feng Er 順風耳 {Sun Hong Ni}<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL Qian Li Yan 千里眼 {Cian Li Gan} yang dapat melihat sejauh ribuan Li, & Sun Feng Er 順風耳 {Sun Hong Ni}</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kanan:<br />Dewa ini adalah pengawal dari Macopo / Thian Shang Sheng Mu 天上聖母 , namanya Qian Li Yan 千里眼 yang dapat melihat sejauh ribuan li .</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kiri:<br />Dewa ini adalah pengawal dari Macopo / Thian Shang Sheng Mu 天上聖母 , namanya Sun Feng Er 順風耳 yang dapat mendengar ribuan pal .</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dalam usia 23 tahun, Lin Mo Niang / Lim Bik Nio berhasil menaklukkan 2 siluman sakti yang menguasai pegunungan Tao Hua Shan 桃花山( 棋盘山). Kedua siluman itu adalah Qian Li Yan 千里眼 {Cian Li Gan} yang dapat melihat sejauh ribuan Li, & Sun Feng Er 順風耳 {Sun Hong Ni} yang dapat mendengar ribuan kilometer, kemudian menjadi pengawalnya.<br />dengan dikawal oleh kedua iblis yang pernah ditaklukkan yaitu Qian Li Yan 千里眼 (Si Mata Seribu Li) & Sun Feng Er 順風耳(Si Kuping Angin).</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Qian Li Yan berkulit hijau kebiru-biruan dengan mulut bertaring, & senjata tombak bercagak. Sun Feng Er berkulit merah kecoklatan, mulutnya juga bertaring, & bersenjata kapak bergagang panjang.*</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sumber: Buku Dewa Dewa Kelenteng</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9KiAicB_0C2Zr4XWd7dG69X_evKRaVy8S_JOA4Yju2JAkRExD1ZIvLiHkZuXB_cjfpV2ad8NA8_1M3mgGZI9CS6vs1Ocq6w5cOT_FdMG0hhkWeVEaHT9sYwafl2BgVlElKmSjmlduy9w/s1600/17990464_1446798885391634_3234721826198080295_o.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9KiAicB_0C2Zr4XWd7dG69X_evKRaVy8S_JOA4Yju2JAkRExD1ZIvLiHkZuXB_cjfpV2ad8NA8_1M3mgGZI9CS6vs1Ocq6w5cOT_FdMG0hhkWeVEaHT9sYwafl2BgVlElKmSjmlduy9w/s400/17990464_1446798885391634_3234721826198080295_o.jpg" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-83436126282255526852017-04-20T08:59:00.000+07:002017-04-20T09:54:57.315+07:00KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - Thian Sheng Bo - Penutup<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - Thian Sheng Bo - Penutup</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">媽祖 Ma Zu ( Hok Kian = Ma Co )oleh orang di luar Tiongkok dijuluki sebagai “Dewi Laut dari Tiongkok”, adalah salah satu dari khasanah Dewata Tiongkok yang paling dihormati di kalangan rakyat.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kelenteng-kelenteng Ma Co di Taiwan saja, jumlahnya mencapai 800 buah. Kelenteng yang paling ramai adalah di 北港 Bei Gang (baca : Pei Kang).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Setiap tahun pada tanggal 23 bulan 3 Imlek (bertepatan dengan Ulang Tahun Ma Zu), orang yang datang bersembahyang di kelenteng ini, jumlahnya mencapai 1 juta orang lebih.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ma Co dikenal juga dengan sebutan 天上聖母 Tian Shang Sheng Mu {Thian Siang Sing Bu}.Panggilan akrab beliau adalah 媽祖婆 Ma Co Po. Nama aslinya adalah 林默娘 Lin Mo Niang {Lim Bik Nio}, lahir di propinsi 福建 Fu Jian {Hok Kian}, pulau 湄洲 Mei Zhou ( Bi Ciu ) dekat 莆田Pu Tian ( Poh Chan ).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lin Mo Niang lahir pada malam hari tanggal 23 bulan 3 Imlek tahun 960 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Tai Zu dari Dinasti Song Utara, tahun Jian Long pertama. Sewaktu dilahirkan sinar merah menyorot dari langit ke kamar bersalinnya dan bau harum tercium ke mana-mana. Mengapa diberi nama Mo, yang berarti diam? Sejak dilahirkan sampai berusia 1 bulan lebih, Ma Zu tidak pernah menangis sama sekali. Maka ayahnya memberi nama Lin Mo Niang (Gadis Pendiam).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sejak masih dalam gendongan (berusia sekitar 1 tahun), begitu melihat Buddha Rupang atau arca dewa, beliau langsung memberi hormat dengan Pai – bersikap Anjali(sikap sembahyang dengan kedua tangan ditelungkupkan di depan dada). Sewaktu berusia 5 tahun, Lim Bik Nio bisa membaca 觀音經 Guan Yin Jing ( Kwan Im Keng = Kitab Suci Kwan Im ) di luar kepala. Hal ini membuktikan bahwa Lim Bik Nio memiliki sebab jodoh yang mendalam dengan Buddha dan Dewa.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada usia sekolah beliau dapat mencerna pelajaran-pelajaran San Jiao ( Sam Kaw = Tridharma : Buddha, Taoisme, Khong Hu Cu ) dengan pemahaman yang luar biasa. Selain tekun belajar, ia juga tekun bersembahyang. Ia sangat berbakti kepada orangtuanya dan suka menolong para tetangga yang sedang ditimpa kemalangan. Oleh karena itu penduduk desa sangat menghormatinya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Setelah cukup dewasa beliau tak mau menikah walau dipinang oleh hartawan Bu dari Hok Kian. Misinya datang ke dunia untuk menolong umat manusia mulai menampakkan gregetnya pada usia 16 tahun.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lim Bik Nio amat mengerti ilmu falak dan peredaran cuaca. Kehidupan di tepi laut menempanya menjadi seorang gadis yang tak gentar menghadapi dahsyatnya angin topan & gelombang yang dihadapi para pelaut. Selain itu, ia juga dapat menyembuhkan orang sakit. Kemahirannya dalam pengobatan ini menyebabkan para penduduk desa menyebutnya sebagai 靈女 Ling Ni yang berarti Gadis Mukjizat, 龍女 Long Ni (Gadis Naga), dan 神姑Shen Gu (Bibi yang Sakti).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dalam usia 23 tahun, Lim Bik Nio berhasil menaklukkan 2 siluman sakti yang menguasai pegunungan Tao Hua Shan. Kedua siluman itu adalah Qian Li Yan {Cian Li Gan} yang dapat melihat sejauh ribuan Li, dan Sun Feng Er ( Sun Hong Ni ) yang dapat mendengar ribuan kilometer, kemudian menjadi pengawalnya. Selanjutnya Lim Bik Nio banyak membantu rakyat membasmi kejahatan dan menolong kapal-kapal yang diserang badai di laut. Karena kebajikannya ini namanya terkenal di seluruh propinsi.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Suatu ketika beliau tidur, dalam penglihatannya tampak ayah dan kedua kakak laki-lakinya mendapat bahaya di tengah laut. Perahu yang ditumpangi dihantam gelombang hingga pecah berantakan. Tak ayal lagi Bik Nio terbang dari atas langit dan turun untuk menolong mereka. Kakak tertua dipegang dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya menyambar kakak kedua.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ayahnya yang telah tak berdaya ditolongnya dengan menggigit baju sang ayah. Apa lacur ibunda Bik Nio membangunkan dari tidurnya karena mendengar suara ganjil Bik Nio seperti sedang mengigau. Bik Nio pun tersentak bangun. Setelah tenang, Bik Nio menuturkan kepada ibunya bahwa ia baru saja menolong kedua kakaknya, namun sang ayah tak tertolong karena ketika sedang menggigit baju sang ayah, ia menjawab panggilan ibu ( yang membangunkannya ).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sehingga mulutnya terbuka dan gigitannya terlepas. Sejak itu misi Kesaktiannya semakin terkenal, beliau menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongannya di laut.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada perayaan Tiong Yang, tanggal 9 bulan 9 Imlek tahun 987 Masehi, sewaktu berusia 27 tahun, Lim Bik Nio naik ke surga. Pagi hari itu, penduduk Mei Zhou melihat awan warna-warni menyelimuti pulau tersebut. Di angkasa terdengar musik yang amat merdu. Terlihat Lim Bik Nio perlahan-lahan naik ke angkasa dan menjadi Dewi. Setahun kemudian, penduduk mendirikan sebuah kelenteng di tempat Lin Mo Niang diangkat ke surga. Kelenteng yang didirikan di Mei Zhou ini merupakan Kelenteng Ma Zu yang pertama di Tiongkok.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Seperti halnya Kwan Kong yang dihormati di seluruh dunia, Ma Co pun dipuja dengan penuh penghormatan. Karena tanpa beliau orang-orang Tionghoa yang melanglang buana ke seluruh penjuru dunia, mustahil dapat tiba dengan selamat. Mengingat teknologi kebaharian pada waktu itu sangat terbatas. Di mana kaum imigran itu sampai, di situlah mereka mendirikan kelenteng untuk menghormati Ma Co yang telah melindungi selama dalam pelayaran.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada masa Dinasti Song, perdagangan maritim dari propinsi Hok Kian sangat berkembang. Namun para pelaut sadar bahwa hidup di tengah lautan selalu penuh dengan mara bahaya yang setiap saat bisa mengancam. Untuk memohon perlindungan & keselamatan, arca Ma Co selalu dibawa serta ke mana-mana. Kisah kemukjizatan tentang pemunculan Dewi Ma Zu dalam memberi pertolongan kepada para pelaut mulai tersebar.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada tahun 1122 M, Kaisar Song Hui Zong memerintahkan seorang menteri yang bernama Lu Yun Di untuk menjadi Duta ke negeri Gao Li (sekarang Korea). Dalam perjalanan rombongan ini dihantam badai. Dari 8 buah kapal yang ikut berlayar, 7 buah tenggelam. Hanya kapal yang dinaiki Lu Yun Di saja yang terselamatkan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sang Duta heran bukan main. Ia bertanya kepada anak buahnya, siapakah Dewi yang telah menyelamatkan mereka? Di antara pengiringnya itu ada seorang yang kebetulan berasal dari Pu Tian dan biasa bersembahyang kepada Dewi Ma Zu. Ia lalu mengatakan kepada Lu Yun Di bahwa mereka diselamatkan oleh Dewi yang berasal dari pulau Mei Zhou yaitu Lin Mo Niang. Lu Yun Di lalu melaporkan hal ini kepada Kaisar Song Hui Zong.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sebagai rasa penghormatan sang Kaisar memberi gelarSun Ji Fu Ren kepada Lin Mo Niang dan sebuah papan bertuliskan Sun Ji, yang berarti Pertolongan Yang Amat Dibutuhkan.Hasil tulisan tangan sang Kaisar lalu dipasang di kelenteng di Mei Zhou. Sejak itulah pemujaan terhadap Ma Zu mulai mendapat pengakuan resmi dari Kerajaan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sejak zaman Dinasti Song ( 960 – 1279 M ) sampai Dinasti Qing [1644 – 1911 M ], kerajaan telah menganugerahkan tidak kurang dari 28 gelar kehormatan kepada Ma Zu. Gelar-gelar itu antara lain adalah : Fu Ren yang berarti Nyonya Agung, Tian Hou atau Tian Fei (Permaisuri Surgawi), Tian Shang Sheng Mu ( Bunda Suci dari Langit ), Ma Zu Po ( Bunda Ma Zu ).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sejak Dinasti Song itulah, di kota-kota utama sepanjang pantai Tiongkok Timur yang memanjang dari Utara sampai ke Selatan seperti : Dan Dong, Yan Tai, Qin Huang Dao, Tian Jin, Shang Hai, Ning Po, Hang Zhou, Fu Zhou, Xia Men, Guang Zhou, Macao dan lain-lain, telah bermunculan kelenteng-kelenteng yang memuja Dewi Pelindung Pelaut ini. Ma Zu telah menjadi pujaan para pelaut dari seluruh negeri, tidak lagi terbatas bagi mereka yang berasal dari Mei Zhou saja.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Telah menjadi kebiasaan pada waktu itu, sebelum pelayaran dimulai, selalu diadakan sembahyang besar untuk mohon perlindungan Ma Zu. Pada setiap kapal pun selalu disediakan ruang sembahyang untuk arcanya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pelaut terkenal pada masa Dinasti Ming, Zheng He ( Ceng Ho ), yang dikenal dengan sebutan San Bao Da Ren ( Sam Po Tai Jin ), walaupun seorang Islam, tidak melupakan kebiasaan ini. 7 kali Zheng He memimpin armada besar yang terdiri dari puluhan kapal, mengunjungi berbagai negeri Asia dan Afrika. Setiap akan memulai pelayarannya, Zheng He selalu memimpin upacara sembahyang besar kepada Ma Zu untuk memohon perlindungan akan keselamatan perjalanannya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada pelayaran Ceng Ho yang ke-3 kali yaitu pada tahun 1409 M (Tahun ke-7 pemerintahan Kaisar Yong Le dari Dinasti Ming), atas perintah Kaisar, Ceng Ho menyempatkan diri bersembahyang di kelenteng Ma Zu di pulau Mei Zhou.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sebuah prasasti peninggalan Ceng Ho yang terdapat diZhang Le, propinsi Fu Jian, secara teliti menyebutkan bahwa keselamatan perjalanan Zheng He sampai berhasil menyelesaikan tugas melakukan kunjungan muhibah ke manca Negara sampai 7 X, adalah berkat kemukjizatan dan perlindungan Tian Shang Sheng Mu.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Gelar Tian Fei dianugerahkan kepada Ma Zu pada masa pemerintahan Kaisar Yong Le zaman Dinasti Ming, berkat perlindungannya pada armada Ceng Ho.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada masa Dinasti Ming ini, bersamaan dengan semakin banyaknya penduduk propinsi Hok Kian yang pergi merantau, penghormatan kepada Ma Zu memasuki pulau Taiwan. Kelenteng Ma Zu tertua di propinsi Taiwan adalah yang terdapat di kota Ma Gong, kepulauan Peng Hu. Kini di Taiwan terdapat lebih dari 800 buah kelenteng Ma Zu, dan dua per tiga penduduknya memuja arcanya di dalam rumah.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kelenteng Ma Zu terbesar & paling ramai dikunjungi orang di Taiwan adalah di Bei Gang. Arca Tian Fei yang dihormati di sini berasal dari Mei Zhou yang dibawa ke sana pada tahun ke-33 pemerintahan Kaisar Kang Xi. Gelar kehormatan Tian Hou adalah juga anugerah dari Kaisar Kang Xi ini, karena dianggap telah melindungi keselamatan rombongan utusan Kerajaan Qing yang sedang berlayar menuju Taiwan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dengan demikian Bei Gang dianggap tempat suci bagi penghormatan Ma Zu. Setiap tahun bertepatan dengan ulang tahun Ma Zu (tanggal 23 bulan 3 Imlek), jutaan warga Taiwan membanjiri kota Bei Gang untuk berziarah.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Penghormatan kepada Ma Zu juga bermunculan di banyak negara, bersamaan dengan menyebarnya para perantau Tionghoa ke berbagai penjuru dunia. Di negara-negara seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, bahkan hingga ke Amerika Serikat, dan lain-lain, di mana banyak bermukim para Tionghoa perantau, banyak dijumpai Kelenteng Ma Zu.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Di Jepang, penghormatan kepada Ma Zu dimulai pada akhir Dinasti Ming. Di salah satu kota kecil di Jepang, Sui Hu, Ma Zu telah dimasukkan ke dalam jajaran Dewata Jepang dan dihormati di kuil utama kota itu. Di Jepang terdapat tak kurang dari 100 buah kuil Ma Zu.</span></div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<div style="background-color: #fff2cc;">
Ma Zu selalu ditampilkan sebagai seorang Dewi yang cantik & berpakaian kebesaran seorang permaisuri, dengan dikawal oleh kedua iblis yang pernah ditaklukkan yaitu Qian Li Yan (Si Mata Seribu Li) dan Sun Feng Er (Si Kuping Angin). Qian Li Yan berkulit hijau kebiru-biruan dengan mulut bertaring, dan senjata tombak bercagak. Sun Feng Er berkulit merah kecoklatan, mulutnya juga bertaring dan bersenjata kapak bergagang panjang.</div>
</div>
<div>
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif;"><span style="background-color: #fff2cc; font-size: 14px;"><br /></span></span>
<div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiejN4i5rmgjJxhoH2Qc9JLGX1IW_8x7KkPvntDjJwKdn7lCPtnDMQLIXohn_d9Ww_zNiUppPffoTZzcILm9Kw3RGQ24QxznW78Gin9sAE1IiqKm9VNRQ3UclLauuTzOVP6gkzPJXXDdw4/s1600/18010997_1445471862191003_855700401512779424_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiejN4i5rmgjJxhoH2Qc9JLGX1IW_8x7KkPvntDjJwKdn7lCPtnDMQLIXohn_d9Ww_zNiUppPffoTZzcILm9Kw3RGQ24QxznW78Gin9sAE1IiqKm9VNRQ3UclLauuTzOVP6gkzPJXXDdw4/s320/18010997_1445471862191003_855700401512779424_n.jpg" width="212" /></a></div>
</div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-6407996886547940492017-04-20T08:57:00.002+07:002017-04-20T08:57:26.445+07:00KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - MA CO PO dlm rangka Shejit Bln 3 tgl 23 Imlek Bagian 3 dari 3 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - MA CO PO dlm rangka Shejit Bln 3 tgl 23 Imlek Bagian 3 dari 3 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Menjadi Dewi<br />Sejak kematian sang ayah, Mo Niang setiap hari bersedih dan selalu menangis. Hingga pada tanggal 8 bulan 9 tahun Imlek (987 M), ia pun mengakhiri kepiluannya. Saat itu ia berkata kepada seluruh keluarga dan ibunya bahwa ia akan menyendiri dan menjauhi keramaian duniawi. Ia akan pergi dalam perjalanan yang sangat jauh.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Keesokan harinya, tanggal 9 bulan 9 Imlek (987 M), Lin Mo Niang melakukan persiapan. Ia sembahyang dengan sangat khusyuk sambil merapal kitab-kitab suci. Suasana sangat hening dan memilukan. Seluruh keluarga pun kini yakin bahwa Mo Niang memang bertekad akan pergi jauh.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ibunya meminta Mo Niang untuk tidak pergi seorang diri dan menawarkan seorang pendamping dalam perjalanannya. Namun Mo Niang menolaknya dengan halus dan menyakinkan seluruh keluarga bahwa kini sudah tiba waktunya untuk pergi seorang diri.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Usai memanjatkan doa, tiba-tiba langit di sekitar kediaman keluarga Lin di Pulau Mei Zhou dikelilingi selubung awan putih. Pendar sinar warna-warni yang indah terlihat di atas langit. Banyak orang yang menyaksikan sinar terang dan sosok Dewi Kuan Im berada di atas sebuah awan yang paling terang.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lalu tiba-tiba Lin Mo Niang menatap ke atas dan melompat ke awan. Awan tiba-tiba menutup dan terang cahaya semakin memudar. Akhirnya awan membumbung terbang jauh seiring sinar yang menghilang lenyap… langit pun kembali normal. Lin Mo Niang pun lenyap bersama awan…</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Klenteng Dewi Ma Zu<br />Lin Mo Niang tetap dikenang sampai seribuan tahun. Perempuan yang sudah dianggap sebagai Dewi Ma Zu itu, hingga kini tetap dipuja sebagai "Bunda Pelindung" dan "Bunda Penolong" bagi sebagian besar orang Tiongkok.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Setelah "kepergiannya" yang gaib, di Pulau Mei Zhou (Matsu), sebuah klenteng dibangun untuk pemujaannya. Klenteng itu dikenal sebagai Tian Hou Gong (Istana sang Dewi).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kini, diperkirakan sekitar 5.000-an unit klenteng Ma Zu di dua puluh negara di dunia sudah didirikan. Seluruh klenteng itu dibangun untuk memuja dan sembahyang kepada Dewi Ma Zu oleh sekitar 200 juta jiwa orang yang mempercayainya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Setiap tahunnya, lebih dari sejuta orang memenuhi klenteng itu untuk sembahyang dan meminta berkat pada Dewi Ma Zu. Karena orang Tiongkok percaya bahwa Dewi Ma Zu bisa melindungi dan mengabulkan segala permohonan mereka. Bahkan kaum pelaut di wilayah pantai dan perairan Timur RRC (termasuk Taiwan) memuja Dewi Ma Zu sebagai Dewi Pelindung Laut. Dewi yang melindungi mereka saat melaut.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dua tahun sekali, persisnya pada tanggal 23 bulan 3 dalam penanggalan lunar (kalender China/imlek) dan tanggal 9 bulan 9, pemuja Dewi Ma Zu, berkumpul dan melakukan sembahyang di klenteng Dewi Ma Zu untuk menghormatinya. Tanggal 23 bulan 3 adalah peringatan ulang tahunnya dan tanggal 9 bulan 9 adalah peringatan wafatnya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Hingga kini, Klenteng Ma Zu di Pulau Mei Zhou sebagai klenteng pertama bagi Lin Mo Niang, tetap dipenuhi orang.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bahkan menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Selat Taiwan, Laut China Timur. Klenteng itu dibangun pada masa Dinasti Song sekitar tahun 987 M di puncak sebuah bukit. Ditandai dengan patung Dewi Ma Zu setinggi 14,35 meter. Inilah yang menjadi lambang kebanggaan dan ciri khas budaya penduduk Pulau Mei Zhou.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sejak tahun 1998, pemerintah Pulau Mei Zhou juga telah membangun sebuah Istana Dewi Ma Zu di dekat klenteng tuanya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bangunan istana ini didirikan sepanjang 323 meter dengan lebar bangunan 99 meter. Arsitekturnya ditata seindah mungkin mengikuti garis kontur perbukitan di pulau tersebut. Istana Dewi Ma Zu ini sangat megah.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Mengimbangi kemegahan Potala Palace tempat Dalai Lama Tibet di Lhasa. Bangunan istana untuk menghormati Dewi Ma Zu ini selesai dikerjakan pada 2002. Kini menjadi satu obyek wisata yang cukup tersohor.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sementara di Indonesia, khususnya di Medan, terdapat juga klenteng Dewi Ma Zu (Dewi Macho) di kawasan Jalan Pandu Medan. Selain itu juga tersebar di tepi pantai timur Sumatera dan daerah lainnya.</span></div>
<div style="background-color: #fff2cc; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Bersambung....</div>
<div>
<span style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;"><span style="background-color: #fff2cc; font-size: 14px;"><br /></span></span><div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_SdvNB8ll8JTofGFcCq6HHiivKCbbnn0D3R9nkG4abh-e0MjQ0jaMdPa4PzILeMiwjpATY6ADr5Jt9xN8zs3ro1r_IiSIH7ZLPKNds7q-F9GjGrXweZlsFL2hlgD6NyUnwynCW2Q4P7k/s1600/17951800_1444685092269680_5351672353424115361_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_SdvNB8ll8JTofGFcCq6HHiivKCbbnn0D3R9nkG4abh-e0MjQ0jaMdPa4PzILeMiwjpATY6ADr5Jt9xN8zs3ro1r_IiSIH7ZLPKNds7q-F9GjGrXweZlsFL2hlgD6NyUnwynCW2Q4P7k/s320/17951800_1444685092269680_5351672353424115361_n.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-40316165944610113862017-04-20T08:52:00.001+07:002017-04-20T08:52:50.396+07:00KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - MA CO PO dlm rangka Shejit Bln 3 tgl 23 Imlek Bagian 2 dari 3 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - MA CO PO dlm rangka Shejit Bln 3 tgl 23 Imlek Bagian 2 dari 3 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kebajikan</span><br />
<span style="background-color: #fff2cc;">Ketika menginjak usia 16 tahun, Mo Niang mengalami peristiwa aneh. Suatu hari ia (seperti juga gadis remaja lainnya) sedang mematut diri dengan baju baru di depan cermin bersama teman remaja sebaya di sebuah taman di dekat sebuah sumur. Tiba-tiba , dari dalam sumur muncul sosok lelaki tua misterius. Penampakan itu sangat mengejutkan. Teman-temannya langsung lari ketakutan karena mengira orang tua aneh itu adalah siluman. Namun Mo Niang segera sujud menyembah, karena ia tahu sosok itu adalah jelmaan Dewa. Sang Dewa ternyata membawa sebuah jimat dari kuningan dan memberikannya pada Lin Mo Niang.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sejak mendapat jimat, Mo Niang pun langsung memanfaatkannya untuk menolong sesama. Ia membantu menyembuhkan orang sakit, memberi penghiburan pada yang bersedih, menjauhkan malapetaka dan banyak perbuatan baik lainnya. Kemahirannya dalam pengobatan ini menyebabkan orang-orang di desa menyebutnya sebagai ling nu (gadis mukjizat), long nu (gadis naga) dan shen gu (bibi yang sakti).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pernah suatu kali saat usianya baru 17 tahun, Mo Niang melihat ada kapal yang berlayar di dekat Pulau Mei Zhou yang sedang dipermainkan badai besar. Kapal itu tenggelam dengan cepatnya. Namun Mo Niang segera melompat ke laut dan dengan cekatan ia menyelamatkan seluruh pelaut yang terjebak badai tersebut. Semua awak berhasil diselamatkannya. Dari sini banyak orang yang mendengar tentang kehebatan, dan budi baik Mo Niang. Ia pun semakin terkenal dan dihormati.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ada versi legenda yang mengatakan, pada usia 23 tahun, Mo Niang berhasil menaklukkan 2 orang sakti yang menguasai pegunungan Tao Hua Shan. Keduanya adalah Chien Li Yen yang punya penglihatan sangat tajam dan Hsun Feng Erh yang pendengarannya sangat peka. Setelah dikalahkan akhirnya mereka menjadi pengawalnya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">"Mimpi Buruk"</span><br />
<span style="background-color: #fff2cc;">Lin Mo Niang memang sangat cantik dan baik hati, namun ia tidak pernah menikah. Setidaknya ia memang membaktikan dirinya untuk menolong sesama dan berbuat kebaikan sesuai ajaran kebajikan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Menginjak usia 28 tahun, di musim panas (sekitar tahun 987 M), sebuah "tragedi" terjadi. Saat itu Lin Mo Niang sedang menenun pakaian. Namun karena lelah, ia pun tertidur pulas.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sementara itu ayah dan saudaranya sedang berlayar pulang ke Mei Zhou dari perjalanan jauh. Kapal yang mereka tumpangi diserang badai dan akhirnya tenggelam.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bersamaan dengan itu, Mo Niang bermimpi, ia merasa rohnya melayang-layang di atas permukaan laut. Ia terkejut saat menyaksikan kapal sang ayah tenggelam. Ayah dan saudaranya pun terseret masuk ke dalam amukan badai. Mo Niang segera berenang dan menyelam ke laut untuk menolong mereka. Ia menggigit baju sang ayah sementara dengan tangan yang lain ia menyeret abangnya. Bersusah payah ia mencoba menyelamatkan kedua orang yang dikasihinya itu.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Namun saat penyelamatan masih berlangsung, tiba-tiba ibunya memanggil. Ia pun terkejut dan berteriak kaget, sehingga gigitannya terlepas sementara tangannya tetap menyeret tubuh abangnya. Tetapi saat terbangun Lin Mo Niang mendapati dirinya masih di ruang tenun. Ia pun menceritakan mimpinya itu pada sang ibu. Wang Shi, ibunya, berkata bahwa itu hanya mimpi.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Tetapi tak lama kemudian, sebuah kabar buruk pun datang. Seorang pelaut memberitahu bahwa kapal yang ditumpangi Lin dan putranya tenggelam. Jasad Lin tidak ditemukan, tetapi Hong abangnya berhasil diselamatkan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Mendengar kabar itu, betapa pilu hati Mo Niang. Dalam keadaan sedih ia pun segera berlayar ke laut. Selama tiga hari tiga malam ia berusaha menemukan jasad ayahnya. Pencariannya tak sia-sia. Ia pun kemudian ke Pantai Mei Zhou bersama jasad sang ayah.</span></div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<div style="background-color: #fff2cc;">
Bersambung ...</div>
</div>
<div>
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif;"><span style="background-color: #fff2cc; font-size: 14px;"><br /></span></span>
<div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuRDjCBcwh6DX-U6X0fje5WRI1XviPFHOadlHZAjayfkXVshWM6ac6rxAYXIGpuwbSHUVFqP7TKepvxQiuywf0PgByCuzHU84It_rfrUCKCxr6JG0bN0xn0CzKvJxYRMr1SP5eEsB48iA/s1600/17952481_1444679465603576_6627752709706840962_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuRDjCBcwh6DX-U6X0fje5WRI1XviPFHOadlHZAjayfkXVshWM6ac6rxAYXIGpuwbSHUVFqP7TKepvxQiuywf0PgByCuzHU84It_rfrUCKCxr6JG0bN0xn0CzKvJxYRMr1SP5eEsB48iA/s320/17952481_1444679465603576_6627752709706840962_n.jpg" width="184" /></a></div>
</div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-17632034104691479932017-04-18T14:41:00.002+07:002017-04-18T14:41:31.272+07:00KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - MA CO PO dlm rangka Shejit Bln 3 tgl 23 Imlek Bagian 1 dari 3 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL Legenda Dewi Pelindung Laut Ma Zu / Ma Co (妈祖) - MA CO PO dlm rangka Shejit Bln 3 tgl 23 Imlek Bagian 1 dari 3 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Orang Tiongkok memujanya sebagai Dewi Pelindung Laut (Pelaut)-Chinese Goddess of The Sea. Punya 36 lebih julukan, namun populer sebagai "Bunda Penolong" atau Shunji Fu Ren yang dianugerahkan seorang kaisar dari Dinasti Song.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ma Zu (Mandarin) atau Ma Cho (Hokkian) adalah salah satu dewi dalam kepercayaan orang Tiongkok (termasuk Taiwan). Dipuja karena dikenal sebagai sosok penolong, pelindung (terutama bagi pelaut dan nelayan), dan sangat berbudi luhur. Banyak versi mengenai kisah dewi bernama asli Lin Mo Niang ini, namun semua mengarah pada satu kesamaan. Bahwa ia adalah manusia yang "terpilih" menjadi orang suci.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Legenda Ma Zu (Bunda Pelindung) ini berasal dari masa awal Dinasti Song (960-1279 M) di Tiongkok kuno pada seribu empat puluh tujuh tahun lalu. Adalah keluarga Lin (disebut juga Lim), keturunan mantan Gubernur Provinsi Fu Zian (Tiongkok) bernama Lin Fu. Anaknya bernama Lin Wei Ke menempati sebuah rumah di Provinsi Fu Zian, dekat kota Pu Tian, persisnya di sebuah pulau kecil bernama Mei Zhou (sering juga disebut Pulau Matsu -wilayah RRC).</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lin Wei -seperti juga ayahnya- adalah mantan pejabat pemerintah Tiongkok. Setelah pensiun ia kembali ke kampung halamannya. Menghabiskan masa tuanya dengan bertani dan mempelajari banyak kitab agama dan buku pengetahuan. Ia hidup bahagia, damai dan tenang.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lin dikenal sebagai orang yang sangat saleh, baik budi, suka menolong dan berderma, sehingga sangat dihormati penduduk Mei Zhou. Dari istri tercintanya Wang Shi, Lin memiliki 6 anak, 5 perempuan dan 1 lelaki. Keenam anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang pintar dan cerdas. Namun anak lelakinya bernama Hong bertubuh sangat lemah dan sakit-sakitan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Wang Shi, sangat prihatin dan khawatir pada nasib anak lelakinya. Ia dan suaminya Lin, selalu memohon pada Yang Maha Kuasa agar diberi anak lelaki lagi. Namun yang sehat dan kuat sebagai penerus generasi marga Lin.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kelahiran Lin Mo Niang<br />Suatu hari, Lin dan Wang melakukan sembahyang khusus di klenteng. Mereka memohon kepada Dewi Kuan Im untuk mengabulkan harapan mereka untuk mendapatkan seorang anak lelaki lagi. Malam harinya setelah pulang dari klenteng, Wang Shi pun bermimpi. Ia bermimpi didatangi Dewi Kuan Im yang mengatakan bahwa semua amal dan kebajikan pasangan Lin dan Wang pantas mendapat balasan. Sang Dewi memberi Wang sebuah pil bundar sebesar kelereng dan menyuruh menelannya. Wang Shi pun menelan pil tersebut.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Setelah menelan pil itu Wang Shi pun mengandung. Ia hamil selama 12 bulan. Tepat pada malam tanggal 23 bulan 3 tahun Imlek (960 M), langit di wilayah Barat Laut Mei Zhou memendarkan cahaya merah terang. Menerangi rumah Lin dan Wang. Dibarengi sinar warna-warni yang memukau, Wang Shi pun melahirkan seorang bayi perempuan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Walau heran mengapa diberi anak perempuan, Lin dan Wang tetap bersyukur juga. Sebulan sudah kelahirannya, anak tersebut tidak pernah sekali pun menangis. Karena itulah Lin memberi nama padanya Mo Niang (Mo artinya diam; Niang artinya perempuan), "Perempuan Pendiam".</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Masa Kecil<br />Sejak kecil Lin Mo Niang sangat berbeda dari anak seusianya. Ia tampak lebih cerdas, bijak dan terampil. Sejak umur 8 tahun, ia sudah tertarik pada pengetahuan dan buku. Kelebihannya, sekali baca, Mo Niang akan tetap mengingat apa yang telah dibacanya. Jika ada yang ingin diketahuinya, ia selalu rajin bertanya pada orang dewasa, sampai sedetail-detailnya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Umur 10 tahun, Mo Niang sudah rajin sembahyang dan mempelajari isi kitab-kitab suci Buddha. Sampai akhirnya diusia 13 tahun ia sudah menamatkan semua pelajaran dan menguasai banyak pengetahuan dan keterampilan, termasuk dalam bidang agama dan kepercayaan. Ia berkembang menjadi remaja yang sangat cerdas, kritis dan suka menolong. Ia pun menjadi sangat dihormati penduduk Mei Zhou dan sekitarnya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Satu kesenangan Mo Niang, yaitu ia sangat menyukai air. Kehidupan di tepi laut menempa dirinya menjadi seorang perempuan yang tak pernah gentar menghadapi dahsyatnya gelombang dan angin badai yang menghantui para pelaut. Di seluruh pulau, ia dikenal sebagai jagoan renang bahkan di gelombang laut yang besar sekali pun.</span></div>
<div style="background-color: #fff2cc; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Saat remaja ini, Mo Niang pernah bertemu seorang pertapa tua. Si pertapa merasa pengetahuan umumnya ternyata masih kalah dengan Mo Niang. Dari "orang pintar" ini lah kemudian Mo Niang mendapat pelajaran mengenai taktik dan strategi militer, pengenalan dan penggunaan alat-alat perang, sampai beberapa ilmu "rahasia" leluhur.</div>
<div>
<div style="background-color: #fff2cc; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGS6j-HKXb4jS7Bat15EufdhipLFi9Vx_vCgpolaPp9csIZej6SgBbb63Fgyqp7hx_8YwHZS7G4lGucbYW2C3dirbM2Cp-6hDzGa9wUlm180Pc98EsB-bj_gNfjJT-gm2V8JQc_jbT42Q/s1600/17990861_1443804882357701_4281984688151271247_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGS6j-HKXb4jS7Bat15EufdhipLFi9Vx_vCgpolaPp9csIZej6SgBbb63Fgyqp7hx_8YwHZS7G4lGucbYW2C3dirbM2Cp-6hDzGa9wUlm180Pc98EsB-bj_gNfjJT-gm2V8JQc_jbT42Q/s320/17990861_1443804882357701_4281984688151271247_n.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-70615488760015234472017-04-18T11:19:00.002+07:002017-04-18T11:19:23.066+07:00KISAH DAN ASAL USUL DU DI PA PHO / TU THI PHO PHO ( 土地伯婆) - Sa Gwee Cap Peh Imlek 2568. Hari Sejit Tu Ti Pa Po 土地伯婆 Bag 2 dari 2 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL DU DI PA PHO / TU THI PHO PHO ( 土地伯婆) - Sa Gwee Cap Peh Imlek 2568. Hari Sejit Tu Ti Pa Po 土地伯婆 Bag 2 dari 2 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada kawasan pedesaan, ia seringkali digambarkan memiliki seorang istri, Tu Di Po (土地婆 tǔ dì pó, secara harafiah berarti Dewi Bumi), pada altar -berada disebelahnya. Ia dinilai sebagai seorang dewi yang setara dan penuh kebaikan seperti suaminya, atau sebagai seorang wanita tua yang menggerutu yang menunda doa suaminya, hal ini menjelaskan <span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">mengapa seseorang tidak selalu mendapatkan perlakuan adil atas kelakuan yang baik.[1]</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Cerita lain menyampaikan bahwa Tu Di Po seharusnya adalah seorang wanita muda. Setelah Tu Di Gong menerima peringkat langit, ia memberikan segala sesuatu yang masyarakat minta. Ketika salah satu dari dewa turun ke Bumi untuk melakukan pemeriksaan, ia melihat bahwa "Tu Di Gong membagikan berkat tidak seperlunya. Segera setelah itu, dewa tersebut kembali ke Istana Langit dan menyampaikan kepada Kaisar.[1]</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Setelah Kaisar mendengar berita tersebut, ia mengetahui bahwa ada seorang wanita yang akan dibunuh, tetapi wanita itu tidak bersalah. Oleh karena itu, Kaisar memerintahkan seorang dewa untuk turun ke Bumi dan membawa wanita tersebut ke langit. Ketika wanita itu dibawa ke langit, Kaisar menganugerahinya sebagai istri Tu Di Gong. Ia diperintahkan untuk memantau seberapa banyak berkat yang dibagikan oleh Tu Di Gong dan berkat tersebut tidak seharunya dibagikan secara sia-sia. Hal inilah yang menyebabkan banyak penganut tidak ingin menyampaikan doa kepada Tu Di Po karena takut jika Tu Di Po tidak memperbolehkan Tu Di Gong memberikan berkat kemakmuran yang banyak kepada mereka.[1]</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGrMWTiVqZZk4O6qrDgJ_IRIrlZOH4l6inhH-yRrFJu5b_j1piFEmSGMvIsXRyeD-HFjjEcZg9w6fMjuJ71c3DogR1P_821oXZyIXy7RFfP9IhLz_TotLTy4Ceo2Uaa8zoAh4xsFjSU-8/s1600/18010187_1443800235691499_4520508063382727868_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGrMWTiVqZZk4O6qrDgJ_IRIrlZOH4l6inhH-yRrFJu5b_j1piFEmSGMvIsXRyeD-HFjjEcZg9w6fMjuJ71c3DogR1P_821oXZyIXy7RFfP9IhLz_TotLTy4Ceo2Uaa8zoAh4xsFjSU-8/s400/18010187_1443800235691499_4520508063382727868_n.jpg" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-24949086555405654732017-04-18T09:28:00.004+07:002017-04-18T09:28:46.843+07:00KISAH DAN ASAL USUL DEWI KESUBURAN / KELAHORAN PERAWATAN ANAK (ZHU SHENG NIANG NIANG ) 注生娘娘 SHEJIT BLN 3 TGL 20 Bag 2 dari 2 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL DEWI KESUBURAN / KELAHORAN PERAWATAN ANAK (ZHU SHENG NIANG NIANG ) 注生娘娘 SHEJIT BLN 3 TGL 20 Bag 2 dari 2 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Zhu Sheng Niang Niang 注 生 娘娘<br />Dewi Kelahiran dan Perawatan Anak</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dewi kelahiran anak atau Zhu Seng Naing Niang adalah Dewi Kesuburan dalam Agama TAO. Beliau banyak disembah oleh masyarakat Hokkien dan Teochew dan ulang tahunnya dirayakan pada hari ke-20 bulan lunar ke-3.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Disebutkan dalam dinasti Ming, Keagungan para dewa (封神榜), Dewi Zhu Sheng Niang Niang bertanggung jawab atas kehamilan, melahirkan bayi, perlindungan ibu dan anak. Beliau memegang sebuah buku dan kuas tulis yang mencerminkan praktek masyarakat Tiongkok menuliskan nama anak yang baru lahir dalam catatan silsilah keluarga.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Banyak Tao Kwan dan kuil memiliki Patung sosok Dewi Zhu Sheng Niang Niang yang didedikasikan untuk Beliau. Umat yang berharap memilik anak berdoa da memohon bantuan kepada Dewi Zhu Sheng Niang Niang agar segera Hamil diberikan keturunan yang baik (anak yg sempura jiwa raganya) serta lancar dan selamat saat persalinan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada zaman kuno, ketika pengetahuan dan teknologi reproduksi yang terbatas, pasangan yang ingin memiliki anak hanya bisa berdoa kepada Dewi untuk diberkati. Demikian pula, ketika masalah kesehatan sangat mendasar, melahirkan bisa berbahaya bagi ibu dan anak dan lagi orang hanya dapat memohon bantuan kepada Dewi Zhu Sheng Niang Niang.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ilmu kedokteran saat ini telah berkembang pesat untuk menjamin keselamatan ibu dan anak selama kehamilan dan persalinan. Tapi itu tidak membatasi peran Dewi Zhu Sheng Niang Niang. Apa yang telah berubah adalah sifat bantuan tapi pada dasarnya masih bergulir masalah yang sama untuk hamil dan melahirkan anak, serta mohon Keturunan yang baik bagi keluarganya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">ilmu kedokteran meskipun kemajuannya sangat pesat masih memiliki keterbatasan. Pengobatan in-vitro (bayi tabung) misalnya dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan tetapi tidak bisa menjanjikan konsepsi pasti berhasil hamil. Banyak wanita berdoa kepada Dewi Zhu Sheng Niang Niang selama perawatan in-vitro mereka. IV atau tidak, banyak wanita terus berdoa kepada Dewi Zhu Sheng Niang Niang mohon berkah baginya untuk hamil anak yang baik, sehat dan sempurna fisik dan jiwanya serta persalinan yang aman.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pikiran dan tubuh<br />Penelitian medis telah menemukan titik hubungan yang kompleks antara pikiran dan tubuh. Berdoa kepada Dewi Zhu Sheng Niang Niang,sangat membantu harapan dan keyakinan yang besar dalam diri umat wanita untuk bisa hamil ,karena itu memiliki dasar ilmiah dalam meningkatkan peluang kehamilan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Baik itu ilmu pengetahuan atau Keimanan, Dewi Zhu Sheng Niang Niang berkaitan dengan aspirasi perempuan untuk memiliki anak dan untuk dapat merasakan kepuasan menjadi seorang ibu, peduli, mencintai dan memelihara anak mereka yang baru lahir…….</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSogaIOqnHydmWCIdZDdZ1hWd0AwQnSF1fLMMEDqwHsgg1AAeSPmE4v_uG4K3HYRpZzWANMlMnkwhVw7rX97aE_qzElf28LKY2H_ou8DKSZijNIesW8mw6BgE9gpzpDeLPzU04JIzgPE/s320/18033963_1443797119025144_3170493688972473750_n.jpg" width="320" /></span></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-4565723856558792392017-04-17T10:36:00.003+07:002017-04-17T18:06:03.192+07:00KISAH DAN ASAL USUL DEWI KESUBURAN. (ZHU SHENG NIANG NIANG ) 注生娘娘 SHEJIT BLN 3 TGL 20 Bag 1 dari 2 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL DEWI KESUBURAN.<br />(ZHU SHENG NIANG NIANG ) 注生娘娘 SHEJIT BLN 3 TGL 20 Bag 1 dari 2 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Zhu Sheng Niang Niang 注生娘娘(Cu Seng Nio<br />Nio - Hokkian) secara umum disebut Zhu Sheng<br />Ma. Hari lahirnya diperingati pada tanggal 20<br />bulan 3 Imlik Dewi ini mempunyai tugas khusus<br />yaitu memberikan kehamilan bagi wanita yang<br />telah menikah. Seteiah wanita tersebut hamil,<br />tugasnya selesai dan digantikan oleh Ling Shui<br />Fu Ren 臨水夫人 yang melindungi wanita itu<br />sampai saat kelahirannya.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada hari tahunan Zhu Sheng Niang Niang 注生娘娘, para wanita membawa sesajian berupa<br />samsing dan arak manis. Mereka berbondong-<br />bondong ke depan altarnya. Yang belum<br />mempunyai anak, meminta anak, yang telah<br />dikaruniai anak memohon perlindungan akan<br />keselamatan putranya. Kalau kebetulan ada anak yang sakit, sang ibu membawanya untuk<br />dimintakan obat atau "FU".</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Apabila diijinkan oleh sang Dewi melalui POA PWEE, hiasan tusuk konde bunga yang diletakkan di depan patungnya, boleh<br />diambil oleh yang bersangkutan dan ditancapkan dirambutnya sendiri lalu dibawa pulang. Untuk memohon kesembuhan putranya, mereka boleh mengambil sepasang sepatu kecil yang digantung dengan benang didepan altar.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Seteiah selesai bersembahyang, sepatu tersebut dikalungkan di leher anak itu. Kalau kemudian permohonannya terkabul, yang bersangkutan akan mengganti tusuk konde bunga dan sepatu kecil itu dengan yang baru dan di letakkan kembali di depan patung Zhu Sheng Niang Niang.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ada juga yang sejak dari rumah telah menyiapkan perhiasan kalung yang berbentuk<br />induk kunci (gembok) atau uang kuno dan<br />sebagainya. Anak tersebut dibawa bersembahyang di depan altar sang Dewi dan<br />benda - benda tersebut dikalungkan dilehernya,<br />dengan harapan semoga dia diberkahi umur<br />panjang.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Biasanya anak tersebut sampai dewasa<br />pun masih sering datang ke depan altar Zhu<br />Sheng Niang Niang untuk menyampaikan terima kasih.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Di altar pemujaam Zhu Sheng Niang Niang<br />seringkali tampak gambar atau patung 12 orang inang pengasuh yang masing - masing<br />menggendong seorang anak. Siapakah Zhu Sheng Niang Niang ini, sulit untuk dijelaskan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sebagian orang berpendapat bahwa Zhu Sheng<br />Niang Niang adalah Bi Xia Yuan Jun 碧霄元君<br />(Pek He Goan Kun - Hokkian), sementara yang<br />lain menganggap bahwa kedudukan Zhu Sheng<br />Niang Niang biasanya dijabat oleh wanita -<br />wanita suci yang semasa hidupnya selalu<br />berbuat kebajikan, welas asih, serta baik hati.<br />Masa jabatannya terbatas dan dijabat secara<br />bergiliran seperti halnya Tu Di Gong, sang Dewa<br />Bumi.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Zhu Sheng Niang Niang dipuja terutama<br />sekali di Propinsi Fujian, dan Taiwan. Di Propinsi Zhejiang ada yang mirip sekali dengan Zhu Shen Niang Niang, yang disebut Zi Mu Niang Niang (Cu Bo Nio Nio - Hokkian)</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Rupa patung Zi Mu Niang Niang ini mirip dengan Zhu Sheng Niang Niang tapi anak - anak yang menyertainya lebih banyak. Bahkan ada satu kelenteng yang memuja Zi Mu Niang - Niang, temboknya penuh dengan gambala anak - anak kecil. Berbeda dengan Zhu Sheng Niang Niang, Zi Mu Nian Niang mempunyai asal - usul yang jelas.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Menurut "sejarah, Zi Mu Nian Niang adalah istri<br />kaisar pertarna dinasti Zhou (1122 - 247 SM),<br />Wen Wang yang bernama Tai Si. Tai Si melahirkan putra yang kemudian menggantikan<br />Wen Wang menjadi raja dengan gelar Wu Wang<br />(Bu Ong - Hokkian)</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada jaman dahulu orang Tionghoa umumnya<br />menyukai banyak keturunan sebab itu Zhu Sheng Niang Niang banyak dipuja di kelenteng -<br />kelenteng bersama Tu Di Gong ( Dewa Bumi ).<br />Tu Di Gong dipuja tersendiri dalam kelenteng<br />khusus, sebaliknya Zhu Sheng Niang Niang tidak mempunyai kelenteng terpisah. Ia biasanya dipuja sebagai pelengkap kelenteng yang memuja dewa lain.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Di Semarang, pemujaan Zhu Sheng Niang Niang<br />terdapat di Kelenteng See Ho Kiong sebagai<br />pelengkap, karena disitu pemujaan terutama<br />ditunjukan kepada Tian Shang Sheng Mu 天上圣母 (Thian Siang Seng Bo - Hokkian atau Dewi Tara Sarmudera ).</span></div>
<div style="background-color: #fff2cc; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Bersambung....</div>
<div>
<div style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPVDCbz-Ak6NCgC0reYUbbkaiHdaD8c-UEM_K2-yvAW51GE0S5G4-2aUbU-3nqqdvGGGYtCK2uGAPH_Pkq1cJpiAr2qpcswOaOGi1vzJdCvShkLxqUJZa0KTRRJKCp8JIScfDvB3SRZZw/s1600/17862846_1441728949231961_7219271119333872012_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPVDCbz-Ak6NCgC0reYUbbkaiHdaD8c-UEM_K2-yvAW51GE0S5G4-2aUbU-3nqqdvGGGYtCK2uGAPH_Pkq1cJpiAr2qpcswOaOGi1vzJdCvShkLxqUJZa0KTRRJKCp8JIScfDvB3SRZZw/s320/17862846_1441728949231961_7219271119333872012_n.jpg" width="185" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-19059624086719582492017-04-17T10:35:00.001+07:002017-04-17T18:06:12.103+07:00KISAH DAN ASAL USUL DU DI PA PHO ( 土地伯婆) - Sa Gwee Cap Peh Imlek 2568. Hari Sejit Tu Ti Pa Po 土地伯婆 Bag 1 dari 2 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL DU DI PA PHO ( 土地伯婆) - Sa Gwee Cap Peh Imlek 2568. Hari Sejit Tu Ti Pa Po 土地伯婆 Bag 1 dari 2 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Tu Ti Pa Kung juga memiliki istri yang kita kenal sebagai Tu Ti Pa Po, Ada juga yang ditampilkan dengan berpasangan, yaitu Tu Di Gong di sebelah kiri, dan TuD i Po (Nenek Tu Di) disebelah kanan.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">明日丁酉年三月十八日 乃 土地伯婆聖誕吉慶。<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><br />Tu Ti Pa Kung juga memiliki istri yang kita kenal sebagai Tu Ti Pa Po</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">丁酉年三月十八日 乃 土地伯婆聖誕吉慶。</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bersambung...</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-Z7n7w-NSV8R3IMAlqaC7FhYCv3HowpkCF_mve6dtvkOQjlYk3_d6eq1LOmbOEJAWefzkuxetjPVFde2OOoT7FZOPLje8QQB8Vdrm-9HKGB-1fulwcRugdeVD_qQSf4AHmVfTacWdn8/s1600/17951764_1441702725901250_5264675932615496069_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-Z7n7w-NSV8R3IMAlqaC7FhYCv3HowpkCF_mve6dtvkOQjlYk3_d6eq1LOmbOEJAWefzkuxetjPVFde2OOoT7FZOPLje8QQB8Vdrm-9HKGB-1fulwcRugdeVD_qQSf4AHmVfTacWdn8/s320/17951764_1441702725901250_5264675932615496069_n.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-66986277653559360342017-04-17T10:33:00.000+07:002017-04-17T18:06:29.335+07:00KISAH DAN ASAL USUL DEWA MATAHARI DAN DEWI REMBULAN ( RI SHEN, YUE SHEN ) Shejit Bln 3 tgl 19 Imlek Dewa Matahari<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL DEWA MATAHARI DAN DEWI REMBULAN ( RI SHEN, YUE SHEN ) Shejit Bln 3 tgl 19 Imlek Dewa Matahari</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ri Shen (Jit Sin - Hokkian) yaitu Dewa<br />Matahari secara umum disebut Tai Yang Gong<br />(Thay Yang Kong - Hokkian) atau Paduka<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><br />Surya, dan Yue Shen (Gwat Sin - Hokkian)<br />seringkali disebut Tai Yin Niang (Thay Im Nio -<br />Hokkian) atau Ibu Candra.</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pemujaan terhadap bulan, matahari sudah ada<br />sejak jaman purba dan bukan hanya monopoli<br />bangsa Tiongkok saja. Pemujaan ini termasuk<br />pemujaan kenegaraan di mana para pegawai<br />kerajaan bersujud dan menyediakan sesaji di<br />depan papan roh Dewa Matahari.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sedang pemujaan terhadap Dewi Rembulan diadakan bertepatan dengan pesta panen disaat bulan purnamanya, tanggal 15 bulan 8 Imlek.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada saat ini biasanya orang-orang bersama<br />keluarganya menyalakan Hio dan bersujud<br />kepada Dewi Rembulan di halaman rumah<br />mereka.Ri Shen atau Dewa Matahari dikenal<br />juga dengan nama Tai Yang Di Jun (disingkat<br />Tai Yang Gong saja), Yue Shen atau Dewi<br />Rembulan disebut juga Tai Yin Huang Jun (Tai<br />Yin Niang) atau Yue Fu Chang E (Chang E dari<br />istana rembulan).</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sedangkan peringatan Zhong Qiu (Tiong Tjhiu<br />- Hokkian) yang jatuh pada tanggal 15 bulan 8<br />(Pwee Gwee Cap Go) dianggap sebagaihari<br />lahirnya Tai Yin Niang alias Chang E.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Umumnya mereka bersembahyang dengan<br />menyediakan sebuah meja kecil di kebun pada<br />saat bulan purnama dengan menyajikan buah-<br />buahan dan bunga segar.Pemujaan terhadap<br />bulan dan matahari ini hanyalah sebagai<br />peng-hormatan terhadap keduanya, jarang<br />diwujudkan dalam bentuk patung atau gambar.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Umumnya orang-orang menghadap ke arah<br />kedua benda angkasa itu saat bersembahyang, jarang ada kelenteng yang didirikan untuk mereka. Di Tainan hanya ada sebuah kelentengsaja yang terdapat patung Dewi Rembulan dan Dewa Matahari, yaitu di kelenteng San Guan Tang.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Di Indonesia pemujaan terhadap Matahari dan Rembulan amatlah sedikit. Dari pengamatan kami pemujaan terhadap Dewi Rembulan dan Dewa Matahari dapat kita jumpai dikelenteng di JI. Gondoman, Yogyakarta.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kelenteng Giok Hong Tian di Singapura meletakkan Tai Yang Gong dan Tai Yin Niang di kanan dan kiri altar utama Yu Huang Da Di.Kelenteng Guan Yin Tang, jalan Telok Blangah Drive di kota itu, juga menempatkan pemujaan terhadap Tai Yang Gong dan Tai Yin niang . **</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sumber: buku Dewa _ Dewi kelenteng hal 68 -- 72</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivk13doTxNhDSIWIUdFk8fu1-8HGEkdq2tph5LQsfwkXiBgK7FF-JDQTvqRINDwxMUZ5mlXzsq_2GJvoxlZfkCEFLj-lei0_yRf6Y-CTWvIxyTqPYa6SZqwznRgKyhNUu27_OQpDFukiA/s1600/17952573_1441697382568451_1030101114006158544_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivk13doTxNhDSIWIUdFk8fu1-8HGEkdq2tph5LQsfwkXiBgK7FF-JDQTvqRINDwxMUZ5mlXzsq_2GJvoxlZfkCEFLj-lei0_yRf6Y-CTWvIxyTqPYa6SZqwznRgKyhNUu27_OQpDFukiA/s320/17952573_1441697382568451_1030101114006158544_n.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-84299014602434025402017-04-17T10:31:00.000+07:002017-04-17T18:07:05.263+07:00Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 5 dr 5 Tulisan - Tamat<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 5 dr 5 Tulisan - Tamat</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kaisar Kuning Jubah Putih</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir di musim gugur (September, Oktober, November)</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: #fff2cc; color: #1d2129; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Hai</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lahir pada Kepala Kaisar</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Situasi kelahiran ini sangat bermanfaat bagi anak-anak perempuan, karena hal ini menunjukkan Anda akan memiliki kehidupan yang sangat nyaman dan stabil dengan banyak keberuntungan dan kemakmuran keberuntungan. Namun kedua jenis kelamin akan mendapatkan keuntungan dari nasib baik indah dilahirkan di kepala kaisar di musim gugur.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tze & Choh</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lahir pada Tangan Kaisar</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan lahir, karena ada janji kekayaan yang berasal dari empat arah. Setiap kali Anda bepergian, Anda akan bertemu dengan orang berdiri tinggi yang akan membantu dan membantu Anda. Anda akan mendapatkan keuntungan dengan pergi ke luar negeri untuk belajar atau bekerja.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cher & Wu</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lahir pada Bahu Kaisar</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Situasi kelahiran ini menunjukkan bahwa ada kemakmuran keberuntungan dan Anda akan menjadi kaya di usia pertengahan Anda. Anda juga akan memiliki bantuan saudara Anda, terutama saudara-saudara Anda. Anda diberkati dengan banyak teman sejati.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sen</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lahir pada Perut Kaisar</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Situasi kelahiran ini menunjukkan bahwa Anda akan menjaga perusahaan dengan banyak orang pintar. Mereka adalah orang-orang yang unggul dalam karir mereka dan studi mereka dan kehadiran mereka dalam hidup Anda akan menginspirasi Anda untuk menjadi ambisius. Kebahagiaan membawa keberuntungan, sehingga Anda harus mengembangkan disposisi bahagia dan menjadi tersenyum setiap saat.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mao & Wei</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lahir pada Dada Kaisar</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anda akan menikmati banyak makanan dan pakaian selama usia pertengahan Anda. Anak Anda dan cucu akan membawa Anda banyak kebahagiaan dan kepuasan, sehingga Anda memiliki cukup luar biasa keturunan keberuntungan. Mereka dengan situasi kelahiran ini akan mendapatkan keuntungan jika mereka menikah di usia muda dan memulai sebuah keluarga di usia dua puluhan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yiu & Yu</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lahir pada Lutut Kaisar</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anda akan perlu bekerja sangat keras selama tahun-tahun awal Anda dan mungkin ada beberapa kemunduran, tapi Anda diberkati dengan nasib baik di kemudian hari. Mereka yang memiliki situasi kelahiran ini harus bersukacita dan tidak pernah merasa putus asa, karena keberhasilan mereka ketika mereka lebih tua akan lebih dari make up untuk kemunduran mereka mungkin mengalami pada tahun-tahun awal mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Shih & Shen</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lahir pada Kaki Kaisar</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seluruh hidup Anda akan aman dan damai dan tidak ada yang takut dalam hal disakiti oleh orang lain. Jika Anda ambisius dan memiliki tekad untuk berhasil, Anda dapat mencapai ketinggian yang besar profesional. Bahkan jika Anda tidak mencapai puncak, Anda tetap akan puas dengan apa yang Anda miliki. Disinilah letak rahasia kebahagiaan Anda.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sumber :<a href="http://kuanyinlots.blogspot.com/2009/02/emperor.html" rel="nofollow noopener" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" target="_blank">http://kuanyinlots.blogspot.com/2009/02/emperor.html</a><br />
(Dalam bahasa inggris)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJDxzQJpOBvP-TYVUfImAO5IoyNrlhK9I5_Kc4yLqChVPdHvuqxObJPbLBIuI3m5oknZY7Yoy50DFdo6EquKrKHfqFf2H9TUAo5dryYmA5xBhp1Vw0mKio9TMmUES57xgHoNRP1nWKXU/s1600/17861639_1439335042804685_3792079438302213724_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJDxzQJpOBvP-TYVUfImAO5IoyNrlhK9I5_Kc4yLqChVPdHvuqxObJPbLBIuI3m5oknZY7Yoy50DFdo6EquKrKHfqFf2H9TUAo5dryYmA5xBhp1Vw0mKio9TMmUES57xgHoNRP1nWKXU/s400/17861639_1439335042804685_3792079438302213724_n.jpg" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-83811820687639738592017-04-17T10:26:00.000+07:002017-04-17T18:07:05.260+07:00Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 4 dr 5 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 4 dr 5 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kaisar Kuning Jubah Merah</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir di musim panas (Juni, Juli, Agustus)</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Wu</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Kepala Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ini merupakan indikasi menguntungkan, karena siapa pun lahir pada kepala Kaisar di musim panas tidak akan memiliki kekhawatiran. Tidak ada hambatan dan kesulitan dalam seluruh hidup orang ini. Ini juga menunjukkan orang yang akan memiliki kecerdasan yang sangat baik, dan yang baik di pemikiran strategis dan perencanaan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Tze & Choh</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Tangan Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Situasi kelahiran ini menunjukkan bahwa Anda akan memiliki lebih dari cukup uang dan bisnis keberuntungan. Nasib baik Anda meningkatkan dengan tahun dan Anda akan mencapai sukses besar selama tahap kehidupan Anda.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Mao & Yu</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Bahu Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Anda sangat beruntung jika Anda memiliki situasi kelahiran ini, karena membawa Anda seumur hidup kekayaan dan kemakmuran, kurang untuk apa-apa. Anda akan mengumpulkan kekayaan selama hidup Anda, dan di usia tua Anda, Anda akan memiliki banyak sifat. Jika Anda menjalani kehidupan yang terhormat, Anda akan diberkati dengan banyak cucu dan hidup sampai usia tua.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Cher</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Perut Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Situasi kelahiran ini menunjukkan ada banyak untuk makan dan lebih dari pakaian yang cukup untuk memakai dan menikmati. Ada keberuntungan keberuntungan dari empat puluhan Anda dan seterusnya. Anda tidak perlu khawatir tentang usia tua Anda untuk Anda akan baik tampak.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Wei & Hai</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Dada Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Situasi kelahiran ini menunjukkan bahwa Anda akan memiliki orang tua yang penuh kasih dan dikelilingi oleh bangsawan dan orang-orang penting. Apa yang Anda membuat keberuntungan Anda saat lahir akan tergantung pada usaha Anda sendiri.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Shen & Shih</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Lutut Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ini akan sulit bagi Anda untuk diberikan pengakuan untuk pekerjaan yang Anda lakukan. Akan ada kendala yang dapat berdiri di jalan Anda dan kecuali Anda dapat mengatasi kurangnya pengakuan keberuntungan, oleh usia pertengahan, Anda akan habis.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Yiu & Sen</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Kaki Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Situasi kelahiran ini membawa kehidupan yang mudah di mana segala sesuatu berasal mudah, terutama untuk mereka yang lahir laki-laki. Juga, jika Anda dari jenis kelamin laki-laki, kemungkinan Anda akan memiliki lebih dari satu istri. Wanita akan menemukan Anda tak tertahankan. Anda akan diberkati jika Anda memiliki sikap yang baik dan motivasi yang murni.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bersambung...</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtsbp2DV2oKownjUxFvkTZaGd8ee3L9X1JPi_5brAvxO7ExMhfwIQweNVQPYg8BF1RbNTqy8G_AFC2F3Hv1omjHAPWC98H6PJHRmbRXBvTgff0fyS3RzYDC7l8JMrc87NCxyKHMc9Widw/s1600/17523193_1439331962804993_4305453777963778506_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtsbp2DV2oKownjUxFvkTZaGd8ee3L9X1JPi_5brAvxO7ExMhfwIQweNVQPYg8BF1RbNTqy8G_AFC2F3Hv1omjHAPWC98H6PJHRmbRXBvTgff0fyS3RzYDC7l8JMrc87NCxyKHMc9Widw/s400/17523193_1439331962804993_4305453777963778506_n.jpg" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-10405125250576564662017-04-17T10:24:00.004+07:002017-04-17T18:07:05.242+07:00Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 3 dr 5 Tulisan<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 3 dr 5 Tulisan</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kaisar Kuning Jubah Hijau<br />Lahir di musim semi (Maret, April, Mei)</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Cher<br />Lahir pada Kepala Kaisar<br />Anda akan memegang posisi tinggi dalam kehidupan. Anda memiliki kekuatan dan kemampuan intelektual yang besar. Anda juga diberkati dengan kebijaksanaan. Orang ini memiliki kewenangan, kekuasaan dan tanggung jawab. Orang seperti itu harus baik dibesarkan dan dididik dengan benar.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Tze & Wei<br />Lahir pada Tangan Kaisar<br />pencapaian Anda akan menjadi rata-rata dan lebih bermanfaat jika Anda bekerja di mulai proyek Anda sebagai kedua-in-command dan bukan sebagai pemimpin. Anda dapat bangkit tinggi menjadi tangan-orang yang tepat dari seseorang yang kuat dan kaya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Mao & Yu<br />Lahir pada Bahu Kaisar<br />Anda tidak akan pernah kekurangan pakaian di punggung Anda, yang berarti Anda akan selalu dapat membuat hidup yang baik. Tidak akan ada kekurangan kebutuhan dasar hidup, termasuk memiliki rumah dan properti.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Wu<br />Lahir di Perut Kaisar<br />Keberuntungan serius Anda dimulai hanya dalam usia pertengahan ketika Anda akan menikmati keberuntungan besar dalam hal kemewahan hidup. Ada banyak makanan, pakaian dan semua kesenangan materi dalam kehidupan ini.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Choh & Hai<br />Lahir pada Dada Kaisar<br />Anda akan melalui banyak perubahan dalam hidup Anda dan Anda mendapatkan lebih tinggi menaiki tangga sosial, Anda akan mengubah banyak. Transformasi ini mungkin baik atau buruk dan disarankan bahwa jika Anda berada dalam situasi ini, Anda harus berusaha untuk berubah menjadi lebih baik dan menjadi lebih rendah hati karena Anda menjadi lebih penting dalam pekerjaan dan kehidupan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Shen & Shih<br />Lahir pada Lutut Kaisar<br />Anda harus perjalanan besar dalam hidup Anda, sehingga Anda dapat melihat hal ini sebagai baik atau buruk, tergantung pada apakah Anda menikmati perjalanan atau tidak. Profesional, hidup Anda akan penuh perjalanan. Dan seperti petualang, hidup adalah gelisah dan sementara.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sen & Yiu<br />Lahir pada Kaki Kaisar<br />Ini menunjukkan bahwa akan ada dua pernikahan dalam hidup Anda. Hal ini terutama berlaku untuk perempuan lahir ke posisi ini. Untuk pria, yang lahir pada kaki Kaisar menunjukkan sifat gelisah yang tidak mudah untuk menyenangkan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj08DkvWQENO6c0jyeL4Rk1aH-YcJ_mgGfR-7fGpbSuc1xgaR8HZrqCn4dUeIZi6txchYA0kRm8Tr7aY6wVFvHXxGNsVvTvwC6Uyr-6zbbeX7FnCZv-h8zJVIQ7azfpbFvd-rD-qdSJptM/s1600/17861701_1439330466138476_8889804990362257452_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj08DkvWQENO6c0jyeL4Rk1aH-YcJ_mgGfR-7fGpbSuc1xgaR8HZrqCn4dUeIZi6txchYA0kRm8Tr7aY6wVFvHXxGNsVvTvwC6Uyr-6zbbeX7FnCZv-h8zJVIQ7azfpbFvd-rD-qdSJptM/s400/17861701_1439330466138476_8889804990362257452_n.jpg" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-43582550719607797202017-04-17T10:20:00.002+07:002017-04-17T18:07:05.250+07:00Tour of Duty - Kelenteng Hiap Thian Kiong (Kwan Seng Tee Koen) & Vihara Satrya Budhi Bandung - Jl Kelenteng 223A Bandung (Bag 2 - 2 Tulisan)<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Tour of Duty - Kelenteng Hiap Thian Kiong (Kwan Seng Tee Koen) & Vihara Satrya Budhi Bandung - Jl Kelenteng 223A Bandung (Bag 2 - 2 Tulisan)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Vihara atau sering disebut kelenteng atau klenteng setiap kali tahun baru China selalu terlihat berbenah. Demikian pula dengan sejumlah kelenteng yang ada di Kota Bandung. Salah satunya adalah Kelenteng Satya Budhi yang berlokasi di Jalan Kelenteng No 223 A, Kota Bandung.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salah seorang pengurus kelenteng menyebutkan bahwa kelenteng ini merupakan yang tertua di Jawa Barat (Jabar). Usianya ditaksir sudah diatas 125 tahun. Di kelenteng tersebut nampak prasasti yang menceritakan pembangunan kelenteng dan kegiatan renovasinya. Ditulis kelenteng dibangun pada abad ke-19 tepatnya tahun 1896.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada awalnya kelenteng tidak bernama Satya Budhi namun Xie Tian Gong. Perubahan nama dilakukan sejak masa orde baru yang pada saat itu memang anti dengan nama-nama yang berbau bahasa China. Nama Satya Budhi pun dipakai hingga kini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain sebagai tempat berdoa bagi warga tionghoa atau keturunan, kelenteng tersebut juga sangat indah tampak dari luar. Sehingga tidak jarang sering pula dikunjungi wisatawan, khususnya dari China.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menuju ke kelenteng tersebut sangat mudah, karena terletak di tengah Kota Bandung. Jaraknya hanya sekitar 50 meter dari persimpangan Jalan Kelenteng dengan Jalan Sudirman Kota Bandung. Kawan ini sering disebut sebagai Pecinan, karena memang banyak dihuni oleh warga tionghoa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kelenteng nampak cerah dengan dominasi warna merah, sejak gapura gerbangnya. Memasuki gerbang kelenteng, sebuah Patung Dewa Guan Gong yang menunggang kuda sedang mengangkat kaki depan akan menyambut. Patung sebagai simbol perlindungan dari dewa bagi siapapun yang hendak masuk kedalam kelenteng. Semerbak wangi dupa ikut menyambut tamu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebelum masuk kedalam vihara tersebut, nampak gambaran mural yang indah menceritakan dewa-dewa warga China seperti diakui oleh tiga agama yakni Konghucu, Tao, dan Budha. Nampakpanji-panji yang dibawa yang mengisyaratkan kebajikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Puncak atap vihara juga khas, yakni dihiasi dengan ukiran atau patung ular naga besar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat memasuki lokasi didalam kelenteng, ratusan lilin yang ditata rapi di bagian kanan dan kiri nampak menyerupai bukit kecil. Sementara beberapa warga nampak khusuk berdoa, duduk sambil mengatupkan telapak tangan (mirip bertapa).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meski cat kelenteng nampak cerah dengan warna merah dan putih yang dominan, didalam kelenteng suasanya langsung berubah. Suasana hening dan damai sangat terasa. Lalu lalang pengunjung untuk berdoa atau bersedekah tidak menimbulkan keributan. Elemen interior vihara nampakseimbang, kaya akan detail dan warna serta bernilai estetis oriental, mengingatkan saya pada filosofi Tao, Yin-Yang, tentang penting-nya keseimbangan dalam kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kelenteng ini menjadi yang paling besar di Bandung. Pada bagian tengahnya terdapat sebuah altar yang lebih mirip aula tempat peribadatan sangat luas. Di bagian depan altar nampak patung dewa-dewi dari giok. Nampak pula tempat pembakaran kertas uang di masing-masing sisi yang menyerupai Pagoda.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menilik dari berbagai literature, kelenteng yang sudah berusia 125 tahun ini ternyata memiliki sejarah berliku untuk tetap dipertahankan keberadaannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di penghujung abad ke-19 tepatnya tahun 1896, Golongan Timur Asing etnis Tiong Hoa yang bertempat di lingkungan Pecinan Kota Bandung mendirikan sebuah kelenteng pertama di Bandung. Arsiteknya sengaja didatangkan dari China.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada awalnya Sheng Di Miao difungsikan sebagai tempat beribadah bersama. Lalu pada tahun 1917, kelenteng ini dibangun ulang dan berganti nama menjadi Kelenteng Xie Tian Gong yang berarti Kelenteng Masyarakat. Kini lebih dikenal sebagai Vihara Satya Budhi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Dan saat pergantian tahun baru China, kelenteng ini akan dipadati oleh warga tionghoa, yang datang dari Bandung, Jakarta, Cirebon hingga Semarang. Pada malam tanggal 22 dan 23 Januari mendatang kelenteng ini akan dipadati ratusan pengunjung yang hendak melewati pergantian tahun China atau Imlek.</div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1GP08eheO3F_l8M3GvQKqvfIM9IpMxsUqrYP-08IrDjb8n6IjIozuUvF6zidlA21y_DvpkNLQxhxzUIyn3jvcRxC_gBm31HhldmJzklDkOxw6K2kS97RL5VXWJtsxzOa6McvjqOjOqKc/s1600/17966885_1438871352851054_1067680496613347197_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTTBX1Ph5GoLfzLDjUFEkIRCjxg9kNCP9qaXhkJTamUTHxyD1epEedaiNJ75A9vv9K-Ql6YvqY7F6VFnR6NdmKqkTHNAS3oXBWonXK9WwrwhKvWXNKAAhblbcVsaVYJoa884KcrDtNc6M/s1600/17966369_1438871302851059_194587732337055788_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY8R6vnZg-cMS1lEqisSwi8LAJ8uBqr9SrjSkemi4Uw7CNi_BEkp9r0Yx_FNWjUdNKdTq1h3nRYAJrEqQIS7-rfLqo8nh2f1wo3LJjSADBSHIPWJP9duFBCVdiT5H18n7Do77wuJlcCMA/s1600/17879983_1438871252851064_7513477290780590439_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij92lVVQGGrHMmn7etouMQT2JV4_XyzAB1LotGk_GVFfKUfrFAlxjSEV15x9kC4Wgjvx332er61i6Cp89RKRpuv3ylh1hP9MSbh83uyeunmr-6wvqW6SeG3NpVLEM4VLpNFFj_3scn-88/s1600/17903802_1438871199517736_3474710883043809201_n.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5-woGegfRvuB1VRKJx2_6VpWwTmihWTEZ2Dn32gISg60OxaSOkXcNcMHAEqLiEistQ13Zul-sLf0gAdlDSHt4xBOc6hbVUa_Yv3Dm0dTCD7tJ415sASDC6gN9chL4Mxy-d3l3_8I3GqU/s1600/17862692_1438871176184405_4108731676603459927_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5-woGegfRvuB1VRKJx2_6VpWwTmihWTEZ2Dn32gISg60OxaSOkXcNcMHAEqLiEistQ13Zul-sLf0gAdlDSHt4xBOc6hbVUa_Yv3Dm0dTCD7tJ415sASDC6gN9chL4Mxy-d3l3_8I3GqU/s320/17862692_1438871176184405_4108731676603459927_n.jpg" width="320" /></a><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij92lVVQGGrHMmn7etouMQT2JV4_XyzAB1LotGk_GVFfKUfrFAlxjSEV15x9kC4Wgjvx332er61i6Cp89RKRpuv3ylh1hP9MSbh83uyeunmr-6wvqW6SeG3NpVLEM4VLpNFFj_3scn-88/s400/17903802_1438871199517736_3474710883043809201_n.jpg" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY8R6vnZg-cMS1lEqisSwi8LAJ8uBqr9SrjSkemi4Uw7CNi_BEkp9r0Yx_FNWjUdNKdTq1h3nRYAJrEqQIS7-rfLqo8nh2f1wo3LJjSADBSHIPWJP9duFBCVdiT5H18n7Do77wuJlcCMA/s320/17879983_1438871252851064_7513477290780590439_o.jpg" width="320" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTTBX1Ph5GoLfzLDjUFEkIRCjxg9kNCP9qaXhkJTamUTHxyD1epEedaiNJ75A9vv9K-Ql6YvqY7F6VFnR6NdmKqkTHNAS3oXBWonXK9WwrwhKvWXNKAAhblbcVsaVYJoa884KcrDtNc6M/s320/17966369_1438871302851059_194587732337055788_o.jpg" width="320" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1GP08eheO3F_l8M3GvQKqvfIM9IpMxsUqrYP-08IrDjb8n6IjIozuUvF6zidlA21y_DvpkNLQxhxzUIyn3jvcRxC_gBm31HhldmJzklDkOxw6K2kS97RL5VXWJtsxzOa6McvjqOjOqKc/s320/17966885_1438871352851054_1067680496613347197_o.jpg" width="320" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0JN08ragj43sTPBSS-117Cewc3ppngoJ-ED1OEQGbvpA08I-cYwybYKFtrxfbf3X3S7EADR8WESLNj4pPekissglU8R8LhAQ1VZKr0jBS4ax3H8h8V27_SIDZJpn8mRQUKQeNlTc8sIg/s1600/17758642_1438871432851046_9019341941066309580_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0JN08ragj43sTPBSS-117Cewc3ppngoJ-ED1OEQGbvpA08I-cYwybYKFtrxfbf3X3S7EADR8WESLNj4pPekissglU8R8LhAQ1VZKr0jBS4ax3H8h8V27_SIDZJpn8mRQUKQeNlTc8sIg/s320/17758642_1438871432851046_9019341941066309580_o.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA4sqFDU1J91lU7rBNyZLsiSwAVWhacaKtMTvDIzSpdASaduLEZlynIfbtOUrbX3dy9emOX1eeKWgBBga0MdAuEyxgi1hw3JPYKT0CMkr3CFLgp3fZP9Chz7qO6wawMSlcX-SeF9xvvZg/s1600/17854907_1438871499517706_6739145359253444791_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA4sqFDU1J91lU7rBNyZLsiSwAVWhacaKtMTvDIzSpdASaduLEZlynIfbtOUrbX3dy9emOX1eeKWgBBga0MdAuEyxgi1hw3JPYKT0CMkr3CFLgp3fZP9Chz7qO6wawMSlcX-SeF9xvvZg/s320/17854907_1438871499517706_6739145359253444791_o.jpg" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkrbqkXJt8gUxKsGyzcv1M8_QN1AiiL6cgNr8d4qbne_85rYFNFynSrjr5QyRMifcUXtWi4AVowEpn85D5W8uDwDAglXm8M7Zeu3ls-CzzJlyKSS-GinarK_TxfGpaant7THqOV9OcXYU/s1600/17880551_1438871622851027_9011457366400046391_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkrbqkXJt8gUxKsGyzcv1M8_QN1AiiL6cgNr8d4qbne_85rYFNFynSrjr5QyRMifcUXtWi4AVowEpn85D5W8uDwDAglXm8M7Zeu3ls-CzzJlyKSS-GinarK_TxfGpaant7THqOV9OcXYU/s320/17880551_1438871622851027_9011457366400046391_o.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-70192578060087278972017-04-17T09:49:00.003+07:002017-04-17T18:07:05.256+07:00Tour of Duty - Kelenteng Hiap Thian Kiong (Kwan Seng Tee Koen) & Vihara Satrya Budhi Bandung - Jl Kelenteng 223A Bandung (bagian 1 dari 2 Tulisan)<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Tour of Duty - Kelenteng Hiap Thian Kiong (Kwan Seng Tee Koen) & Vihara Satrya Budhi Bandung - Jl Kelenteng 223A Bandung (bagian 1 dari 2 Tulisan)</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Sedang renovasi perluasan Dharmasala Vihara Buddha Satya dan Lapangan Taman didepan Kelenteng.</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Saatnya menanam ladang kebajikan. Bagi yang ingin berdana silahkan langsung ke Pengurus setempat</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: #fff2cc; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
------------------------------------------------------</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selayang Pandang Kelenteng TITD Hiap Thian Kiong - Yayasan Satya Budhi (Kwan Seng Tee Kun) Bandung</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DI Kota Bandung terdapat kawasan yang menawarkan pesona Tiongkok. Kawasan yang biasa disebut Pecinan atau China Town tersebar mulai dari Jalan Banceuy hingga ke Jalan Cibadak, dan Jalan Kelenteng. Banyak kekayaan budaya Tiongkok yang masih bisa bertahan sampai sekarang di sana, seperti kuliner, kesenian, arstektur gedung, hingga kebiasaan warga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Suasana pecinan masih sangat terasa di sana. Apalagi kelenteng yang paling tua di Kota Bandung masih berdiri kokoh di sana. Bangunan itu masih bisa dinikmati oleh generasi sekarang.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tiga buah bangunan berdiri satu kompleks, yakni Vihara Samudra Bhakti, Vihara Satya Budhi, dan Vihara Buddhagaya. Ketiga vihara di Jalan Kelenteng No 23A, Bandung, ini berdiri di bawah Yayasan Satya Budhi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Satya Budhi merupakan kelenteng tertua di kota Bandung. Diresmikan pada 1855 dengan nama Hiap Thian Kong yang berarti Istana Para Dewa. Pada 1965, penggunaan nama Tionghoa dilarang di Indonesia karena itulah Hiap Thian Kong berubah nama menjadi Vihara Satya Budhi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu penggunaan kata kelenteng diubah menjadi vihara kebijakan pemerintah saat itu tidak mengakui agama Konghucu. Namun sekarang, Vihara Satya Budhi menjadi tempat ibadat tiga agama, yaitu Tao, Konghucu, dan Buddha.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagian luar tempat ibadah ini didominasi warna merah, hijau dan kuning. Di dindingnya terlihat relief lukisan dewa-dewa Tiongkok yang berwarna cerah. Di tengah-tengah ketiga vihara itu terdapat Patung Dewa Guan Gong menunggang kuda. Patung ini dipercaya bakal melindungi yang masuk ke dalam bangunan ini.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Siapa pun boleh masuk ke tempat ibadah ini asal minta izin dulu ke pengelola. Minimal ke petugas yang menjaga di sana. Untuk berfoto-foto juga dipersilakan asalkan di luar pagar kompleks vihara tersebut. Satu lagi syarat yang paling penting adalah jangan menggangu orang yang sedang beribadah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti pernah dijelaskan dalam tulisan sebelumnya Jalan Kelenteng memang penuh pesona. Jadi tidak ada alasan untuk tidak melangkahkan kaki ke kawasan ini. Mau? *</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesona Kelenteng Satya BudhiTertua di kota BandungDiresmikan pada 1855 dengan nama Hiap Thian Kong yang berarti Istana Para Dewa.Pada 1965, penggunaan nama Tionghoa dilarang di Indonesia kaarena itulah Hiap Thian Kong berubah nama menjadi Vihara Satya Budhi.Selain itu penggunaan kata Kelenteng diubah menjadi vihara, kebijakan pemerintah saat itu tidak mengakui agama Konghucu. Namun sekarang, Vihara Satya Budhi menjadi tempat ibadat tiga agama, yaitu Tao, Konghucu, dan Buddha.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiskF_xN48loTMBhFzsKEEZCO9s1lmYLHInUKHxE0PRVuC2PK1p-fS0JG0ecGerPwN5v4uLzBml-zq56-Gk2CtjCZLIMHfUiLl84QcZ4tM6JCStz_PhGS_juV3UEQHFFP4YBiTm9o6druo/s1600/17918000_1438799726191550_5431103036591052681_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieKmIIo8QkEIrTRys34fie4DiSwRWk0yHKhrsDkstIF2-Wtj4CGgROHfPgfVtyzuQlWnr1O-n_DbASLRnR-rKO98KsOdCv2fy5HFD-CS33rSKmIaqaPMxhHr5bTZ76ibWpfH2lV3pL5z8/s1600/17917341_1438799362858253_8553807250194014809_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaRXqk1oo2V1EtiuFzLCbbc7n2vAM2nAULtCH0OsUc9-qqtSdWPfMqD0oZKrq1Ip-fwgm5tmNdT3blHVDzUjN2q2E60nZXqZa98WQ7LJp9ttVjJBxuVjc-J4lb0Il2zi_4_OalQ46e7n8/s1600/17917392_1438799262858263_386633454117910455_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRhgjCLJy4Q9yYJ1QAF2oLvXThPWMUrGXc95KxYa-S9ledwM9K03JVp4-Dc_dyEgaR16NnphH9P9bUH6I_L4lEB4u4IeQ8lxKJSoOaXShWS_lC0b3jCRP1zmazo1TK02vhLIIll_S1Z8U/s1600/17880104_1438799116191611_4488167724611465310_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0I4hYgtqmdXXC0SKJFYTdz4BmdM4Q6c-5gzRRlwR8UUM8XEchHOn2rZ1rJXbbAuhdC1N7CKCZfarjb3wwg_2MXzT0B9wN2o88r4COKLL-aKgNN9NejTOTPdXfmTx0dzVNfoQac4ustwk/s1600/17917102_1438799016191621_6817656363985600231_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimaSFZl9qv0sdiXyGM7hfsaCnTHcsX27V_4swb49WOCpbaLakS6nH6JzDBwtWx-tq3hog4D3UvBGF8hSIqGxHUhadAlCMk7Qnx9MCdw4jBw9oS3TtLYdrnpWFN27ATM0e-hKMXELKxpSs/s1600/17917838_1438798849524971_7597997943980711100_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUEFFoiW2KZXQ13SE4QmGyefSdvh9eKuq0eQDqCEdJxLeujGrXHaLNKzA8VNvUattZNpJibskJKrKE_QH3AVhpWikBNky6pMgxv1Wr_OZL2BSYrupsCVfwlyK1hv7GT8fZ91mBHhe8w7M/s1600/17917517_1438798702858319_6008681818014755284_o.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHThkv31tDf0Q4Tje23agnrCZCSiRlRsd02Pa3TaNfJCwAOLjrVuKlatdZAMUwdpnT0h7k3thLnkbrOmHf-5ywOPIdNr5hhKE1past2WTZDdWwZ4NZv7q3TWckHkGHcbX2hZn3i90hen0/s1600/17834798_1438797869525069_2845229337786430587_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHThkv31tDf0Q4Tje23agnrCZCSiRlRsd02Pa3TaNfJCwAOLjrVuKlatdZAMUwdpnT0h7k3thLnkbrOmHf-5ywOPIdNr5hhKE1past2WTZDdWwZ4NZv7q3TWckHkGHcbX2hZn3i90hen0/s320/17834798_1438797869525069_2845229337786430587_o.jpg" width="320" /></a><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUEFFoiW2KZXQ13SE4QmGyefSdvh9eKuq0eQDqCEdJxLeujGrXHaLNKzA8VNvUattZNpJibskJKrKE_QH3AVhpWikBNky6pMgxv1Wr_OZL2BSYrupsCVfwlyK1hv7GT8fZ91mBHhe8w7M/s320/17917517_1438798702858319_6008681818014755284_o.jpg" width="320" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimaSFZl9qv0sdiXyGM7hfsaCnTHcsX27V_4swb49WOCpbaLakS6nH6JzDBwtWx-tq3hog4D3UvBGF8hSIqGxHUhadAlCMk7Qnx9MCdw4jBw9oS3TtLYdrnpWFN27ATM0e-hKMXELKxpSs/s320/17917838_1438798849524971_7597997943980711100_o.jpg" width="320" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0I4hYgtqmdXXC0SKJFYTdz4BmdM4Q6c-5gzRRlwR8UUM8XEchHOn2rZ1rJXbbAuhdC1N7CKCZfarjb3wwg_2MXzT0B9wN2o88r4COKLL-aKgNN9NejTOTPdXfmTx0dzVNfoQac4ustwk/s320/17917102_1438799016191621_6817656363985600231_o.jpg" width="320" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRhgjCLJy4Q9yYJ1QAF2oLvXThPWMUrGXc95KxYa-S9ledwM9K03JVp4-Dc_dyEgaR16NnphH9P9bUH6I_L4lEB4u4IeQ8lxKJSoOaXShWS_lC0b3jCRP1zmazo1TK02vhLIIll_S1Z8U/s320/17880104_1438799116191611_4488167724611465310_o.jpg" width="320" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaRXqk1oo2V1EtiuFzLCbbc7n2vAM2nAULtCH0OsUc9-qqtSdWPfMqD0oZKrq1Ip-fwgm5tmNdT3blHVDzUjN2q2E60nZXqZa98WQ7LJp9ttVjJBxuVjc-J4lb0Il2zi_4_OalQ46e7n8/s320/17917392_1438799262858263_386633454117910455_o.jpg" width="320" /><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieKmIIo8QkEIrTRys34fie4DiSwRWk0yHKhrsDkstIF2-Wtj4CGgROHfPgfVtyzuQlWnr1O-n_DbASLRnR-rKO98KsOdCv2fy5HFD-CS33rSKmIaqaPMxhHr5bTZ76ibWpfH2lV3pL5z8/s320/17917341_1438799362858253_8553807250194014809_o.jpg" width="320" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd5E1vo_wsF6OShILm9gSDseg9kiBapagi_vjkdcXIJoUhB7qV8woFQx3ysrBhxF1lnoAIM201NIfq4iszdJE9V6ByChYW71ArNZZDkkfVnkOhfbgsqbhGNSUYg8xNrbv7zdExyX9jBBM/s1600/17833966_1438799569524899_4247697601366010760_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd5E1vo_wsF6OShILm9gSDseg9kiBapagi_vjkdcXIJoUhB7qV8woFQx3ysrBhxF1lnoAIM201NIfq4iszdJE9V6ByChYW71ArNZZDkkfVnkOhfbgsqbhGNSUYg8xNrbv7zdExyX9jBBM/s320/17833966_1438799569524899_4247697601366010760_o.jpg" width="320" /></a><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiskF_xN48loTMBhFzsKEEZCO9s1lmYLHInUKHxE0PRVuC2PK1p-fS0JG0ecGerPwN5v4uLzBml-zq56-Gk2CtjCZLIMHfUiLl84QcZ4tM6JCStz_PhGS_juV3UEQHFFP4YBiTm9o6druo/s320/17918000_1438799726191550_5431103036591052681_o.jpg" width="320" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-_2mWCBUVYC7aI5TPsJsz9mg-Qow6U650EeEm4cKIEcnzDvJZjqXOk4ZbtshSTszJ36cNHlbKBz5Gl5_Tn-xb-Lymyp4hEei3kAHriEoJ-y4Ze0XYcFvLMfQihYo6qQqLimD0ugroC6M/s1600/17917423_1438800549524801_9200987757433076292_o.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-_2mWCBUVYC7aI5TPsJsz9mg-Qow6U650EeEm4cKIEcnzDvJZjqXOk4ZbtshSTszJ36cNHlbKBz5Gl5_Tn-xb-Lymyp4hEei3kAHriEoJ-y4Ze0XYcFvLMfQihYo6qQqLimD0ugroC6M/s320/17917423_1438800549524801_9200987757433076292_o.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-13414892654197322722017-04-17T09:30:00.001+07:002017-04-17T18:07:05.246+07:00Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 2 dr 5<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 2 dr 5</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kaisar Kuning Jubah Biru</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bagi yang lahir di musim dingin (Desember, Januari, Februari)</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Tze</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Kepala Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Jika Anda lahir pada kepala Kaisar di musim dingin, Anda akan membuat pernikahan brilian. Pasangan Anda akan menjadi orang yang dihormati yang berasal dari latar belakang keluarga yang sangat dihormati. Anda akan memiliki kemewahan dalam hidup Anda dengan cukup makanan dan pakaian.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Hai & Wu</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Tangan Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Anda akan memiliki lingkungan keluarga yang baik dan akan selalu ada kesempatan untuk bersukacita. Anda akan sangat sukses di usia tua Anda, ketika Anda telah lulus ulang tahun ke-60 Anda.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Yu & Mao</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Bahu Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Anda diberkati dengan keturunan yang luar biasa beruntung, jadi ada banyak anak dan cucu dalam hidup Anda. Anda akan memiliki beberapa masalah dan kemunduran selama tumbuh-up dan tahun awal karir, tetapi Anda akan menikmati keberuntungan di kemudian hari. Banyak keberuntungan Anda akan dibawa kepada Anda oleh pasangan Anda dan kemudian dengan anak Anda dan cucu.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Cher</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir di Perut Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Anda adalah salah satu orang yang yakin untuk menikmati bernyanyi, bersosialisasi dan pihak glamor. Dan Anda memiliki keberuntungan untuk menikmati gaya hidup ini, karena ada baik kemakmuran dan umur panjang dalam hidup Anda. Hal tersebut adalah penting bagi Anda untuk melakukan beberapa pekerjaan amal atau donasi untuk amal selama setengah baya tahun Anda. Ini akan membawa Anda keberuntungan bahkan lebih baik.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Yiu & Sen</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Dada Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Anda akan diberkati dengan nasib baik yang luar biasa di usia tua Anda ketika ada emas, akumulasi aset dan bisnis yang berkembang dalam keluarga Anda. Anda memiliki keberuntungan untuk menjadi tua dengan seseorang yang Anda peduli dan cinta.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Choh & Wei</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Lutut Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Anda akan memiliki cukup untuk makan dan bertahan hidup, tetapi sedikit yang tersisa, dan selama setengah baya tahun Anda, akan ada beberapa kali benar-benar mencoba. Hal ini sangat penting bagi Anda untuk melakukan amal dan mencurahkan waktu untuk merawat orang lain. Ini akan melarutkan banyak chi negatif yang mengelilingi Anda.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Shen & Shih</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lahir pada Kaki Kaisar</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Anda harus tinggal jauh dari orang tua dan kakek-nenek, karena manfaat Anda untuk memiliki tempat tinggal sendiri. Jika Anda memiliki rumah Anda sendiri, Anda akan menikmati keberuntungan. Yang lebih jauh Anda dari rumah leluhur Anda, semakin baik akan untuk Anda.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQL03c8eNuNGVw8TXNCWhKwMyZape4jtvk3Ldnpp1rmrrMUbAyjwK1hFdqPukDvm6r8CNr-IeryMqvA3h_ibJZm3dl91NaffYPB6xeU7Jyhaei9wK025OOy0MpiwH2ONP6qy5BUIM-r6w/s1600/17883878_1438808846190638_833841430030631793_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQL03c8eNuNGVw8TXNCWhKwMyZape4jtvk3Ldnpp1rmrrMUbAyjwK1hFdqPukDvm6r8CNr-IeryMqvA3h_ibJZm3dl91NaffYPB6xeU7Jyhaei9wK025OOy0MpiwH2ONP6qy5BUIM-r6w/s320/17883878_1438808846190638_833841430030631793_n.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-46370323882901519502017-04-17T09:27:00.003+07:002017-04-17T18:07:05.253+07:00Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 1 dr 5<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ramalan berdasarkan Kitab Dong Shu (Almanak Tiongkok) Bagian 1 dr 5</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Kitab Dong Shu menyatakan di Tiongkok purba terdapat sebuah puisi yang luar biasa tentang empat musim. Puisi ini dianggap berasal dari Kaisar Kuning yang legendaris. Dari puisi tersebut dapat diperoleh indikasi umum tentang kehidupan seorang bayi yang baru lahir. Hal ini diyakini tergantung dari musim lahir Anda. Hidup Anda bisa penuh beban atau penuh kelimpahan. Itu semua tergantung pada bagian mana dari tub<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">uh Kaisar, Anda dilahirkan.</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dong Shu diisi dengan informasi esoteris yang paling menarik yang berkaitan dengan analisis takdir serta makna dari tanda-tanda dan simbol. Kaisar Kuning duduk di sebuah kursi. Karena di Tiongkok terdapat empat musim, maka penafsiran tergantung dari kelahiran tersebut.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Jadi pertama Anda harus menentukan musim lahir – musim semi, panas, gugur atau dingin. Musim semi berlangsung Maret, April, dan Mei; musim panas berlangsung Juni, Juli, dan Agustus; musim gugur berlangsung September, Oktober, dan November; dan musim dingin berlangsung Desember, Januari, dan Februari.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Berikutnya, Anda perlu menentukan jam lahir Anda didasarkan pada 12 cabang bumi. Waktu sebanyak 24 jam dibagi menjadi dua belas segmen masing-masing dua jam. Setiap segmen waktu merupakan salah satu hewan astrologi Cina.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Dengan dua potong informasi tersebut, maka Anda perlu melihat gambar dari Kaisar Kuning yang mengenakan jubah musim – jubah hijau untuk musim semi, jubah merah untuk musim panas, jubah putih untuk musim gugur, dan jubah biru untuk musim dingin.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Lihatlah Kaisar sesuai dengan musim lahir Anda. Kemudian cari pada bagian mana dari Kaisar, jam Anda dilahirkan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Cari nama jam pada tubuh Kaisar dan periksa makna yang diberikan. Misalnya, pilar Anda jam Mao di musim panas, cari ilustrasi Kaisar pada musim panas. Cari di mana nama jam Anda berada pada tubuh dan kemudian baca makna yang diberikan di bawah musim panas.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Gunakan tabel dan diagram untuk menentukan pada bagian mana dari Kaisar, Anda dilahirkan. Kemudian lihat uraian di bawah ini untuk menemukan takdir Anda.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bersambung....</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3JHM59em1T-LGwY9A5DL96ZB9Qris5lbLgKCCgRTl_3lQTVJHHxB6UGY39W5LsWc2RdOCb43EnPBJHcZDudgJHkhpmekKmS6ujdqYQNHNEShpUxwPi1IJ_wEm7PaHQvH3r8vHd3Sye8U/s1600/17951721_1438681346203388_7037431278284023157_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3JHM59em1T-LGwY9A5DL96ZB9Qris5lbLgKCCgRTl_3lQTVJHHxB6UGY39W5LsWc2RdOCb43EnPBJHcZDudgJHkhpmekKmS6ujdqYQNHNEShpUxwPi1IJ_wEm7PaHQvH3r8vHd3Sye8U/s320/17951721_1438681346203388_7037431278284023157_n.jpg" width="126" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-64471925318152962542017-04-17T09:25:00.000+07:002017-04-17T18:07:42.922+07:00ASAL USUL DAN KISAH MAHA CUNDI BODHISATTVA (BAGIAN 3 - AKHIR)<div style="color: #666666; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">ASAL USUL DAN KISAH MAHA CUNDI BODHISATTVA (BAGIAN 3 - AKHIR)</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">SUTRA MAHA CUNDI DHARANI</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Suatu saat, Yang Terberkati, Sakyamuni Buddha sedang berdiam di dekat Shr<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">avasti, pada taman Anathapindada di hutan Jeta. Pada saat itu Sang Tathagata merenungkan dan mengamati para makhluk hidup di masa mendatang. Dengan perasaan yang penuh welas asih kepada mereka, Sang Tathagata memutuskan untuk menjelaskan secara terperinci Cundi Dharani, hati ibu dari tujuh koti para Buddha. Lalu Sakyamuni Buddha menyatakan mantra:</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: #fff2cc; color: #666666; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
NAMO SAPTANAM SAMYAKSAMBUDDHA KOTINAM TADYATHA: OM, CALE, CULE, CUNDI SVAHA.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Bila ada bhiksu, bhiksuni, upasaka, atau upasika menjunjung tinggi dan menjapa dharani ini 800,000 kali, semua pelanggaran karma mematikan yang dibuat sejak masa tak berawal dapat dilenyapkan. Individu tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan semua Buddha dan Bodhisattva dimanapun ia lahir, dan akan terberkati dengan sekumpulan karma baik sesuai dengan yang diinginkannya. Dia juga akan mendapatkan kesempatan untuk meninggalkan lingkaran tumimbal lahir dalam setiap kehidupannya, menegakkan ajaran dan sumpah para Bodhisattva.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Individu tersebut akan selalu lahir pada alam manusia dan alam dewa, serta terhindar dari berjumpa dengan kelahiran di jalan kejahatan, dan selalu dilindungi oleh makhluk surgawi. Bila terdapat umat awam menjunjung tinggi dan menjapa dharani atau mantra ini , maka rumah tangganya akan selalu terhindar dari penderitaan dan malapetaka, serta penyakit. Semua yang dilakukan oleh orang tersebut akan selalu menguntungkan. Kata-katanya akan dipercaya dan diterima oleh orang lain.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Bila seseorang selesai menjapa mantra tersebut 200,000 kali, dia akan bermimpi bertemu dengan para Buddha, Bodhisattva, PratyekaBuddha, dan Sravaka, serta melihat zat berwarna hitam keluar dari mulutnya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Sebaiknya seseorang dengan pelanggaran karma berat, ketika sedang membaca mantra tersebut 200,000 kali dia akan bermimpi bertemu dengan para Buddha dan Bodhisatva dan dalam mimpinya akan mengeluarkan zat berwarna hitam.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Bila seseorang telah melakukan salah satu dari lima pelanggaran sila yang mematikan (Panca Garukha Karma) , dan tidak mendapatkan mimpi yang luar biasa ini, disarankan untuk membaca mantra ini 700,000 kali. Setelah itu, orang tersebut akan mendapatkan mimpi yang luar biasa dan pertanda. Ketika seseorang bermimpi suatu pasta berwarna putih seperti lem kanji yang tebal, maka hal itu mengindikasikan bahwa dia telah mendapatkan pemurnian karma.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Sekarang saya akan membabarkan apa saja kegunaan maha - dharani ini. Seseorang sebaiknya berdiri didepan patung Buddha atau diatas tanah bersih didepan stupa. Tuangkan Gomaya (=kotoran sapi, di India dianggap sebagai bersih dan murni) diatas tanah dan buatlah altar mandala berbentuk kotak. Hiasi mandala tersebut dengan bunga, dupa, kanopi, makanan, lampu, dan lilin. Sesuaikan dengan ukuran mandala. Lakukan persembahan ini sesuai dengan kapasitas seseorang. Lalu japa mantra dan semprotkan parfum ke empat penjuru, serta atas dan bawah, untuk membuat proteksi spiritual. Letakkan sebotol parfum pada tiap-tiap sudut dan pada pusat altar mandala. Praktisi harus memasuki mandala dengan berlutut dan menghadap ke timur. Japa mantra 1080 kali dan botol parfum akan berputar dengan sendirinya. Peganglah berbagai macam bunga dengan kedua tangan, dengan posisi saling menyilang. Orang tersebut akan melihat penampakan para Buddha dan Bodhisattva. Japa lagi mantra tersebut 108 kali dalam bunga-bunga dan lemparkan ke udara sebagai sebuah persembahan (kepada para Buddha). Tanyakan semua jenis pertanyaan, dan pertanyaan tersebut akan terjawab.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Bila seseorang harus mengidap suatu penyakit karena berhadapan dengan makhluk gaib, japa mantra tersebut ke dalam rumput cogon dan sapukan rumput cogon tersebut ke pasien. Pasien tersebut seharusnya akan sembuh.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Bila seorang anak kecil kesurupan hantu, ambilah benang lima warna, dan suruhlah seorang gadis muda untuk memintal benang tersebut menjadi sebuah benang. Ambillah benang lima warna tersebut dan ikatkan simpul, sambil japakan mantra, sampai sebanyak 21 simpul. Ikatkan benang dengan 21 simpul tersebut ke leher anak kecil tersebut. Japakan mantra sebanyak 7 kali ke dalam segenggam biji mustard dan lemparkan biji mustard ke wajah anak kecil tersebut. Anak tersebut akan sembuh dari kesurupan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Aplikasi lain dari mantra dan termasuk metodenya:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
1.Untuk orang yang kesurupan hantu, pada saat orang tersebut hadir, gambarkan ciri-ciri tubuh dari orang tersebut pada selembar kertas. Japa mantra ini pada batang dahan willow dan pukulkan gambar tersebut pada orang sakit dengan batang dahan willow. Ini akan menyembuhkan pasien dari penyakitnya. Bila pasien berada pada tempat yang jauh, japa mantra ini ke batang dahan willow tujuh kali, dan kirimkan orang lain dengan batang tersebut. Suruh orang tersebut menggambar ilustrasi pasien dan pukulkan gambar tersebut kepada pasien dengan batang. Ini akan menyembuhkan pasien dari sakitnya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
2.Bila seseorang menjapa mantra ini ketika sedang dalam perjalanan, dia tidak akan perlu takut berjumpa dengan pencuri, perampok, dan binatang buas.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
3.Bila seseorang secara konstan membaca mantra ini, dia akan memenangkan segala macam percekcokan. Bila seseorang menyeberangi lautan, japalah mantra ini dan dia tidak akan bertemu dengan gangguan yang disebabkan makhluk-makluk jahat yang ada di lautan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
4.Bila seseorang dikurung dan tangannya diikiat, japalah mantra ini, dan dia akan dibebaskan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
5.Bila terdapat sebuah negara yang menderita karena banjir, kelaparan, atau wabah penyakit menular.Siapkan krim susu, biji wijen, dan beras mengkilat yang tidak lengket. Gunakan tiga jari, ambil masing-masing seporsi dari bahan tersebut untuk menyiapkan adonan. Japa mantra tersebut ke dalam adonan, dan lemparkan ke dalam api. Lakukan hal ini terus-menerus selama 12 jam, selama 7 hari dan semua malapetaka akan dilenyapkan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
6.Buatlah sebuah mandala stupa diatas pasir dipinggiran sungai sambil japakan mantra. Lakukan ini sebanyak 600,000 kali. Seseorang akan melihat Bodhisatva Kuan Yin atau Tara. Atau mungkin dia akan melihat Vajrapani. Apa yang anda doakan pada saat ini akan terpenuhi. Seseorang akan mendapatkan pengobatan spiritual atau mendapatkan prediksi pencapaian keBuddhaan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
7.Bila anda mengitari gambar pohon bodhi searah jarum jam dan menjapa mantra ini sampai 10 juta kali, anda akan menyaksikan seorang Bodhisatva membabarkan dharma kepadamu dan diijinkan untuk mengikuti bodhisatva tersebut.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
8.Bila anda melakukan persembahan makanan dan sering menjapa mantra ini, anda akan terbebaskan dari berbagai manusia jahat atau anjing liar. Bila anda pada awalnya menyelesaikan mantra ini di depan pagoda, atau patung Buddha, atau stupa dan sesudah itu melakukan persembahan yang sangat besar pada tanggal 15 suklapaksa (Yang Terang, tengah bulan pertama dalam satu bulan), japa mantra selama satu hari sambil berpuasa makanan, anda akan bertemu dengan Vajrapani dan mendapat undangan untuk pergi ke istananya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
9.Bila anda berdiri didepan sebuah stupa menegakkan tanda dimana roda dharma pertama diputar, atau stupa didirikan dimana Buddha lahir, atau stupa didirikan dimana penerus Buddha langkah berharga dari Surga Triyamsa, atau semua stupa yang berisikan relik, mengitari stupa tersebut searah jarum jam dan menjapa mantra ini. Anda akan melihat Bodhisattva Aparajita dan Bodhisattva Hariti. Keinginanmu akan terpenuhi. Bila anda memerlukan pengobatan secara spiritual, maka hal itu akan diberikan kepadamu, dan anda juga akan mendapatkan ceramah pada jalan Bodhisattva.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
10. Bila ada seseorang yang menjapa mantra ini tidak berada pada tempat yang suci, maka ia akan menerima sebuah kunjungan dari semua bodhisatvva, tanpa menghiraukan dimana dia berada. Maha Cundi dharani ini adalah mantra yang penuh kilauan, dan dijelaskan secara terperinci oleh para Buddha di masa lampau, dan akan dijelaskan oleh para Buddha pada masa mendatang. Kenyataannya, para Buddha pada saat ini menjelaskan mantra ini, seperti yang kulakukan hari ini. Hal ini perlu dilakukan untuk menguntungkan setiap makhluk sehingga mereka mencapai penerangan sempurna. Bila ada suatu makhluk yang kurang pahala dan memiliki akar karma baik sedikit, dan tidak memiliki kapasitas natural dan faktor pedukung yang cukup untuk pencerahan akan sangat beruntung menerima dharani ini. Dia akan melaju dengan cepat mencapai penerangan sempurna (Anuttara-Samyak-Sambodhi). Bila seseorang secara konstan ingat untuk menjapa mantra ini, akar-akar karma baik tak terbatas akan matang menuju ke pencapaian.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ketika Buddha membabarkan Cundi Dharani , makhluk hidup yang tak terbatas jumlahnya terangkat dari kekotoran batin, dan menerima karma baik dari Maha Cundi Dharani, Mantra Maha Terang dan menyaksikan kehadiran para Buddha, Bodhisattva dan makhluk-makhluk suci dari sepuluh penjuru, sebelum mereka bernamaskara dan meninggalkan pertemuan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQSD-ptcXtkn7e7iyGdl1uSSOpYZeDVlyTix7sDTU0VqrCwcQ88ftX2RgkKd_9vwGOKYZzU35uSAtKlv5QF2XBtUlUvPz4LQt_PhpSq0SBBRVeMGkw8JzO8VkYV62irICZO2BiKjsc0H0/s1600/17917162_2243205105905045_1858228491331895052_o+%25282%2529.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-K7jx1lhU5z5ivBCOvnQ4NuF6gDa4uLzIbR3WPpxKhnSmsyCMhfx2Mt-slV4H_f7X2JtFs8fSBi1kNQgsCdBvvhiQMgVzrg7-lLFFEK1pbxiUkByGKo7KWisQtFmTh_bU1s2fsLZiGVE/s1600/17814291_2243205059238383_8946111518223820583_o+%25282%2529.jpg" imageanchor="1"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKFznW-urjY75yBUwCmxRxVaM-iVuKMp5pUce-oumfSKqxIF_pFjVlpXBGKAz3JGnm1j-sjikT24EBDzDjOZ5bzDpf4rs0OVD5NZSz_KMnU1CzIA-aWGd5ePPkG-9AY_HB8ydZCdny3ps/s1600/17854945_2243205055905050_4534492367809281537_o+%25282%2529.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKFznW-urjY75yBUwCmxRxVaM-iVuKMp5pUce-oumfSKqxIF_pFjVlpXBGKAz3JGnm1j-sjikT24EBDzDjOZ5bzDpf4rs0OVD5NZSz_KMnU1CzIA-aWGd5ePPkG-9AY_HB8ydZCdny3ps/s320/17854945_2243205055905050_4534492367809281537_o+%25282%2529.jpg" width="189" /></a><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-K7jx1lhU5z5ivBCOvnQ4NuF6gDa4uLzIbR3WPpxKhnSmsyCMhfx2Mt-slV4H_f7X2JtFs8fSBi1kNQgsCdBvvhiQMgVzrg7-lLFFEK1pbxiUkByGKo7KWisQtFmTh_bU1s2fsLZiGVE/s320/17814291_2243205059238383_8946111518223820583_o+%25282%2529.jpg" width="172" /><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQSD-ptcXtkn7e7iyGdl1uSSOpYZeDVlyTix7sDTU0VqrCwcQ88ftX2RgkKd_9vwGOKYZzU35uSAtKlv5QF2XBtUlUvPz4LQt_PhpSq0SBBRVeMGkw8JzO8VkYV62irICZO2BiKjsc0H0/s320/17917162_2243205105905045_1858228491331895052_o+%25282%2529.jpg" width="320" /></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-24384595634280199572017-04-17T09:23:00.001+07:002017-04-17T18:07:42.918+07:00ASAL USUL DAN KISAH MAHA CUNDI BODHISATTVA (BAGIAN 2)<div style="color: #666666; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">ASAL USUL DAN KISAH MAHA CUNDI BODHISATTVA (BAGIAN 2)</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bodhisattva Cundi adalah Bodhisattva dengan tingkatan spiritual yang sangat tinggi. Dia dikatakan sebagai <span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">manifestasi dari Tathagata ketika memasuki Samadhi Gaib Transformasi Kekosongan dan Lautan. Cundi disebut juga sebagai Cundi Kwan Im. Kata Cundi berarti kemurnian tertinggi. Menjadi ibu dari semua dewata tingkat Teratai, dia disebut juga sebagai Ibu Buddha, Ibu dari 7 koti Buddha dan Bodhisattva. Cundi memiliki delapan belas tangan dan tiga mata. Dia memiliki kekuatan yang sangat dashyat, dan julukan Tantra nya adalah Vajra Penuh Kemenangan atau Vajra Penundukan. Cundi didampingi oleh dua raja naga yang berdiri disamping singgasana teratainya. Dua raja naga tersebut adalah Nanda dan Upananda.<br />Simbol dan arti dari delapan belas lengan Cundi:</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #666666; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">1.Dua tangan membentuk Mudra Akar Penguraian Dharma, melambangkan kelancaran pembabaran semua Dharma.<br />2.Tangan memegang bendera berharga yang menakjubkan, melambangkan kemampuan untuk mendirikan vihara yang bagus sekali.<br />3.Tangan membentuk Mudra Tanpa Gentar, melambangkan kemampuan untuk melepaskan makhluk hidup dari semua teror dan ketakutan.<br />4.Tangan memegang bunga teratai, melambangkan kemurnian dari enam organ yang tanpa noda, semurni bunga teratai.<br />5.Tangan memegang pedang kebijaksanaan, melambangkan pemutusan keterikatan penderitaan dan tiga racun serakah, kemarahan, dan kebodohan.<br />6.Tangan memegang vas kekuasaan, melambangkan aliran nektar untuk memelihara semua makhluk hidup sehingga mereka dapat menerima abhiseka para Buddha<br />7.Tangan memegang hiasan kepala bertahta permata yang sangat indah, melambangkan keinginan yang dihubungkan dengan seni dharma yang indah.<br />8.Tangan memegang vajra jerat (=lasso), melambangkan kemampuan untuk menarik semua kedalam tantra yoga<br />9.Tangan memegang buah surgawi, melambangkan buah pencapaian penerangan sempurna, dan pelatihan karma baik yang sangat luas<br />10.Tangan memegang dharma chakra, melambangkan pemutaran roda dharma yang konstan, memancarkan sinar terang benderang kepada tiga alam samsara.<br />11.Tangan memegang kampak perang, melambangkan kemampuan untuk melenyapkan semua latihan sesat dan keterikatan kuat kepada diri sendiri dan makhluk lain.<br />12.Tangan memegang kulit kerang besar, melambangkan penguraian dharma yang murni menggetarkan alam semesta.<br />13.Tangan memegang vajra kait, melambangkan kemampuan untuk menarik semua fenomena didalam penglihatan seseorang.<br />14.Tangan memegang vas pengabul keinginan melambangkan fungsi manifestasi semua harta dan kitab suci dalam sekehendak hati.<br />15.Tangan memegang vajra melambangkan pemusatan dukungan yang diberikan oleh delapan kelas makhluk surgawi dan naga. Hal ini juga merlambangkan penundukan makhluk yang keras kepala.<br />16.Tangan memegang sutra kebijaksanaan melambangkan kesadaran diri sendiri dan pengetahuan kebenaran yang sangat dalam dan menakjubkan tanpa bimbingan dari seorang guru.<br />17.Tangan memegang sebuah mani atau mutiara pengabul keinginan melambangkan getaran dan cahaya pikiran yang tanpa cacat, terang, dan sempurna<br />18.Dua tangan, bersama dari tangan pertama, telah dijelaskan pada Mudra Akar Penguraian Dharma (poin pertama) .</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Beberapa gambar Bodhisattva Cundi melukiskan sikap yang berbeda, seperti membentuk mudra akar atau memegang japamala. Artinya tetap sama, tanpa menghiraukan sikapnya. Sikapnya melambangkan kedelapan belas pahala Bodhisattva Cundi. Anda sebaiknya memvisualisasikan kedelapan belas tangannya secara lengkap, dan membaca mantranya, sehingga anda mendapatkan segera kesadaran sejati dan membebaskan semua makhluk dari penderitaan.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgtrJZQWQdV0hAEAWMZ9xLb_JVwYRZsA4kQdxFkg3Dn-XWNnaPE91dm3aCuf5ZcLzTBlHm9B18E_EkAtV_IchTdoA4gXWWehEB8cWO4bgKAzcTFFBxlLzpelbqFYsSGPTSn1tCydjskwg/s1600/17861984_2243124699246419_2891547736170157237_n+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgtrJZQWQdV0hAEAWMZ9xLb_JVwYRZsA4kQdxFkg3Dn-XWNnaPE91dm3aCuf5ZcLzTBlHm9B18E_EkAtV_IchTdoA4gXWWehEB8cWO4bgKAzcTFFBxlLzpelbqFYsSGPTSn1tCydjskwg/s320/17861984_2243124699246419_2891547736170157237_n+%25281%2529.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-51089640573146753062017-04-12T09:25:00.001+07:002017-04-12T09:25:17.620+07:00Doa Mengundang kepada Dewa Rejeki Zhao Gong Ming (Thio Kong Beng)<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Doa Mengundang kepada Dewa Rejeki Zhao Gong Ming (Thio Kong Beng) adalah sebagai berikut:</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">趙元帥寶誥 (Zhao Yuan Shuai Bao Gao)</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">志心皈命禮 (Zhi Xin Gui Ming Li) <span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><br />北極猛將 (Bei Ji Meng Jiang)<br />右部天尊大元帥 (You Bu Tian Zun Da Yuan Shuai)<br />黑面丹脣 仁慈濟眾 (Hei Mian Dan Chun, Ren Ci Ji Zhong)<br />德佈乾坤 義雨宏施 (De Bu Qian Kun, Yi Yu Hong Shi)<br />罰逆惡倫 英雄柄冠(Fa Ni E Lun, Ying Xiong Bing Guan)<br />杵伏魔氛 神目如電 (Chu Fu Mo Fen, Shen Mu Ru Lei)<br />法視善門 照護九州 (Fa Shi Shan Men, Zhao Hu Jiu Zhou)<br />輔佐上帝 威鎮玄門 (Fu Zuo Shang Di, Wei Zheng Xuan Men)<br />檢舉人世 常佑國君 (Jian Ju Ren Shi, Chang You Guo Jun)<br />鑒視男女 三綱五倫 (Qian Shi Nan Nv, San Gang Wu Lun)<br />誠心朗誦 桂子蘭孫 (Cheng Xin Lang Song, Gui Zi Lan Sun)<br />大悲大願 大聖大慈 (Da Ci Da Yuan, Da Sheng Da Ci)<br />救苦消災 (Jiu Ku Xiao Zhai)<br />北極玄天上帝右部 (Bei Ji Xuan Tian Shang Di You Bu)<br />趙大元帥萬靈天尊 (Zhao Da Yuan Shuai Wan Ling Tian Zun)</span></span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicCpOmVUo_e3nd8sjxwEV08OWszErQh21SVdHTr6wwbj1wa0fbvM5Z13qpItfS2fXpMivVDrXuof0cX1DqFiuAzqG8_T8yxSePWSSnmRdnZs54xhCBnZ2bW3ggaJNavMnVDe_uyLQjVLw/s1600/17880261_1433922956679227_7011262301336838114_o.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicCpOmVUo_e3nd8sjxwEV08OWszErQh21SVdHTr6wwbj1wa0fbvM5Z13qpItfS2fXpMivVDrXuof0cX1DqFiuAzqG8_T8yxSePWSSnmRdnZs54xhCBnZ2bW3ggaJNavMnVDe_uyLQjVLw/s320/17880261_1433922956679227_7011262301336838114_o.jpg" width="161" /></a></span></div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-46873711009158811982017-04-11T08:57:00.002+07:002017-04-17T18:12:06.513+07:00KISAH DAN ASAL USUL HAN TAN KONG (CENG IT THIAN KUN) 趙公明 (Thio Kong Beng), PEMIMPIN 5 PENJURU DEWA REJEKI - WU LU CAY SEN (Bagian 3 / 3 ) Shejit Bln 3 tgl 15 Imlek<span style="background-color: #fff2cc; color: #1d2129; font-family: inherit; font-size: 14px;">KISAH DAN ASAL USUL HAN TAN KONG (CENG IT THIAN KUN) 趙公明 (Thio Kong Beng), PEMIMPIN 5 PENJURU DEWA REJEKI - WU LU CAY SEN (Bagian 3 / 3 ) Shejit Bln 3 tgl 15 Imlek</span><br />
<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_z" style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 1.38; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Ada lagi satu versi yang menyebutkan bahwa Cai Shen sebetulnya ada dua yaitu Sipil atau Wen Cai Shen dan Militer atau Wu Cai Shen. Yang dimaksud dengan Wen Cai Shen adalah Wen Chang Di Jun (Bun Jiang Te Kun-Hokkian). Menurut buku “San Jiao Sou Shen Da Chuan”, Wen Chang Di Jun menjelma ke dunia 17 kali dan semuanya sebagai pejabat tinggi yang berpangkat Shi Dai Fu. Ia suka menolong orang yang sedang dirundung kesusahan, memaafkan kesalahan dan sayang pada anak2 yatim piatu. Wen Chang Di Jun mempunyai baskom yang berisi bermacam benda berharga. Di atas baskom itu berdiri seorang anak lelaki yang disebut Yun Cao Tong Zi atau “Anak Penyalur Kekayaan”, yang menggenggam emas di tangan kanannya, kakinya menginjak tumpukan bunga karang (bunga karang dalam Bahasa Tionghoa adalah Sanhu, termasuk salah satu benda berharga di masa lalu).</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Wen Cai Shen ditampilkan sebagai seorang berwajah putih dan berjenggot panjang, kepalanya memakai topi yang bertelinga panjang, bajunya merah bersulam, tangannya menggenggam “Ru Yi” (hiasan yang berbentuk jamur dan dianggap mengandung kekuatan gaib), wajahnya ramah dan memancarkan sinar kegembiraan. Seringkali Wen Cai Shen ini disebut sebagai Cao Bo Xing Jun atau Dewa Bintang yang menguasai kekayaan dan sandang.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Wu Cai Shen oleh sebagian orang disebut sebagai Zhao Gong Ming. Tapi ada pendapat bahwa sebetulnya Wu Cai Shen adalah Guan Gong atau Guan Di Jun (Kwan Te Kun-Hokkian). Inilah sebabnya banyak pedagang atau saudagar yang memuja Guan Gong di kantornya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pada kartu ucapan selamat tahun baru (Tahun Baru Imlek), biasanya terdapat gambar guci yang penuh dengan ratna mutu manikam dan lain benda berharga yang disebut Ju Bao Pen atau “Baskom Pengumpul Pusaka”. Kebiasaan menempelkan gambar ini berasal dari Cai Shen dalam versi lain yaitu Shen Wan San yang disebut Hou Cai Shen (Wa Cay Sin-Hokkian) atau Cai Shen yang hidup.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Shen Wan San (Sim Ban San-Hokkian), karena sewaktu masih hidup banyak menyumbangkan harta bendanya untuk kepentingan orang banyak dan untuk membangun ibu kota. Yu Huang Da Di mengangkatnya sebagai Dewa Pelindung kota Nan Jing, setelah ia meninggal. Shen Wan San sebetulnya berasal dari keluarga miskin papa, tentang bagaimana kemudian ia menjadi kaya raya, ada beberapa cerita sebagai berikut :</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">1. Menurut catatan dari Kabupaten Xiu Shui dikatakan bahwa Shen Wan San berhasil memanfaatkan harta karun yang diketemukan ayahnya di sebuah kebun yang terlantar di kota Su Zhou.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">2. Menurut catatan dari Yun Jiao Guan disebutkan bahwa masa kecilnya Shen Wan San memang dilalui dengan kemiskinan. Suatu hari ia menemukan sebuah benda seperti telur dari batu yang mengeluarkan “sinar aneh” dari sungai. Oleh anaknya, benda itu dipungutnya dan di serahkan kepada ayahnya. Ternyata batu itu adalah sebuah batu permata yang harganya selangit. Karena itulah ia jadi kaya raya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">3. Pada suatu malam Shen Wan San sedang berbaring terlentang di atas perahu ikannya. Tiba2 ia melihat Bintang Utara jatuh. Ia buru2 memadahinya dengan karung kain dan ia memperoleh sebuah “Gantang”. Pada saat fajar, seorang tua yang diiringi tujuh orang tukang pikul datang menemuinya seraya berkata “Barang2 ini sementara kutaruh di tempatmu”. Setelah berkata begitu mereka lenyap. Isi pikulan yang ditinggalkan di situ ternyata potongan emas yang berbentuk “ladam”. Dari sinilah akhirnya ia menjadi orang kaya.</span></div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin: 6px 0px 0px;">
<div style="background-color: #fff2cc;">
4. Dikatakan bahwa keluarga Shen Wan San mempunyai sebuah “Baskom Pusaka” yang dapat melipat gandakan apa saja yang dimasukkan ke dalamnya. Sebab itu ia jadi kaya.</div>
</div>
</div>
<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_z" style="color: #1d2129; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 1.38; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin: 6px 0px 0px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2R0vuaDxEVzKfEoBjfyDOcop3X1eqOvBM5x70M1chToGCzRMP1beYyEjuX8uLObm_9dcl5hLJHRGEyA2rxEfuH8iUW2NL7MCdo0AFAdSLX4UnZLxEpELMMUEvVpQulYlDrzr0u1_lb8Y/s1600/17862319_1433920523346137_7129438771310702472_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2R0vuaDxEVzKfEoBjfyDOcop3X1eqOvBM5x70M1chToGCzRMP1beYyEjuX8uLObm_9dcl5hLJHRGEyA2rxEfuH8iUW2NL7MCdo0AFAdSLX4UnZLxEpELMMUEvVpQulYlDrzr0u1_lb8Y/s320/17862319_1433920523346137_7129438771310702472_n.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2766074655460410311.post-90052508045233977602017-04-11T08:56:00.000+07:002017-04-17T18:12:06.520+07:00KISAH DAN ASAL USUL HAN TAN KONG (CENG IT THIAN KUN) 趙公明 (Thio Kong Beng), PEMIMPIN 5 PENJURU DEWA REJEKI - WU LU CAY SEN (Bagian 2 / 3 ) Shejit Bln 3 tgl 15 Imlek<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">KISAH DAN ASAL USUL HAN TAN KONG (CENG IT THIAN KUN) 趙公明 (Thio Kong Beng), PEMIMPIN 5 PENJURU DEWA REJEKI - WU LU CAY SEN (Bagian 2 / 3 ) Shejit Bln 3 tgl 15 Imlek</span></div>
<div style="color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Selain versi Feng Shen ini, di dalam buku “Sanjiao Yuan Liu Shou Shen Da Chuan” atau “Koleksi Lengkap Asal Usul Dewa-Dewi aliran Sam Kauw”, disebutkan bahwa Xuan Tan adalah Zhao Yuan Shuai (Tio Goan Swee-Hokkian) atau Jenderal Zhao, yang bernama Gong Ming. Ia berasal dari Pegunungan Zhong Nan Shan (Ciong Lam San-<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">Hokkian). Pada jaman Dinasti Qin (246 SM – 207 SM) ia meninggalkan kehidupan dunia dan pergi bertapa di Pegunungan Long Hu Shan, menggantikan Zhang Tian Shi (Thio Thian Su-Hokkian) yang berkuasa di situ. Kemudian Yu Huang Da Di memberikan kekuasaan besar, antara lain memerintah Tiga Lapisan Alam, mengadakan perondaan di lima penjuru dan memilih tokoh2 untuk memerintah sembilan benua.</span></span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Pengiring Zhao Yuan Shuai (Tio Guan Swee-Hokkian) sangat banyak. Ada yang disebut sebagai<br />Ba Wang Meng Jiang (Pat Ong Beng Ciang-Hokkian) yaitu “Delapan Panglima Gagah Berani”,<br />Liu Du Da Shen (Liok Taok Tay Sin-Hokkian) atau “Malaikat Besar yang memiliki enam racun”,<br />Wu Fang Lei Shen (Ngo Hong Lui Sin-Hokkian) atau “Malaikat Halilintar dari lima penjuru”,<br />Wu Fang Chang Bing (Ngo Hong Jiang Ping-Hokkian) atau “Prajurit ganas dari lima penjuru”,<br />Er Shi Ba Jiang (Ji Cap Pe Ciang-Hokkian) atau “Dua Puluh Delapan Panglima Perang”,<br />Shui Huo Er Ying (Cui Hwee Ji Ing-Hokkian) atau Dua kubu pasukan api dan air,<br />Thien He Er Jiang (Thian Ho Te Ho Ji Ciang-Hokkian) atau Dua Panglima keselarasan langit dan bumi”. Para pengiring ini bertugas antara lain mengusir angin atau mencurahkan hujan, membasmi kuman dan mengenyahkan penyakit, melindungi penderita sakit dan melenyapkan bencana, melaporkan apabila ada kesewenang2an dan melindungi usaha perdagangan, membagi kekayaan kepada yang berhak, agar terjadi keadaan yang tentram dan damai di dunia.</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="background-color: #fff2cc;">Bersambung....</span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdPThjv2w7M6qxtRPCLk-gBYvNfBA4ravz6lrmgtXagip83Jb6u4nMLohl0qhbr7ucTW58Ccai2dwURtiz6_WTL6fn_QIIdXwmaycUFzs7e-718dW87YR8fcv0mqCfNa5jG3F7qnYwsY4/s1600/17861693_1433912423346947_4576988052170142187_n.jpg" imageanchor="1" style="background-color: #fff2cc;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdPThjv2w7M6qxtRPCLk-gBYvNfBA4ravz6lrmgtXagip83Jb6u4nMLohl0qhbr7ucTW58Ccai2dwURtiz6_WTL6fn_QIIdXwmaycUFzs7e-718dW87YR8fcv0mqCfNa5jG3F7qnYwsY4/s320/17861693_1433912423346947_4576988052170142187_n.jpg" width="265" /></a></div>
</div>
kisah dewahttp://www.blogger.com/profile/14207472632929160054noreply@blogger.com0